"Bangkit lah, bagaimana aku harus memanggil kalian?" Tanya Axel pada mereka berdua. la sebenarnya belum begitu bisa mencerna apa yang terjadi, namun perlahan ia mulai berusaha membiasakan diri dengan keadaan.
Tuan muda, saya Adalah Lilian Hoks dan Ini adalah adik saya Tristan Hoks, kami adalah pelayan bagi Tuan muda Alex, kami telah melayaninya sejak kami kecil. Ucap Lilian memberi penjelasan, sambil mereka berdua bangkit dari posisi berlututnya. "Bisakah kalian lebih menjelaskan pada ku tentang semua hal yang terjadi, aku masih belum begitu faham." Kata Axel dengan raut wajah bingung la benar-benar belum bisa memahami dengan baik tentang apa yang sedang terjadi. "Tuan muda, kami berasal dari Planet kecil bernama Orion di Galaksi Lioris, Galaksi kami adalah Galaksi super maju, peradaban di Planet kami adalah peradaban tingkat 10, yang merupakan peradaban Puncak." Kata Lilian menjelaskan perlahan. "Tuan Alex adalah Putra penguasa Planet kami, Lord Maxim Rodger. Lord Roger Telah berusia 70.000 tahun, dan beliau berencana mengangkat Tuan muda Alex menjadi Lord baru bagi Planet Orion karni." Tambah Tristan memberi penjelasan dengan datar, tampa ekspresi apa pun di wajahnya. Axel hanya diam, ia memperhatikan kata demi kata yang di ucapkan kedua orang itu. Setelah beberapa menit memperhatikan. la lalu bertanya, "Lalu bagaimana kalian bisa sampai terdampar di sini?" Tanyanya dengan raut wajah yang masih kebingungan. "Tiga tahun yang lalu, saat Lord Rodger mengumumkan persiapan pengunduran dirinya dari jabatan Lord Orion. Berita itu tersebar luas dengan cepat, Galaksi yang berada di sekitar kami dengan cepat mendengar kabar Tersebut Lillian kembali menjelaskan. Setelah itu ia menarik napas dan melanjutkan, "Ada Empat galaksi yang paling dekat dengan galaksi Lioris, kami selalu berinteraksi baik dengan keempat galaksi itu, karni juga tidak pernah saling mengganggu satu sama lain. Di antara Galaksi itu adalah Galaksi, Grangger Kansis, Kripton, dan Galaksi Cyborg Max." "Dibandingkan empat Galaksi itu, tempat kami adalah Galaksi dengan peradaban paling tinggi jadi tingkat kecerdasan dan kemajuan teknologi di galaksi kami melampaui empat Galaksi itu. Sementara peradaban empat Galaksi itu diantaranya Adalah tingkat 7, 8 dan 9. Grangger dan Kansis adalah Galaksi tingkat 7, Kripton adalah Galaksi tingkat 8, dan Cyborg Max adalah Galaksi tingkat 9." Sampai saat mengatakan ini mata Tristan mulai menampakkan sedikit kemarahan dan kedua tangannya terkepal. Lilian lalu melangkah maju dan melanjutkan, "Lord Roger adalah pemimpin yang sangat adil, semua rakyat bangsa kami hidup nyaman dan tentram, tidak pernah sekalipun penduduk planet kami menggunakan kemampuan kami untuk menindas Galaksi lain. Kami mengira semua Galaksi memiliki pemahaman yang sama dengan kami. Kami berhubungan sangat baik dengan penduduk Bird Planet dari Galaxi Kansis, Juga dengan penduduk Rock Planet dari Galaksi Kripton, pemimpin dua Galaksi itu Lord Pinpim dari bangsa manusia burung dan Lord Xavier dari bangsa manusia batu, sudah seperti saudara dengan Lord Orion kami, Lord Maxim Rodger. Lilian seperti membayangkan hari-hari baik saat itu. Tak lama kemudian raut wajahnya berubah pucat, lalu ia kembali berkata, "Sedangkan Galaksi Grangger dan Cyborg Max, meskipun kami tidak terlalu berhubungan dengan mereka , kami juga tidak pernah saling menyinggung satu sama lain, karenanya kami tidak pernah punya pikiran buruk tentang mereka. Sehari sebelum peresmian pengangkatan Tuan muda Alex menjadi Lord Orion, Lord kami menerima undangan Dari Lord MonkeySpeed Gorgon, Lord dari Great Apes Planet di Galaksi Grangger, tampa menaruh rasa curiga Lord Roger berangkat bersama Tuan muda Alex dan para pengawalnya. Namun setelah beberapa hari berlalu sejak Itu, Lord kami tidak pernah kembali." Saat ini Lilian mulai menangis. Bersambung. . .Entah siapa yang memulai, dua kepala itu mendekat satu sama lain dan akhirnya dua bibir itu bertemu dan saling melumat selama beberapa saat. Hingga akhirnya Olivia merasakan sebuah gerakan yang masuk ke dalam seragam sekolahnya dari bawah, gerakan itu berhenti saat ia merasakan sesuatu meremas lembut bukit indahnya. Dia tersentak kaget, lalu refleks mundur menjauh. Ketika itu mereka baru sadar dengan apa yang sudah terjadi, keduanya tampak canggung. Olivia bahkan tidak berani menatap mata Axel. Dengan kepala tertunduk dia berkata, "Xel, aku ke kelas duluan, kamu obati lukamu sendiri ya." Tampa menunggu jawaban Axel dia berlari keluar dari ruang UKS. Setelah keluar dan menutup pintu, Olivia bersandar di pintu dan senyuman tersungging di bibirnya, 'Bodoh, benar-benar gadis bodoh, kenapa kamu malah lari, akhirnya kamu bisa mendapatkannya, kenapa kamu malah pergi. Batin Olivia meronta-ronta, saat itu ia sadar dan ingin kembali ke dalam, namun setelah berpikir sejenak ia terlalu ma
Dean yang merasa tersindir, mendekat ke arah Axel dan berusaha memukul wajah Axel. Dengan cepat Axel menghindar lalu menendang perut Dean dengan keras, Dean kehilangan keseimbangan dan jatuh terlentang. Marcel dan Mike yang melihat itu, berlari ke arah Axel dan menyerang secara bersamaan. Axel yang di keroyok dua orang sekaligus, berusaha menghindar dan keluar dari situasi terjepit. Setelah beberapa kali berhasil menghindar, satu pukulan keras mendarat di Wajah Axel, yang membuat Axel terlempar kebelakang. Tubuhnya terhempas, ia jatuh tersungkur ke atas sebuah batu besar yang ada di pinggir kolam ikan di taman sekolah itu, kedua tangannya menyentuh batu besar itu. Tiba-tiba ada cahaya yang terpancar dari sentuhan telapak tangan itu, namun tak seorang pun menyadarinya termasuk Axel sendiri. Marcel dan Mike melihat keuntungan dari jatuhnya Axel, mereka mendekati Axel dan ingin menghajarnya. Olivia sangat panik, apalagi ia melihat ada darah di sudut mulut Axel. Sementara Vania m
Seketika itu seluruh tubuh Olivia terasa panas, Tubuhnya gemetar tak terkendali Matanya lalu terpejam, dan napasnya tak beraturan. "Hahaha..." Tiba-tiba terdengar suara tawa geli Axel. "Kamu lucu sekali Olivia, kamu pasti takut aku akan menciummu kan?" Ejek Axel sambil tertawa terpingkal-pingkal. Dia merasa senang karena berhasil mengerjai Olivia. Yang tidak dia ketahui, perlakuannya itu hampir membuat Olivia melayang ke surga. Sejak kecil mereka kecil, Olivia sudah menyukai Axel, Axel pun sebenarnya juga punya perasaan seperti itu pada Olivia. Namun karena mereka terlalu dekat satu sama lain, perasaan itu jadi terasa biasa saja. Jika dipikir-pikir, kedekatan Axel dengan Olivia, bahkan melebihi kedekatannya dengan Vania. Sejak kecil Olivia sering meluk, mencium dan menyentuh Axel, begitu pula sebaliknya. Beberapa kali mereka bahkan pernah mandi dan tidur bersama, tentu saja tidur dalam arti sebenarnya. Meskipun itu terjadi saat mereka masih kecil, tapi dengan itu saja sudah
"Ibu sudah membaik bibi Kala dokter Ardi, setelah ibu sadar, ibu sudah bisa pulang." "Lalu kamu akan ke sekolah?" Tanya William kali ini. Iya paman, karena kondisi Ibu sudah membaik, aku rasa sudah tidak apa-apa jika aku masuk sekolah, mari paman, bibi, aku antar kalian ke atas." Ajak Axel. "Tidak apa-apa nak, kamu berangkat saja, biar paman dan bibi masuk sendiri saja Kamu berangkat saja dengan Olivia. Perintah William, lalu la melirik Adrian dan berkata "Adrian, kali ini awasi nona mu dengan baik, Jangan sampai kamu kehilangan dia lagi. Sindir William memperingatkan. Adrian tidak berani mengatakan apapun, namun justru Sabrina yang menjawab, "William, kamu terlalu keras pada Adrian. Lagi pula, Jika Axel duduk disebelah putri mu, kemana lagi dia bisa menghilang?" Kali ini, Olivia lah yang tersindir. Seketika, kedua pipi Olivia memerah, "Ibu jangan menggodaku, aku dan Axel hanya sahabat." Jawab Olivia, menyangkal sindiran Ibunya. "Kau dengar itu Will, mereka hanya sahabat. Tapi
Sekitar satu jam kemudian. Cahaya biru pemberian Alex itu, sudah sepenuhnya menyatu dengan tubuh Julia. Perlahan kondisi Julia mulai stabil, hal itu dapat dilihat dari layar monitor pasien yang berada di sebelahnya, kesadaran Julia pun berangsur-angsur pulih. Setelah melihat itu, Axel tak bisa lagi menahan rasa bahagianya, ia pun mendekap ibunya yang masih berbaring sambil menangis bahagia. Tak lama setelah itu, dokter yang merawat ibu Axel datang bersama para perawat untuk memeriksa kondisi terkini Julia. Dokter itu tampak sangat kaget dan berseru, "Tu... Tuan Skays, i... ini adalah sebuah keajaiban. Kondisi ibu anda sudah membaik, bahkan tanda-tanda vitalnya seperti menunjukkan, bahwa pecahnya pembuluh darah itu tidak pernah terjadi." Kata dokter itu dengan penuh semangat. "Mungkinkah saya telah salah dalam mendiagnosis penyakit Nyonya Julia? Tuan Skays, ini benar-benar keajaiban." Lanjut Dokter itu menjelaskan. "Tidak masalah dokter, selama ibu saya membaik, itu artinya anda
Entah mengapa saat mendengar jawaban Axel, ada sedikit rasa sesak dalam hati Lilian, apakah aku tidak menarik?' kalimat itu muncul di relung hatinya. Namun dia segera memperbaiki keadaan canggung itu dengan berkata, "Ba... baik Tuan muda." Hanya kalimat itu yg mampu dia ucapkan.Axel lalu mengalihkan pembicaraan, "Lalu bagai mana caraku menentukan siapa yang bisa memberi perintah pada Megatrix?" Tanya Axel.Kali ini Tristan, yang sejak tadi hanya terdiam berkata, "Megatrix, tampilkan izin akses."Seketika muncul suara, "Sistem menjalankan perintah, menampilkan..."Saat itu muncul lagi sebuah layar di depan mereka bertigaDengan tulisan 'Izin Akses1. Axel Skays (Pemilik)2. Evelyn Rodger3.Lilian Hoks4. Tristan HoksAkses dibatalkan:1. Maxim Rodger (hapus)2. Alex Rodger (hapus)'Axel memperhatikan ke layar, lalu bertanya,"Siapa itu Evelyn?""Nona muda Evelyn, adalah putri Lord Maxim Rodger, adik dari tuan muda Alex."Jawab Lilian. Kemudian ia melanjutkan,"Nona muda Evelyn menghil