Home / Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 6. Awal Dari Sebuah Konspirasi Besar.

Share

Bab 6. Awal Dari Sebuah Konspirasi Besar.

last update Last Updated: 2025-05-17 16:16:15

"Bangkit lah, bagaimana aku harus memanggil kalian?" Tanya Axel pada mereka berdua. la sebenarnya belum begitu bisa mencerna apa yang terjadi, namun perlahan ia mulai berusaha membiasakan diri dengan keadaan.

Tuan muda, saya Adalah Lilian Hoks dan Ini adalah adik saya Tristan Hoks, kami adalah pelayan bagi Tuan muda Alex, kami telah melayaninya sejak kami kecil. Ucap Lilian memberi penjelasan, sambil mereka berdua bangkit dari posisi berlututnya.

"Bisakah kalian lebih menjelaskan pada ku tentang semua hal yang terjadi, aku masih belum begitu faham." Kata Axel dengan raut wajah bingung la benar-benar belum bisa memahami dengan baik tentang apa yang sedang terjadi.

"Tuan muda, kami berasal dari Planet kecil bernama Orion di Galaksi Lioris, Galaksi kami adalah Galaksi super maju, peradaban di Planet kami adalah peradaban tingkat 10, yang merupakan peradaban Puncak." Kata Lilian menjelaskan perlahan.

"Tuan Alex adalah Putra penguasa Planet kami, Lord Maxim Rodger. Lord Roger Telah berusia 70.000 tahun, dan beliau berencana mengangkat Tuan muda Alex menjadi Lord baru bagi Planet Orion karni." Tambah Tristan memberi penjelasan dengan datar, tampa ekspresi apa pun di wajahnya.

Axel hanya diam, ia memperhatikan kata demi kata yang di ucapkan kedua orang itu.

Setelah beberapa menit memperhatikan. la lalu bertanya, "Lalu bagaimana kalian bisa sampai terdampar di sini?" Tanyanya dengan raut wajah yang masih kebingungan.

"Tiga tahun yang lalu, saat Lord Rodger mengumumkan persiapan pengunduran dirinya dari jabatan Lord Orion. Berita itu tersebar luas dengan cepat, Galaksi yang berada di sekitar kami dengan cepat mendengar kabar Tersebut Lillian kembali menjelaskan. Setelah itu ia menarik napas dan melanjutkan, "Ada Empat galaksi yang paling dekat dengan galaksi Lioris, kami selalu berinteraksi baik dengan keempat galaksi itu, karni juga tidak pernah saling mengganggu satu sama lain. Di antara Galaksi itu adalah Galaksi, Grangger Kansis, Kripton, dan Galaksi Cyborg Max."

"Dibandingkan empat Galaksi itu, tempat kami adalah Galaksi dengan peradaban paling tinggi jadi tingkat kecerdasan dan kemajuan teknologi di galaksi kami melampaui empat Galaksi itu. Sementara peradaban empat Galaksi itu diantaranya Adalah tingkat 7, 8 dan 9. Grangger dan Kansis adalah Galaksi tingkat 7, Kripton adalah Galaksi tingkat 8, dan Cyborg Max adalah Galaksi tingkat 9." Sampai saat mengatakan ini mata Tristan mulai menampakkan sedikit kemarahan dan kedua tangannya terkepal.

Lilian lalu melangkah maju dan melanjutkan, "Lord Roger adalah pemimpin yang sangat adil, semua rakyat bangsa kami hidup nyaman dan tentram, tidak pernah sekalipun penduduk planet kami menggunakan kemampuan kami untuk menindas Galaksi lain. Kami mengira semua Galaksi memiliki pemahaman yang sama dengan kami. Kami berhubungan sangat baik dengan penduduk Bird Planet dari Galaxi Kansis, Juga dengan penduduk Rock Planet dari Galaksi Kripton, pemimpin dua Galaksi itu Lord Pinpim dari bangsa manusia burung dan Lord Xavier dari bangsa manusia batu, sudah seperti saudara dengan Lord Orion kami, Lord Maxim Rodger. Lilian seperti membayangkan hari-hari baik saat itu.

Tak lama kemudian raut wajahnya berubah pucat, lalu ia kembali berkata, "Sedangkan Galaksi Grangger dan Cyborg Max, meskipun kami tidak terlalu berhubungan dengan mereka , kami juga tidak pernah saling menyinggung satu sama lain, karenanya kami tidak pernah punya pikiran buruk tentang mereka.

Sehari sebelum peresmian pengangkatan Tuan muda Alex menjadi Lord Orion, Lord kami menerima undangan Dari Lord MonkeySpeed Gorgon, Lord dari Great Apes Planet di Galaksi Grangger, tampa menaruh rasa curiga Lord Roger berangkat bersama Tuan muda Alex dan para pengawalnya.

Namun setelah beberapa hari berlalu sejak Itu, Lord kami tidak pernah kembali." Saat ini Lilian mulai menangis.

Bersambung. . .

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 250. Interaksi Dengan Para Penduduk

    Di kejauhan, beberapa sosok muncul, tubuh mereka memancarkan aura merah menyala, mata mereka waspada. Salah satu pria, bertubuh tinggi dan berotot, mengenakan baju zirah lava, menatap tajam ke arah tim. Di sampingnya, seorang wanita dengan rambut seperti bara api memegang tombak yang menyala. Dua sosok lainnya, pria dan wanita, menatap dengan hati-hati, sementara seorang panglima wanita berdiri sedikit di belakang, tangan di pinggang, menilai kedatangan tim.“Kau dari planet lain, bukan?” tanya salah satu pria dengan nada curiga. “Apa maksud kalian datang ke wilayah Planet Fire?”Axel Api melangkah maju, wajah tenang. “Kami bukan ancaman. Kami datang untuk mengamati dan belajar tentang kondisi planet ini. Namaku Axel Skays, dan ini para istriku Nevertari, Mila, Miya, dan Ravina” katanya sambil menyalurkan aura api yang lembut, menari-nari di sekeliling tubuh mereka. Gelombang energi hangat namun terkendali itu menyentuh tanah, menenangkan sedikit kekhawatiran penduduk.Nevertari mela

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 249. Observasi di Planet Fire

    Sementara itu, Mini Megatrix kedua menembus atmosfer Planet Fire dengan cepat, gelombang panas membakar permukaan lava yang berkilau. Axel Api berdiri di depan tim, aura merah menyala memancar di sekelilingnya, menandakan kendali atas elemen api yang menenangkan kekacauan di sekitar mereka. Nevertari, Mila, Miya, dan Ravina mengikuti di belakang, setiap langkah hati-hati menyesuaikan diri dengan medan ekstrem. Catherine, yang tetap berada di Aolenric Lerion Prime, memantau dari layar sensor. Suaranya tenang namun tegas terdengar melalui interkom, “Xel, aku merasakan energi panas yang cukup besar sedang menuju arah tim kedua. Kalian harus waspada, ini mungkin penduduk lokal atau sistem pertahanan alami.” Axel Api mengangguk singkat, menyalurkan sebagian aura api untuk menahan gelombang panas itu agar tidak mengenai timnya. “Tetap tenang, jangan panik. Biarkan energi ini mengalir di sekitar kita, fokus pada ritmenya, bukan mencoba menaklukkan semuanya sekaligus.” Nevertari menatap la

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 248. Observasi di Planet Frost

    "Dengarkan aku, kita akan membagi tim menjadi tiga. Caitlin, Ginora, Namira, dan Michella akan pergi ke Planet Frost. Mila, Miya, Ravina, dan Nevertari akan ke Planet Fire. Sementara Catherine, Lilian, Olivia, dan Evelyn akan tinggal di pesawat sebagai operator. Kalian hanya boleh turun jika terjadi sesuatu di luar kendali. Berhati-hatilah… kita masih belum memahami kondisi planet-planet ini," ujar Axel dengan tenang.Setelah memberikan instruksi, Axel mengaktifkan elemental pemecah, membagi dirinya menjadi dua: Axel Es dan Axel Api, lalu masing-masing masuk ke tim yang akan melakukan observasi.Kapal Mini Megatrix pertama meluncur melewati atmosfer Frost, angin dingin menusuk dan salju beterbangan deras. Axel Es berdiri di depan, aura biru gelap memancar di sekeliling tubuhnya, menandakan kendali atas elemen es yang membantunya menavigasi badai ekstrem ini. Caitlin menatap permukaan tertutup salju tebal, napasnya membeku sekejap di udara dingin, sementara Ginora berdiri tak jauh, mat

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 247. Sinyal dari Frost Fire

    Kapal Aolenric Lerion Prime melaju di ruang antarbintang, semakin jauh meninggalkan cahaya lembut Krayth di belakang. Di ruang komando, Axel menatap layar besar yang menampilkan peta galaksi. Tiba-tiba, alarm ringan berbunyi, menandakan ada sinyal masuk dari arah Frost Fire, dua planet yang berdekatan namun memiliki cuaca ekstrem yang saling bertentangan.“Zordon, apa yang kita lihat?” tanya Axel.“Kapten, ada sinyal darurat dari kedua planet ini. Frost memiliki elemen es ekstrem, sedangkan Fire dipenuhi panas luar biasa. Kedua planet tampak sedang berkonflik,” jawab Zordon.Axel mengangguk pelan. “Kita harus memastikan keselamatan mereka dan mencari penyebabnya. Namira, bagaimana kondisi energimu? Kau sudah terbiasa menstabilkan inti planet, kan?”Namira mengangguk, aura biru keperakannya berdenyut lembut. “Aku siap. Tapi energi di sini lebih kompleks. Magnetik Frost dan Fire saling bertentangan, ini akan menjadi tantangan baru.”Di sisi lain, para istri menatap layar dengan antusias

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 246. Perjalanan Menuju Bintang Berikutnya

    Kapal Aolenric Lerion Prime meluncur lembut menembus ruang hampa, meninggalkan jejak cahaya biru di belakangnya. Planet Krayth kini hanya tampak sebagai titik perak di kejauhan, perlahan menghilang dari pandangan. Di ruang tengah kapal, suasana lebih hidup dari biasanya. Ginora duduk di kursi empuk dengan selimut biru muda di pangkuannya. Wajahnya masih sedikit pucat, namun matanya bersinar cerah. Axel duduk di sebelahnya, dengan senyum lembut yang jarang terlihat di tengah perjalanan mereka. “Suamiku, aku sudah menginstal patch baru untuk sistemku,” kata Ginora dengan polos, “jadi sekarang aku tidak akan error lagi kalau kau jauh dariku.” Olivia menahan tawa. “Kau yakin itu patch, bukan program cemburu versi 2.0?” Ravina ikut menimpali sambil menyeruput kopi, “Hati-hati, nanti kalau Axel menyentuh tombol di panel, Ginora bisa reboot karena panik.” “Tidak mungkin,” sahut Ginora cepat, wajahnya memerah. “Sekarang aku sudah punya firewall cinta!” Semua langsung tertawa mendengarnya

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 245. Mengobati Virus Cinta, Perpisahan dengan Krayth

    Dalam sekejap malam pun tiba. Para penduduk menutup hari mereka dengan senyum tenang dan penuh kenyamanan. Para istri Axel sudah kembali ke kamar mereka satu per satu. Di ruang perawatan hanya tersisa Ginora yang sedang disuapi buah oleh Axel. Saat potongan apel terakhir disuapkan ke bibir kecil Ginora, Axel berkata, “Kau harus lekas sembuh, besok kita akan melanjutkan perjalanan kita. Sekarang aku akan kembali ke kamarku, kau istirahatlah di sini. Besok aku akan datang lagi.” Saat Axel hendak melangkah pergi, Ginora memegang tangan Axel. “Kapten, mengapa sistemku error lagi saat kau akan pergi,” kata Ginora dengan wajah bingung, “apakah sisa virusnya masih ada?” Axel kembali duduk dan tersenyum, ia membelai rambut halus Ginora. “Kau mau aku bantu atasi error itu?” “Iya, Kapten. Aku tidak ingin dikalahkan virus ini lagi. Virus ini sangat mengganggu.” “Tapi setelah itu kau tidak boleh memanggilku kapten lagi, bagaimana?” Ginora ketakutan, dia mengira Axel akan mengusirnya dari

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status