Share

Lima belas

Jono diam, ia memang sedang kesal karena ayahnya membahas soal pernikahan. Masalah ibunya memang bukan salah ayahnya sepenuhnya, tapi biar saja ayahnya merasa disalahkan sekarang ini.

"Ibumu, apa yang kau dapatkan?" lanjut Jovan kemudian.

"Tidak banyak, dia ada di Jakarta ini, tapi mungkin tidak baik-baik saja."

Tangan Jovan mulai gemetaran mendengar kabar istrinya tidak baik-baik saja. Ia takut wanita itu lebih menderita lagi.

"Itu semua salahku, seharusnya aku bisa melakukan sesuatu untuk membawanya jauh dan tidak ditemukan."

"Ayah, masa lalu tidak lagi penting saat ini. Bagaimanapun caranya aku pasti akan menemukan ibu, ayah tidak usah berpikiran semacam itu dan menyalahkan diri sendiri."

Sejumput air bening menyembul di sudut mata yang mulai kentara garis keriputnya, hati Jono menjadi sesak melihat ayahnya bersedih.

Ia mulai menyesal sekarang, hati ayahnya yang selembut sutra menjadi luapan kekesalannya tadi.

"A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status