Melihat itu, Axel sedikit memahami apa yang terjadi. Sebelum ia menebak-nebak kelanjutan cerita, Lilian mengusap air mata di pipinya dan ia melanjutkan, "Dari informasi yang sampai kepada kami beberapa hari selanjutnya, kami mengetahui bahwa Lord Orion dan Tuan muda kami Telah dijebak dan dicelakai oleh Black Cyborg yang bekerja sama dengan Lord MonkeySpeed Gorgon, mereka berniat merebut kekuasaan Lord Orion Dan menjadi Penguasa di Galaksi kami. Ide itu adalah gagasan dari Black Cyborg, ia merayu Lord MonkeySpeed Gorgon dan berjanji akan membantu menaikkan tingkat peradaban Great Apes Planet ke Tingkat 9. Saat itu tersiar kabar bahwa Lord kami telah terbunuh begitu pula Tuan muda Alex.
Seluruh Galaksi kami mengalami kegemparan. Bahkan Lord Pinpim dan Lord Xavier juga datang memastikan kabar yang beredar." Lilian menampakkan raut wajah sedih dan putus asa, makin lama suaranya makin lemah. Axel ingin bertanya, tapi setelah ia melihat keadaan Lilian ia pun mengurungkan niatnya. Melihat itu giliran Tristan berbicara, "Beberapa waktu berlalu, ternyata Tuan muda Alex berhasil selamat, Tuan muda berhasil kembali ke Orion dengan bersusah payah. Saat itu kondisi tuan muda Terluka parah, setelah itu Tuan muda memulihkan diri, dan memerintahkan untuk membuat Blue Light Ring yang sekarang anda pakai Tuan muda. Cincin itu berisi semua pengalaman, kemampuan, pengetahuan, harta dan kekayaan Tuan muda kami. Saat itu kemampuan Tuan muda sudah berhasil melampaui Lord Orion, hanya saja tuan muda masih terlalu muda dan tidak terlalu perduli tentang kekuasaan." Kata Tristan, tidak seperti Lilian. Tristan sudah mulai tenang, sepertinya dia sudah mulai mampu mengendalikan dirinya dan menerima kenyataan. "Bolehkah aku bertanya lagi?" Tanya Axel masih penasaran. "Silahkan Tuan Muda." Jawab Tristan yang sekarang sudah bersikap sangat ramah dan sudah benar-benar menerima keberadaan Axel sebagai tuan barunya. "Bukan kah tadi Kau mengatakan Usia Lord Maxim Rodger Adalah 70.000 tahun? Lalu Berapa Usia Tuan Axel Saat ini? Juga berapa usia kalian Berdua? Kau juga mengatakan semua yang dimiliki Tuan Alex ada di dalam cincin ini? lalu Bagai mana aku bisa mempelajarinya? Menggunakannya? Lalu harta apa yang bisa ada di dalam cincin ini? Aku benar-benar bingung. Tandas Axel, setelah melontarkan banyak pertanyaan secara bertubi-tubi, menunjukkan betapa dirinya masih tidak mengerti. Setelah menarik nafas. Axel masih melanjutkan pertanyaan lain, "Lalu Galaksi Bima Sakti berada pada peradaban tingkat berapa? Kita juga belum sampai pada alasan kenapa Planet Orion akhirnya hancur dan di rebut, bukankan tac kalan adalah ras terkuat? Lalu bagaimana kalian bisa sampai ke Galaksi Bima Sakti? Bukankah sangat berbahaya jika Black Cyborg dan pasukannya datang menyusul kalian kemari?!" Axel menanyakan semuanya dalam sekali tarikan napas, dihatinya muncul rasa takut yang tak terhindarkan. Kepalanya di penuhi pikiran dengan pertanyaan-pertanyaan, pandangan pandangan, dan bayangan-bayangan aneh yang membuatnya menampilkan ekspresi berubah-ubah. Lilian yang sudah berhenti menangis, kini perlahan berbicara, "Tuan Axel, kami mengerti anda memiliki banyak pertanyaan, mari ikut kami Tuan muda, kami akan menjelaskan semuanya satu-persatu." Ajak Lilian mempersilahkan Axel, sambil dia berjalan langkah demi langkah menuju ke Megatrix. Axel mengikutinya dan belakang dan diikuti oleh Tristan dibelakangnya. Saat Axel melangkahkan kakinya kedalam Pod Megatrix, ia terbelalak kaget. la merasa seperti sedang melangkah ke masa depan. Dari luar Megatrix hanya terlihat memiliki diameter 1,5 meter, namun didalamnya ada ruangan yang sangat luas dan dilengkapi dengan peralatan super canggih yang tidak pernah Axel lihat sebelumnya meski di dalam film. Bersambung. . .Entah siapa yang memulai, dua kepala itu mendekat satu sama lain dan akhirnya dua bibir itu bertemu dan saling melumat selama beberapa saat. Hingga akhirnya Olivia merasakan sebuah gerakan yang masuk ke dalam seragam sekolahnya dari bawah, gerakan itu berhenti saat ia merasakan sesuatu meremas lembut bukit indahnya. Dia tersentak kaget, lalu refleks mundur menjauh. Ketika itu mereka baru sadar dengan apa yang sudah terjadi, keduanya tampak canggung. Olivia bahkan tidak berani menatap mata Axel. Dengan kepala tertunduk dia berkata, "Xel, aku ke kelas duluan, kamu obati lukamu sendiri ya." Tampa menunggu jawaban Axel dia berlari keluar dari ruang UKS. Setelah keluar dan menutup pintu, Olivia bersandar di pintu dan senyuman tersungging di bibirnya, 'Bodoh, benar-benar gadis bodoh, kenapa kamu malah lari, akhirnya kamu bisa mendapatkannya, kenapa kamu malah pergi. Batin Olivia meronta-ronta, saat itu ia sadar dan ingin kembali ke dalam, namun setelah berpikir sejenak ia terlalu ma
Dean yang merasa tersindir, mendekat ke arah Axel dan berusaha memukul wajah Axel. Dengan cepat Axel menghindar lalu menendang perut Dean dengan keras, Dean kehilangan keseimbangan dan jatuh terlentang. Marcel dan Mike yang melihat itu, berlari ke arah Axel dan menyerang secara bersamaan. Axel yang di keroyok dua orang sekaligus, berusaha menghindar dan keluar dari situasi terjepit. Setelah beberapa kali berhasil menghindar, satu pukulan keras mendarat di Wajah Axel, yang membuat Axel terlempar kebelakang. Tubuhnya terhempas, ia jatuh tersungkur ke atas sebuah batu besar yang ada di pinggir kolam ikan di taman sekolah itu, kedua tangannya menyentuh batu besar itu. Tiba-tiba ada cahaya yang terpancar dari sentuhan telapak tangan itu, namun tak seorang pun menyadarinya termasuk Axel sendiri. Marcel dan Mike melihat keuntungan dari jatuhnya Axel, mereka mendekati Axel dan ingin menghajarnya. Olivia sangat panik, apalagi ia melihat ada darah di sudut mulut Axel. Sementara Vania m
Seketika itu seluruh tubuh Olivia terasa panas, Tubuhnya gemetar tak terkendali Matanya lalu terpejam, dan napasnya tak beraturan. "Hahaha..." Tiba-tiba terdengar suara tawa geli Axel. "Kamu lucu sekali Olivia, kamu pasti takut aku akan menciummu kan?" Ejek Axel sambil tertawa terpingkal-pingkal. Dia merasa senang karena berhasil mengerjai Olivia. Yang tidak dia ketahui, perlakuannya itu hampir membuat Olivia melayang ke surga. Sejak kecil mereka kecil, Olivia sudah menyukai Axel, Axel pun sebenarnya juga punya perasaan seperti itu pada Olivia. Namun karena mereka terlalu dekat satu sama lain, perasaan itu jadi terasa biasa saja. Jika dipikir-pikir, kedekatan Axel dengan Olivia, bahkan melebihi kedekatannya dengan Vania. Sejak kecil Olivia sering meluk, mencium dan menyentuh Axel, begitu pula sebaliknya. Beberapa kali mereka bahkan pernah mandi dan tidur bersama, tentu saja tidur dalam arti sebenarnya. Meskipun itu terjadi saat mereka masih kecil, tapi dengan itu saja sudah
"Ibu sudah membaik bibi Kala dokter Ardi, setelah ibu sadar, ibu sudah bisa pulang." "Lalu kamu akan ke sekolah?" Tanya William kali ini. Iya paman, karena kondisi Ibu sudah membaik, aku rasa sudah tidak apa-apa jika aku masuk sekolah, mari paman, bibi, aku antar kalian ke atas." Ajak Axel. "Tidak apa-apa nak, kamu berangkat saja, biar paman dan bibi masuk sendiri saja Kamu berangkat saja dengan Olivia. Perintah William, lalu la melirik Adrian dan berkata "Adrian, kali ini awasi nona mu dengan baik, Jangan sampai kamu kehilangan dia lagi. Sindir William memperingatkan. Adrian tidak berani mengatakan apapun, namun justru Sabrina yang menjawab, "William, kamu terlalu keras pada Adrian. Lagi pula, Jika Axel duduk disebelah putri mu, kemana lagi dia bisa menghilang?" Kali ini, Olivia lah yang tersindir. Seketika, kedua pipi Olivia memerah, "Ibu jangan menggodaku, aku dan Axel hanya sahabat." Jawab Olivia, menyangkal sindiran Ibunya. "Kau dengar itu Will, mereka hanya sahabat. Tapi
Sekitar satu jam kemudian. Cahaya biru pemberian Alex itu, sudah sepenuhnya menyatu dengan tubuh Julia. Perlahan kondisi Julia mulai stabil, hal itu dapat dilihat dari layar monitor pasien yang berada di sebelahnya, kesadaran Julia pun berangsur-angsur pulih. Setelah melihat itu, Axel tak bisa lagi menahan rasa bahagianya, ia pun mendekap ibunya yang masih berbaring sambil menangis bahagia. Tak lama setelah itu, dokter yang merawat ibu Axel datang bersama para perawat untuk memeriksa kondisi terkini Julia. Dokter itu tampak sangat kaget dan berseru, "Tu... Tuan Skays, i... ini adalah sebuah keajaiban. Kondisi ibu anda sudah membaik, bahkan tanda-tanda vitalnya seperti menunjukkan, bahwa pecahnya pembuluh darah itu tidak pernah terjadi." Kata dokter itu dengan penuh semangat. "Mungkinkah saya telah salah dalam mendiagnosis penyakit Nyonya Julia? Tuan Skays, ini benar-benar keajaiban." Lanjut Dokter itu menjelaskan. "Tidak masalah dokter, selama ibu saya membaik, itu artinya anda
Entah mengapa saat mendengar jawaban Axel, ada sedikit rasa sesak dalam hati Lilian, apakah aku tidak menarik?' kalimat itu muncul di relung hatinya. Namun dia segera memperbaiki keadaan canggung itu dengan berkata, "Ba... baik Tuan muda." Hanya kalimat itu yg mampu dia ucapkan.Axel lalu mengalihkan pembicaraan, "Lalu bagai mana caraku menentukan siapa yang bisa memberi perintah pada Megatrix?" Tanya Axel.Kali ini Tristan, yang sejak tadi hanya terdiam berkata, "Megatrix, tampilkan izin akses."Seketika muncul suara, "Sistem menjalankan perintah, menampilkan..."Saat itu muncul lagi sebuah layar di depan mereka bertigaDengan tulisan 'Izin Akses1. Axel Skays (Pemilik)2. Evelyn Rodger3.Lilian Hoks4. Tristan HoksAkses dibatalkan:1. Maxim Rodger (hapus)2. Alex Rodger (hapus)'Axel memperhatikan ke layar, lalu bertanya,"Siapa itu Evelyn?""Nona muda Evelyn, adalah putri Lord Maxim Rodger, adik dari tuan muda Alex."Jawab Lilian. Kemudian ia melanjutkan,"Nona muda Evelyn menghil