“Iya Radhis bibi paham perasaanmu”, ucap Mey pada Radhis.
“Sudah Bi, Biarkan saja”, ucap Radhis , kemudian dia melanjutkan membahas kontrak Alin dengan Wish yang searang di pimpin oleh Rachel.
“Bagaimana perkembangan proyek kalian dengan Wish?” tanya Radhis pada Alin.
“Proyek itu sudah dalam proses pembangunan Pak” terang Alin kepada Radhis.
“Menurut Ester bahan yang diminta dari Geneve juga sudah dikirim”, jawab Radhis.
“Iya Pak, maka dari itu karena semua bahan sudah siap jadi pengerjaan proyek itu mungkin akan segera dilaksanakan”.
“Bagus kalau begitu, aku sengaja bertanya kepadamu karena jika aku tanya perkembangan proyek ini kepada Istriku aku takut di akan curiga”, jelas Radhis.
“Iya pak, saya mengerti, saya akan selalu melaporkan perkembangan proyek kepada Pak Radhis”, Alin meyakinkan Radhis.
“Dan lagi pak, seperti
Kali ini semua orang yang hanya bisa berdiri dengan menjadikan Radhis yang duduk di sofa utama sebagai titik pandangan.Mereka semua mulai merasa sedikit penasaran, karena Radhis masih terpaku terdiam melihat ke arah Gun.โApa yang kau mau bangs*at?โ Teriak Gun.โCepat katakan!โ Imbuhnya.โOhโฆ Bukankah Anda terlalu terburu-buru Tuan.โ Kalimat Radhis mungkin cukup sopan, namun nada dan ekspresi wajahnya seolah Radhis sangat meremehkan Gun.โCepat katakan! Apa maumu?โGun terdiam sejenak, melihat Radhis, entah apa yang ada dipikirannya, sampai akhirnya Dia lanjut berbicara.โBerapa yang kau inginkan?โPertanyaan Gun jelas ditanggapi dengan ekspresi senyum oleh beberapa orang, termasuk nenek Xion, Marot, dan juga Tania.Mereka berpikir jika Radhis akan mendapatkan uang yang cukup banyak dari Gun, dan setelah itu mereka akan memintanya.Berbeda dengan Radhis, pada saat ini Dia justru tertawa dengan begitu keras.Radhis merasa lucu, karena bagaimanapun juga aset yang dimiliki oleh Radhis
โApa yang sedang kau pikirkan?โ Tanya Radhis yang mulai melihat Gun bingung.โTโtidak.โโTolong lepaskan Aku.โGun mulai pucat karena merasa takut. Selain itu, tangannya mulai sedikit membiru karena begitu erat cengkraman tangan Radhis membuat peredaran darah di tangannya sedikit terganggu.Tangan kiri Radhis masih tetap memegang pergelangan tangan Gun, tangan kanannya yang bebas kini mulai melayang menampar pipi pria itu kiri-kanan berulang-ulang secara bergantian.โTolong maafkan Aโaku.โ Gun merasakan panas di pipinya kanan dan kiri.โTolong lepaskan Akuโฆโ Gun mulai merengek karena dirinya kini merasa sakit di pergelangan tangannya dan juga panas di pipinya.โBagaimanapun Aku adalah keturunan keluarga Esfor!โTeriak Gun yang saat ini masih tak henti-hentinya mendapatkan tamparan dari Radhis.โRโradhis, lepaskan Dia.โNenek Xion kembali berbicara saat dirinya masih merasakan panas di pipinya, bekas tamparan tangan Radhis.Radhis yang sedari tadi masih menampar pipi Gun mulai merasa
โDere bilang kepada Menantumu, agar Dia menjauh dariku!โTeriak nene Xion kepada Dere.Dere melihat ke arah Radhis.Dia memandangi menantunya yang sepertinya sudah sangat marah.Ingat seberapa sayang Radhis kepada Rachel, Dere justru memilih untuk diam, Dirinya tidak ingin terlalu ikut campur dengan apa yang di lakukan oleh suami anaknya itu.Tania juga sama, Dia haya melihat apa yang akan terjadi.Sejujurnya Ia ingin jika Radhis dan Rachel bercerai, agar supaya Tania bisa bebas menguasai Villa kelas atas yang kini mereka tempati, setelah itu untuk selanjutnya akan menjodohkan putrinya, Rachel dengan Deon, lelaki yang jelas di matanya mempunyai perusahaan. Selain itu, menurut dirinya Deon jauh lebih baik daripada Radhis karena Deon bisa dengan mudah ia kendalikan.Namun, meskipun Tania berpikiran seperti itu, sebenci apapun dirinya kepada Radhis, Dia jauh lebih benci kepada Xion, ibu mertuanya yang gila harta dan tidak penah bersikap adil, dimana dirinya selalu merasa di anak tirikan
โBerhenti.โRadhis kini mulai berbicara saat Gun sudah semakin memperpendek jarak nya dengan Rachel.Gun untuk sejenak berhenti mendekat, Dia menoleh ke arah Radhis.Dengan sikapnya yang masih terlihat angkuh Gun berbicara kepada Radhis.โTernyata berani juga Dirimu untuk berbicara kepadaku, bahkan melarangku.โโKenapa aku tidak berani?โRadhis mulai berbicara dengan masih tidak melihat ke arah Gun sama sekali.Saat ini yang ada di pikiran Radhis adalah emosi, amarah dirinya kepada Gun.Mungkin semuanya tidak merasakan bahkan Rachel.Tapi untuk Nanny yang sudah sedikit banyak mengenal sisi lain Radhis, mulai merasa perasaan mencekam. Seolah Radhis sedang mengeluarkan hawa membunuh yang sangat kental.โTuanโฆโNanny mencoba untuk berbicara kepada Tuan nya.โTenang saja, tidak apa-apa. Biar Aku yang mengurus.โ Radhis berbicara kepada Nanny yang bahkan masih tidak berniat menatap Nanny.Entah kemana pandangan Radhis saat ini, tatapannya seolah kosong.Untuk Nanny yang sudah sering berhada
***Beberapa jam telah berlalu.Kini sepasang suami istri itu sedang berpelukan merasakan sisa-sisa kenikmatan yang baru saja mereka berdua tapaki.โTerimakasih, Suamiku.โ ucap Rachel dengan menyembunyikan wajahnya di dada bidang milik Radhis.โTidak Sayangโฆ seharusnya aku yang berkata seperti itu.โJawab Radhis seraya mencium kening istrinya.โSebenarnya kemana kamu beberapa minggu ini?โ Tanya Rachel yang masih dalam posisi memeluk Radhis.โAda yang harus Aku lakukan. Itu kenapa Aku sibuk beberapa minggu ini.โ JAwab Radhis dengan mengelus rambut lembut milik sang istri.โSebenarnya apa yang terjadi padaku semalam?โKini Rachel membuka pertanyaan untuk agar mereka bisa berbincang.Radhis tidak tahu harus mulai darimana.Dia mulai menjelaskan apa yang Dia tahu kepada istrinya.Rachel bertanya seperti itu, karena samar-samar ingatan nya hanya sampai Dia makan malam bersama Adams dan Gun.Rachel juga menjelaskan jika sebenarnya semalam Dia mengira bahwa acara makan malam itu akan dihadir
***Keesokan harinya.Kini hari telah pagi. Matahari mulai bersinar disaat Rachel membuka matanya.Satu hal yang berbeda untuk hari ini adalah dimana saat ini dia sedang terbangun dengan satu tangan yang sedang memeluk seorang pria.Pria yang dia kenal.Radhis, suami yang beberapa minggu terakhir sedang pergi ke Motherland untuk mengurus beberapa pekerjaan.Rachel hampir tidak bisa menahan air matanya.Wanita muda itu kini mengusap matanya, sebelum akhirnya dia memeluk sang suami dengan erat.โKamu sudah bangun?โ Suara lembut Radhis terdengar di telinganya.Menyeruak ke dalam telinga mungilnya, di iringi hembusan hangat nafas sang suami.Alih-alih menjawab Rachel kini justru membenamkan wajahnya di dada sang suami.Dengan tangannya yang masih memeluk erat, Rachel diam untuk beberapa saat.Seolah sedang menikmati waktu kebersamaan mereka berdua.Radhis yang mendapat perlakuan manja sang istri kini justru paham dan memeluk tubuh istrinya erat-erat.Mereka berdua saling melepas rindu s
Dere sadar akan kesalahan dirinya dalam menanggapi kalimat-kalimat yang sudah diucapkan oleh mereka.โOh.. Tidak.. aku tidak bermaksudโโBelum selesai Dere berkata-kata, ucapannya sudah dipotong oleh nenek Xion.โSepertinya kamu memang sengaja membela menantumu yang kurang ajar itu!โ Tuding nenek Xion.โBukan begitu BuโโโAhh Sudahlah!โ Lagi-lagi sebelum selesai Dere berbicara, nenek Xion sudah memotong ucapannya.โApa kamu tahu, apa yang akan terjadi jika sampai Tuan Gun menggunakan kekuasaannya untuk membuat perhitungan dengan kita?โSaat ini giliran Marot yang berbicara kepada Dere.Kalimat yang diucapkan oleh Marrot senada dengan sebuah ancaman.Kata-katanya seolah Marot sedang memperingatkan kepada Dere jika pada saat ini menantu Dere, โRadhisโ telah melakukan sesuatu yang dapat mengancam keluarga besar mereka.โApa kamu Tahu sekuat apa, kekuasaan Tuan Gun?โ Marrot masih mengintimidasi Dere.โMungkin menantumu itu bekerja untuk Ed Ackerley.โโTapi tetap saja, pekerja rendahan s
Nenek Xion dan Marrot kini mulai paham jika sepertinya Radhis pulang.Mereka terkadang berpikir jika Radhis adalah sebuah penghalang besar dalam setiap rencana mereka, apalagi disaat ini mereka masih menumpang di Villa milik Rachel yang pernah dibilang oleh Rachel jika Villa ini diberikan oleh Radhis kepada dirinya.โBuโฆ Si brengsek itu pulang. Apa yang harus kita lakukan?โ Marot bertanya dengan berbisik kepada Nenek Xion.โKamu tenang sajaโฆโUcap nenek Xion berbisik balik kepada Marrot.โKamu tidak perlu khawatir, sebentar lagi saat Wish Corp bangkit kita akan pergi dari siniโฆโ Tambah nenek Xion yang masih dengan berbisik kepada Marrot.โBenar Buโฆโ Ucap Marrot mulai menyeringai.Kini mereka kembali fokus kepada Adams.Ibu dan Ana itu kini mulai bertanya, untuk memastikan.Apakah benar jika tadi rencana Adams diganggu oleh Radhis?โApa benar dia suami Rachel?โ Adams menjelaskan kepada nenek Xion jika Sea sendiri yang berkata jika laki-laki yang mengganggu rencananya tadi kemungkinan b
*** Beberapa saat sebelumnya disaat Radhis dan yang yang lain nya berbicara.Gun sedang berada di suatu tempat dengan Adams, serta Sea.Posisi mereka sangat aneh untuk orang yang mengerti hubungan di antara ketiganya.Dimana Adams berdiri dengan kepala menunduk.Sementara Gun sedang duduk dengan ditemani oleh Sea di pangkuannya.Bukan hanya itu, dapat terlihat jelas jika pada saat ini tangan Gun sedang meraba-raba pinggul wanita itu.โSial benar!โ Ucap Gun yang merasa kesal.Dia merasa jika baru kali ini ada yang berani untuk mengganggu dirinya.Bahkan Gun merasa jika laki-laki tadi dengan terang-terangan mengintimidasi dirinya.Sea sekilas mendengar apa yang mereka bicarakan, hanya bisa menduga jika laki-laki yang dimaksud oleh mereka itu tentu adalah Radhis.โSepertinya pecundang itu ini telah kembaliโฆโ Ucap Sea.โDia adalah suami Rachel yang tidak berguna.โ Ucap Sea memberitahu Gun.โJadi DiaโฆโGun mencoba untuk berpikir sejenak.Sejujurnya Gun tidak tahu siapa laki-laki tadi. Dia