Share

Satu Kelemahan

Tangan Rawai Tingkis berhasil ditangkap oleh Pimpinan Bandit, lalu dia dilempar sekuat mungkin hingga menghantam atap utama rumah persembunyian.

Alhasil, tubuh bocah itu melambung cukup tinggi, lalu terdengar suara benda jatuh tepat di dalam rumah.

“Aduh duh duh …” Rawai Tingkis meraba bokongnya yang ngilu karena jatuh di atas logam sebesar kepalan tinju. “Apa ini?”

Dia menyapukan pandangan ke sekeliling, melihat banyak sekali harta benda di sini, perhiasan, kendi-kendi yang dibalut menggunakan kain merah, atau pula beberapa peti. Namun yang menarik perhatiannya, adalah tanaman yang berjejer rapi di dalam pot dan digantungkan di dinding rumah.

“Apa di antara tanaman ini terdapat tanaman pepedas?” gumam Rawai Tingkis.

Dia belum sempat memeriksa satu persatu tanaman tersebut, tapi musuhnya telah berada di dalam ruangan seraya mengarahkan mata golok ke depan.

“Jadi ini semua harta benda yang kau rampas dari orang-orang lemah?” tanya Rawai Tingkis.

Kilindung tidak menjawab saat ini. Seben
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status