/ Fantasi / Sang Penguasa Elemental / Bab 5. Kematian Tuan Alex.

공유

Bab 5. Kematian Tuan Alex.

last update 최신 업데이트: 2025-05-17 14:18:52

"La... lalu, apa mau kalian?"

"Kami tidak ada niat apa pun, apalagi niat buruk. Secara tidak sengaja, Pod kami terbang melintasi dimensi dan tiba di dekat galaksi Bima Sakti, jadi kami singgah ke planet ini.

"Hahaha..." Axel tiba-tiba tertawa, "Aku pasti sudah gila." Kata Axel meragukan kewarasan dinnya. Dia belajar fisika dari kelas 1 SMP. Tapi sampai hari ini, dia tidak pernah mendengar, ada planet bernama Orion, Galaksi Lioris, apalagi bangsa bernama 'Blue Light Spartan'. Jadi dia berfikir, dia sedang berhalusinasi saat ini.

"Kenapa kamu mentertawakan kami?" Tanya Tristan kesal.

Tiba-tiba Axel merasakan tekanan berat, seakan dia sedang di tekan oleh beban puluhan kilogram.

Tristan berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah berat, setiap langkah seakan menambah tekanan pada tubuh Axel. Suasana hati Tristan sedang buruk, setelah ia tadi membahas tuan Alex yang di jebak oleh Black Cyborg. Sekarang Axel tertawa seakan mengejek kesialan mereka, jadi kesialan mereka, jadi tampa berpikir jernih, dia langsung menekan Axel dengan energinya.

"Uhuk uhuk, hentikan Tristan?" Suara Alex Terdengar dari belakang Axel.

"Tu... tuan Alex." Teriak Lilian dan Tristan serempak,. Mereka berjalan mendekati Alex, yang tengah berlutut dengan satu lututnya.

Alex melambaikan tangannya, menyatakan dirinya tidak apa-apa. Iya lalu menatap Axel Dan berkata, "Anak muda, namaku Alex Rodger, aku adalah tuan muda dari bangsa Blue Light Spartan. Planetku lelah diserang, dan sekarang dikuasai oleh Bangsa Mutan Cyborg, yg dipimpin oleh jendral besar bernama Black Cyborg. Seluruh keluarga dan bangsa kami telah dihancurkan. Aku terluka parah saat bertarung melawan Black Cyborg, lalu kedua pelayan setiaku membawa aku kabur dengan Pod, dan secara tidak sengaja kami terdampar di Galaksi Bima Sakti ini." Jelas Alex rinci.

Setelah menjelaskan, Alex melihat keraguan dalam tatapan Axel, lalu dia berkata, "Megatrix, tampilkan kondisi planet Orion saat ini."

"Sistem menjalankan perintah, menampilkan... Setelah itu, muncul sebuah layar besar yang memperlihatkan kondisi planet yang hampir hancur dan penuh dengan kobaran api dimana-mana.

Axel hanya terbelalak dalam diam.

"Anak muda, kesadaran ku sudah hampir habis, dan keberadaan ku sudah akan terhapus. Aku punya satu permintaan, ku harap kamu bisa memenuhinya. Tapi aku tidak akan memaksa mu, jika kamu bersedia, tolong jagalah kedua bawahan setiaku. Sebagai gantinya aku akan memberikan seluruh kekuatan dan kemampuan ku pada mu." Kata Alex, sambil meringis menahan rasa sakit.

"A... aku tidak mengerti maksud anda tuan." Jawab Axel bingung.

"La... lagi pula, aku bukan orang berkuasa, aku hanya remaja biasa, jangankan menjaga orang lain, ibuku saja sedang terbaring di rumah sakit tapi aku tidak bisa melakukan apa." Lanjut Axel menjelaskan, dengan jujur.

"Aku tau... Sekarang mereka tidak butuh kau lindungi, karena mereka lebih kuat dari mu, tapi jika kau bergabung degan sisa kesadaranku, kau akan menjadi kuat. Suatu saat jika hari itu tiba, aku hanya minta kau jaga mereka berdua dengan baik, itu saja permintaanku. Tentang ibumu, aku bisa bantu sembuhkan penyakitnya." Seketika itu muncul cahaya biru di telapak tangan Alex.

"Masukkan Cahaya ini ke tubuh ibumu, dan segala penyakitnya akan sembuh." Tambah Alex.

Lilian dan Tristan sangat terharu mendengar ucapan tuan muda mereka. Bahkan di saat terakhirnya, dia masih memikirkan nasib mereka mereka.

Lilian tak kuasa menahan tangis dan berkata, "Tuan muda anda pasti akan pulih, jangan berbicara omong kosong."

Sementara Tristan hanya terdiam dan kedua tangannya mengepal. dalam hatinya ia berpikir 'Jika saja aku sedikit lebih kuat.'

"Kalian berpikir terlalu banyak, sudah cukup kalian mengikuti ku, aku senang bisa tumbuh besar bersama kalian. Sekarang aku harus pergi, maafkan karena aku tidak mampu membalaskan dendam keluarga dan bangsa kita." Kata Alex lemah.

Ia lalu menatap Axel dan berkata. "Anak muda, siapa namamu?"

"A... aku, aku Axel"

"Baiklah Axel, tampaknya takdir kita sudah ditentukan, Aku serahkan semua yang aku miliki padamu, aku mohon perlakukan mereka dengan baik. Kalian berdua mulai sekarang Tuan Axel adalah Tuan muda baru kalian, Ikuti perintahnya dan perlakukan dia dengan hormat, jiwaku akan menyatu dalam dirinya." Setelah mengatakan itu Tubuh Alex pecah menjadi ribuan cahaya biru kecil, seketika itu pula muncul sebuah cincin perak di jari manis Axel.

Lilian tak kuasa menahan tangis, sedang Tristan jatuh berlutut ke tanah. Hingga setelah beberapa saat, mereka berdua mulai kembali sadar dan segera berlutut pada Axel. "Tuan muda, Terimalah hormat kami. Kami siap melayani anda." kata mereka berdua serempak, Lalu mereka berlutut dengan satu kaki.

Bersambung...

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 125. Pengorbanan yang Tak Tergantikan. Persiapan Perjalanan Galaksi

    Di tengah reruntuhan medan pertempuran angkasa, setelah pasukan Mega Void dipukul mundur oleh kekuatan gabungan Aliansi Skays, suasana menjadi sangat hening. Awan puing-puing angkasa mengambang perlahan, sementara Armada Aolenric-Lerion Prime milik Axel berputar lambat menjaga orbit. Axel berdiri di balkon observasi utama kapal, menatap kosong ke hamparan bintang yang kini seperti saksi bisu atas semua pengorbanan yang baru saja terjadi. Langkah kaki berat terdengar dari belakang. Dilan Skays, ayah kandung Axel di masa kini, perlahan mendekat. Ia berdiri tepat di sisi Axel, menatap pemandangan yang sama. "Dia sudah memenuhi takdirnya, anakku…" ucap Dilan pelan namun penuh emosi. Axel mengepalkan tangan, matanya masih berkaca-kaca mengingat pengorbanan Dilan dari masa depan yang telah menukar hidupnya demi mencegah tragedi masa depan terulang. "Aku sangat bangga..." lanjut Dilan, suaranya bergetar. "Setiap kali aku mengingat... bahwa dia adalah diriku... di masa depan." Ia me

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 124. Awal Serangan Galaksi

    Di markas orbit luar Bumi, armada Aliansi Skays bersiaga penuh. Sensor radar jarak jauh mendeteksi ratusan titik merah bermunculan dari sisi galaksi. Armada Mega Void akhirnya mulai bergerak ke arah sistem Bima Sakti. Di dalam kapal induk utama Aolenric-Lerion Prime, Axel berdiri tegak di ruang komando. Istri-istrinya berdiri mengelilingi, semua memakai seragam taktis khusus elemen mereka masing-masing. Aura gabungan mereka terasa berdenyut, seperti satu energi kolosal yang memancar dari inti kekuatan cinta mereka. Olivia melaporkan, "Jumlah armada Mega Void yang masuk orbit Bima Sakti... dipastikan lebih dari 2.500 kapal. Separuhnya adalah kapal tempur berat kelas Leviathan." "Semua unit tempur Aliansi sudah siaga penuh, Suamiku," sambung Ravina. Laxia menambahkan, "Pertahanan planet Bumi sudah sepenuhnya diaktivasi." Di layar besar hologram, peta taktis galaksi memperlihatkan gelombang merah yang terus mendekat. Axel menarik napas dalam, lalu menatap seluruh komandan dan

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 123. Pengumuman Skala Galaksi

    Keesokan paginya, situasi di markas pertahanan pusat Bumi semakin tegang. Armada Mega Void sudah mendekati batas luar galaksi Bima Sakti. Seluruh dunia mulai heboh dengan kabar aneh yang bocor dari stasiun orbit. Di pusat kota Savana, puluhan awak media berkumpul di lapangan utama. Helikopter berita beterbangan, layar hologram raksasa dipasang di berbagai sudut kota. Dunia menunggu kabar pasti. Tak lama kemudian, sinyal siaran darurat aktif. Di seluruh planet, layar komunikasi secara otomatis menampilkan satu sosok yang dikenal seluruh galaksi. Axel Skays. Dia berdiri gagah di balkon gedung Skays Tower, dengan latar belakang langit biru Savana. Di sekelilingnya, kesepuluh istrinya berdiri anggun, masing-masing memancarkan aura khas elemen mereka. Axel membuka mulut dengan suara tenang namun penuh wibawa. "Warga Bumi, dan seluruh penduduk galaksi Bima Sakti. Aku, Axel Skays, Ketua Aliansi Skays, pemimpin pertahanan galaksi, menyampaikan pengumuman resmi." Wajahnya serius.

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 122. Awal Badai yang Mendekat

    Setelah prosesi pernikahan resmi di kantor catatan sipil kota Savana, Axel dan kesepuluh istrinya kembali ke apartemen megah mereka di pusat kota. Meski hari itu sangat melelahkan, suasana di dalam apartemen dipenuhi tawa dan keceriaan. “Sekarang kita resmi di mata hukum! Bukan hanya sebagai istri spiritual, tapi juga istri duniawi...” celetuk Evelyn sambil memeluk lengan Axel dari samping. Vania yang masih sedikit gugup hanya tersenyum malu-malu. “Kita benar-benar seperti keluarga kerajaan ya.” Laxia dengan ceria menambahkan, “Lebih dari itu! Kita keluarga galaksi.” Olivia terkikik. “Eh, jangan gitu ah. Nanti makin banyak media yang heboh, padahal kita cuma pengantin baru kok.” Semua tertawa. Sementara itu, Catherine sibuk mengatur berkas dokumen yang tadi dibawa dari kantor catatan sipil. “Semua administrasi sudah lengkap. Mulai hari ini kita adalah keluarga resmi Skays.” Lilian tersenyum hangat sambil menggandeng tangan Axel. “Malam ini… biar aku yang urus dulu suamik

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 121. Insiden Manis di Tengah Latihan

    Axel masih belum sepenuhnya bisa menghapus pemandangan memalukan barusan saat wajahnya secara tak sengaja terbenam di dada Vania. Setelah berusaha menenangkan diri, dia kembali berdiri di tengah ruangan latihan, menatap satu per satu istri-istrinya yang kini selesai melakukan sesi sinkronisasi elemen mereka. "Kayaknya latihan hari ini cukup sampai sini ya," ucap Axel dengan senyum kaku, mencoba menyembunyikan rasa groginya. Olivia masih menahan tawa, sedangkan Vania masih menutupi wajahnya yang merah merona. Evelyn, Lilian, Catherine, Laxia, Ravina, Namira, Nevertari, Caitlin, dan Oliv hanya saling melempar senyum penuh godaan ke arah Axel dan Vania. "Padahal... baru saja mulai panas," bisik Evelyn dengan suara genit sambil menjilat bibir bawahnya. Lilian ikut mengusap lengan Axel dengan lembut. "Kalau kamu butuh sesi pelatihan privat, kami semua siap kapan saja, suamiku," bisiknya menggoda. Catherine menatap mereka semua dengan tatapan tenang, namun matanya berkilat penuh m

  • Sang Penguasa Elemental   Bab 120. Pelatihan Sinkronisasi: Awal Keharmonisan Baru

    Nevertari berdiri bersebelahan dengan Caitlin. Aura dingin es milik Nevertari tampak mulai melingkari hangatnya api suci milik Caitlin. Uap tipis seperti kabut berkilau muncul di sekeliling mereka, menandakan awal sinkronisasi elemen mereka. “Kalau bisa mengatur tekanan dan suhu dengan stabil... kita bisa ciptakan Cryo-Pyro Burst,” bisik Caitlin sambil menatap Nevertari penuh semangat. Nevertari hanya tersenyum kalem, namun tatapan matanya mengandung hasrat tersembunyi. “Semoga saja tidak meledakkan baju kita, Caitlin...” Mereka saling menatap, sebelum kemudian energi gabungan mereka berdenyut indah, membentuk pusaran es berapi nan memesona. ... Di sudut ruang latihan, Catherine berdiri berhadapan dengan Laxia. Aura tanah dari Catherine stabil seperti gunung kokoh, sementara aura kayu dan tumbuhan dari Laxia menari-nari lembut mengelilinginya. “Sinkronkan aliran getarannya,” instruksi Catherine dengan suara tenang namun menguasai. “Biarkan akar menyatu dengan tanah secara

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status