Share

Ikhlasin

Bening merasa bersalah dan tidak enak hati. Ia tidak tega menolak Aga karena pria itu sudah menemaninya hingga larut kemarin malam. Namun, apa yang telah terjadi di antara mereka saat ini, sungguh tidak bisa diteruskan. Aga sudah memiliki istri dan juga seorang anak, jika mereka larut seperti sekarang, tidak menutup kemungkinan kalau ketertarikan itu akan muncul nantinya.

“Kenapa Bapak, nggak sarapan di rumah?” tanya Bening setelah menelan nasi kuning yang telah dibuat oleh Ruri di rumah. Sementara Aga, pria itu memesan soto ayam di kantin rumah sakit. Jika saja yang di depan Bening saat ini adalah Christ, maka ia tidak akan segan untuk makan sepiring berdua dan saling suap.

“Tadinya mau sarapan di luar,” jawab Aga sesuai dengan kenyataan yang ada. “Tapi karena kamu nggak angkat telepon saya, jadi ya, saya langsung ke sini.”

“Nggak sarapan di rumah?” pancing Bening merasa ada sesuatu yang aneh. Jika dirunut ke belakang, entah mengapa Bening memiliki firasat y

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Nury
huwaaaaaaaaaa..... meweeeek astagaa baca ini..hiks
goodnovel comment avatar
Dite
sokor ning, inget² itu ning.. utimu mati krn kamu
goodnovel comment avatar
Junaedi Juna
nah kaaann ngga sempet minta maaf karena bertengkar d saat terakhir uti? gimana, udah nyesel belum Ning???
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status