Share

Ayahnya Citra Tidak Sakit

Rangga terbangun dan sedikit berteriak kaget. Ternyata yang barusan ia alami hanya mimpi yang seolah terasa nyata. Keringat dingin langsung membasahi tubuhnya.

‘Sial… sampai terbawa mimpi!’ ucap Rangga dalam hati. Ia ingin pipis saat itu juga. Ada rasa enggan untuk ke belakang, namun tidak kuat juga jika harus menahan diri sampai pagi.

Dengan perasaan was-was, Rangga menuju ke belakang. Sebelum ia membuka pintu, ia membuka terlebih dahulu jendela kecil yang ada di ruang belakang, mengamati dapur dan sekitarnya untuk sekadar memastikan tak ada siapapun.

‘Aman…’ ucap Rangga dalam hati. Lalu ia segera menuntaskan hasrat buang air kecilnya.

Di belakang rumahnya, Rangga memikirkan sesuatu. Jika ia pergi menyusul Citra, ia tak mungkin pula membawa semua uangnya dan juga perhiasan yang ia berikan untuk Citra.

Sehingga, Rangga punya rencana untuk menyimpan sebagian yang tidak ia bawa di dalam kotak kayu. Lalu malam itu juga, ia melubangi lantai kamarnya dengan linggis dan menaruh kotak uangny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status