Karena terlalu mabuk, sang Kakek pun akhirnya pingsan tidak sadarkan diri. Fang yang melihat hal tersebut hanya bisa memanyunkan bibirnya sebab ia tahu apa yang harus dilakukannya setelah itu.
Fang langsung menaikkan tubuh sang Kakek ke punggungnya, lalu menggendongnya kembali ke dalam rumah. Lagi-lagi, bocah itu menunjukkan tubuhnya yang kuat berbeda dengan anak-anak seusianya. Sebab ia tanpa kesulitan menggendong tubuh pria tua tersebut.
"Hanya dengan arak murah seperti ini sudah membuat Kakek tidak sadarkan diri." Fang menggelengkan kepalanya dan mulai menggerutu. Sementara itu, sang Kakek yang berada di punggungnya tertawa kecil, ternyata ia masih sadarkan diri.
Fang sebenarnya mendengar hal tersebut, tapi ia pura-pura tidak mengetahuinya dan tetap menggendong sang Kakek sampai ke dalam rumah. Sebab itu adalah masa-masa terbaik yang bisa mereka lalui.
Keesokan paginya, ketika Fang bangun dari tidurnya. Dengan menggosok kedua matanya yang masih menahan rasa kantuk, Fang berdiri dan pergi ke dapur untuk membasuh muka. Setelah itu, ia pergi ke kamar sang Kakek tetapi Fang hanya mendapati kamar itu sudah kosong.
"Kemana Kakek pergi?" Tanya bingung bocah itu di dalam hati. Ia mencoba mencari di ruangan lain, tetapi juga tidak bisa menemukannya.
Saat ia keluar rumah, Fang mendengar suara panggilan yang tidak lain berasal dari sang Kakek.
"Fang'er, cepat kemari!" Sang Kakek melambaikan tangannya ke arah Fang. Dengan cepat, Fang berlari ke arah sang Kakek.
"Apa yang Kakek lakukan di sini?" Tanya Fang dengan penasaran.
"Tidak perlu banyak tanya, cepat duduk Kakek ingin memeriksa sesuatu di tubuhmu." Jawab sang Kakek sambil menarik tangan Fang memintanya untuk duduk. Fang kebingungan, tetapi dia menuruti permintaan sang Kakek.
Beberapa saat kemudian, Fang merasakan sebuah energi masuk ke dalam tubuhnya, melalui tangan yang dipegang oleh sang Kakek. Ini bukan pertama kalinya ia merasakan, sebab sang Kakek sering mengalirkan energi tersebut untuk menghangatkan tubuhnya saat ia selesai memanen Ginseng Air di sungai.
Akan tetapi, energi kali ini terasa berbeda, selain terasa lebih banyak, energi tersebut juga mengalir ke seluruh organ dalam tubuhnya.
Kegiatan itu berlangsung selama beberapa menit sebelum sang Kakek menghentikannya dan mengangguk pelan sambil mengelus janggutnya.
"Luar Biasa?" Ujar pelan sang Kakek sambil tersenyum lebar, menandakan ia puas dengan hasil pemeriksaannya.
"Maksudnya Kek?" Tanya Fang penasaran.
Tanpa lama-lama, sang Kakek mulai menjelaskan.
"Untuk menjadi seorang pendekar, seseorang harus diperiksa dulu beberapa bagian pada tubuhnya untuk mengetahui apa dia merupakan calon pendekar berbakat atau hanya pendekar biasa-biasa saja…" Ujar Kakek menjelaskan.
"Bagian tubuh tersebut antara lain adalah tulang dan lingkaran energi yang terdapat di bagian perut. Tidak semua manusia memiliki lingkaran energi, mereka yang tidak memilikinya tidak bisa menjadi seorang pendekar." Sambungnya.
Fang sendiri memiliki kualitas tulang yang tidak terlalu buruk, yaitu Tulang Harimau Buas.
Jenis tulang sendiri yang bisa ditemukan pada para pendekar antara lain, Tulang Beruang Muda, Liar dan Buas. Meskipun ketiga tulang ini memiliki nama yang hampir sama, akan tetapi ketiganya memiliki tingkatan yang berbeda.
Selanjutnya adalah tulang Harimau Muda, Liar dan Buas. Jenis tulang ini banyak ditemukan pada pendekar-pendekar yang memiliki kekuatan cukup tinggi dan biasanya sudah mencatatkan namanya di dunia persilatan.
Sementara yang terakhir adalah tulang Naga Muda, Liar dan Buas. Jenis tulang ini biasanya ditemukan pada pendekar yang sudah lama hidup di dunia persilatan serta para pendekar pemegang puncak kekuatan.
"Kau yang masih berusia enam tahun sudah memiliki Tulang Harimau Buas, merupakan pencapaian yang sangat baik. Sebab kau tidak membutuhkan waktu yang lama untuk meningkatkan kualitas tulangnya ke tingkatan yang lebih tinggi." Lanjut Kakek.
Biasanya, pada anak seusia Fang, paling tinggi kualitas yang ditemukan adalah tulang Harimau Muda dan itu biasanya ditemui pada murid-murid berbakat yang ada di sekte-sekte besar. Sementara yang paling sering ditemui adalah kualitas tulang Beruang Liar.
Sebab itulah, hal tersebut membuat sang Kakek terkejut. Ini pertama kali ia mendengar dan menemukan seorang bocah berusia enam tahun yang sudah memiliki kualitas tulang Harimau Buas.
Sebelumnya sang Kakek tidak menyadari dan mengetahui hal tersebut. Sebab ia sudah berjanji dalam hatinya bahwa ia tidak akan memaksa Fang untuk berlatih ilmu beladiri jika bocah tersebut tidak menginginkannya.
Oleh karena itu, selama ini sang Kakek tidak pernah memeriksa kualitas tulang Fang karena bocah itu belum memintanya untuk mengajarinya. Sebab itu saat mendengar kemarin Fang memintanya untuk mengajarkan ilmu beladiri, sang Kakek langsung senang dan bersemangat.
"Kakek akan mengajarkan semua yang Kakek ketahui padamu, sayang jika bocah yang sangat berbakat sepertimu tidak mendapatkan pelatihan yang terbaik." Sang Kakek bertambah semangat dan tidak sabar untuk mengajari Fang.
Selain memiliki tulang yang bagus, nyatanya Fang juga memiliki kualitas lingkaran energi yang tidak buruk. Saat ini, bocah itu dapat menampung tenaga dalam sebanyak seribu lingkaran. Hal yang sulit ditemukan pada anak seusianya bahkan pada pendekar yang memiliki kekuatan tinggi sekali pun.
"Dengan kualitas tulang Harimau Buas ditambah lingkaran energi yang dapat menampung seribu lingkaran tenaga dalam, kau bisa menjadi seorang pendekar Kaisar tanpa kesulitan berarti." Ujar Kakek sambil tersenyum sumringah.
Berbeda dengan Fang yang sedikit kebingungan. Sebab ia kurang paham dengan penjelasan sang Kakek. Karena penasaran, Fang pun menanyakannya.
"Pendekar Kaisar? Apa itu Kek?"
Mendengar pernyataan itu menbuat sang Kakek tersenyum pahit, karena semangat menjelaskan, ia lupa bahwa Fang belum mengerti apa-apa tentang pendekar.
Dengan sabar sang Kakek mulai menjelaskan, "Pendekar sendiri memiliki tingkatan dalam kekuatannya yang dimulai dari pendekar paling dasar yang disebut Pendekar Perunggu. Pendekar Perunggu ini juga terbagi menjadi tiga, yaitu Pendekar Perunggu Kelas Tiga, Kelas Dua dan Kelas Satu. Walaupun sama-sama berada pada tingkatan Pendekar Perunggu, tetapi antara Kelas Tiga dan Dua memiliki perbedaan kekuatan yang cukup besar. Begitu pun dengan Kelas Dua dan Kelas Satu." Kakek kembali menjelaskan.
Di atas Pendekar Perunggu, para pendekar juga memiliki tingkatan kekuatan yang disebut dengan Pendekar Perak. Sama seperti Pendekar Perunggu, Pendekar Perak juga terbagi menjadi tiga bagian yaitu, Kelas Tiga, Dua dan Satu yang setiap bagiannya memiliki perbedaan kekuatan.
Begitu pula untuk tingkatan-tingkatan selanjutnya, yaitu Pendekar Emas, Pendekar Ahli, Pendekar Kaisar, Pendekar Bumi, Pendekar Langit dan yang terakhir adalah Pendekar Surgawi. Semuanya juga terbagi menjadi tiga bagian seperti tingkatan pendekar sebelumnya.
Sejauh ini, yang paling banyak ditemui di dunia persilatan adalah Pendekar Perunggu sampai Pendekar Ahli, sementara untuk Pendekar Kaisar sudah mulai jarang di temui.
Sementara Pendekar Bumi biasanya adalah tokoh-tokoh penting dunia persilatan dan merupakan petinggi-petinggi di sebuah sekte atau pun pemimpin sekte itu sendiri.
Sedangkan untuk Pendekar Langit dan Surgawi, sampai saat ini belum pernah terdengar dan ditemui. Setidaknya selama sang Kakek hidup.
Mendengar penjelasan itu, Fang menjadi penasaran tentang tingkatan kekuatan Kakeknya. Karena tidak bisa menahannya, ia pun menanyakannya.
"Kakek sendiri berada di tingkat Pendekar apa?"
"Kakek?" Tanya sang Kakek sedikit terkejut dan langsung mengelus janggutnya sambil tersenyum tipis.
"Kau tidak perlu mengetahuinya!" Sambungnya yang membuat Fang memanyunkan bibirnya.
Sang Kakek tidak perduli dengan hal itu, ia berdiri dari tempat duduknya lalu tertawa lantang dan meninggalkan Fang sendirian yang kebingungan.
Halo, semuanya! Sweet_Owl di sini!Saya ingin mengabarkan bahwasanya karya kedua dan ketiga (terbaru) telah dirilis dan bisa dibaca melalui web ataupun aplikasi Goodnovel. So, saya harap pembaca sekalian bisa membaca dan mendukung karya tersebut.Judul : Penguasa Seni Racun Penulis : Sweet_OwlPenerbit : GoodnovelJudul : Kembalinya Sang PenguasaPenulis : Sweet_OwlPenerbit : Goodnovel Dengan ini, saya juga meminta masukan serta komentar yang membangun dari pembaca untuk pemacu semangat serta konsistensi saya dalam menulis. Semoga kalian menyukainya dan saya bisa menyuguhkan karya-karya yang menarik untuk menemani hari-hari Anda. Jangan dilewatkan ya, ini menarik lho! HeheheAyo buruan baca, jangan sampai ketinggalan ceritanya. Kalian akan disajikan konflik, intrik yang menarik dari pemeran utama kita (Long Tian), atau (Lei Xiayu) dan karakter lainnya.Akhir kata, terima kasih dan selamat membaca.
Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua, adanya catatan dari author kali ini menjadi penutup dari kisah novel Sang Penguasa. Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat-Nya jualah saya bisa mengakhiri cerita ini. Ya, walaupun saya sendiri mengetahui banyak kekurangan, tetapi saya mohon untuk para pembaca memakluminya. Shalawat teriring salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita, Rasulullah Saw. Karena berkat beliaulah kita bisa hidup di zaman yang penuh kecanggihan seperti saat ini. Ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan. Pertama, terima kasih kepada kalian yang telah setia membaca dan mengikuti novel ini dari awal sampai akhir. Saya sangat menghargai dan mengapresiasi dukungan tersebut. Kedua, maaf bisa selama ini saya selaku author masih banyak kekurangan, karena yakinlah tidak ada manusia yang sempurna, yang ada hanya mereka yang se
Setahun telah berlalu setelah peristiwa yang sangat kelam di Kekaisaran Yang.Kabar mengejutkan terdengar, Biksu Tong Tian tidak berhasil bertahan dari racun yang diberikan menteri Han pada pertarungan terakhir mereka. Biksu sepuh itu menutup usianya setelah berusaha tetap bertahan selama enam bulan lebih.Kuil Tanah Suci segera berganti kepemimpinan, dan Biksu Muda Tong Min terpilih menggantikan Biksu Tong Tian untuk menjadi mahaguru di tempat itu karena ia dinilai telah memenuhi persyaratan untuk mendudukinya.Kabar lain juga beredar, Patriark Shen dan Patriark Lu sama-sama mengundurkan dari dari posisi mereka dan akan digantikan oleh anaknya masing-masing.Kemudian diperlihatkan kepada Li Jianchen dan Lan Xuefeng yang telah resmi menjadi sepasang suami istri. Sejak pertempuran itu, Li Guan tidak mempermasalahkan identitas Li Jianchen yang merupakan anak kandung dari Li Ning karena bagaimanapun juga pemuda itu adalah keponakannya. Sebaliknya, Li Guan me
Teknik yang digunakan menteri Han tidak mampu menghalangi laju jurus yang Fang keluarkan. Saat ribuan pedang itu tinggal satu meter lagi darinya, senjata tersebut bergabung menjadi satu dan membentuk pedang raksasa yang menakutkan. Menteri Han sudah membuat pagar pelindung, namun tetap tidak mampu menahannya. Tubuh menteri Han terasa lemas ketika pedang besar menembus badannya. Argh! Menteri Han menjerit kesakitan, ia tidak berdaya. Ini pertama kali bagi dirinya merasakan sakit yang begitu luar biasa. Qi-nya juga telah terkuras habis, membuatnya tidak dapat bertahan lebih lama di udara. Menteri Han memejamkan matanya, penglihatannya mulai buram dan perlahan jatuh dengan bebas. Fang masih kurang puas, meskipun kali ini dia melayang dengan keadaan yang juga terluka, setelah terkena efek dari pertukaran jurus sebelumnya, tetapi ia tetap menyusul arah jatuhnya menteri Han. Pemuda itu kembali melepaskan pukulan, tendangan yang membuat siapapun menerimanya
Pertukaran sepuluh jurus pertama telah selesai, baik menteri Han maupun Yan Liang masih sama-sama kesulitan untuk menemukan celah lawan. Keduanya masih berimbang, menunjukkan bahwa kemampuan menteri Han memang luar biasa.Yan Liang membuat mantra tangan, dalam sekejap bola air mengumpulkan di telapak tangannya. Dari yang semula berukuran kecil, kini telah berubah menjadi ratusan kali lipat lebih besar. Saat Yan Liang melepaskan bola air tersebut, udara berguncang hebat, kekuatan itu menyapu bersih apa saja yang mencoba menghalangi jalannya.Menteri Han segera membuat pagar pelindung, namun bisa dihancurkan oleh bola air tersebut dan pada akhirnya mendarat dengan mulus di tubuh pria sepuh itu.Boom!Ledakan besar terjadi, mengundang orang-orang yang berada di bawah untuk menyaksikannya. Awalnya mereka tidak perduli lagi dengan menteri Han, namun mendengar adanya ledakan membuat mereka mengalihkan perhatian.Pendekar tingkat tinggi seperti Patr
"Ayah … bangun … jangan membuatku takut." Li Jianchen menggoyangkan tubuh ayahnya, namun tetap tidak mampu membuat lelaki itu membuka matanya."Ayah … maafkan aku … aku hanya ingin membuatmu sadar … tetapi tidak sampai sejauh ini." Li Jianchen menambahkan. Air mata mengalir di pipinya, menunjukkan kesedihan yang mendalam. Tatapannya kosong, ia benar-benar merasa bersalah atas hal ini.Perlahan, Li Jianchen merasakan seseorang menyentuh bahunya dan itu adalah Lan Xuefeng. "Lan … tolong bantu aku untuk membuka mata ayah. Aku tahu dia hanya bercanda dan sedang marah kepadaku sebab itulah dia tidak ingin membuka matanya."Lan Xuefeng yang melihat kekasih hatinya itu menjadi histeris, ikut merasakan kesedihannya. Namun, ia tidak dapat berbuat banyak sebab Kaisar Li memang sudah meninggal. Lan Xuefeng menggelengkan kepalanya, dan memberikan Li Jianchen pengertian. "Chen … Yang Mulia sudah tiada. Kau tidak perlu berusaha