Share

41. My Spirit isn't Lost

Pagi harinya.

Ares duduk di meja makan, sarapan pagi bersama Mamanya. Hari ini ia berangkat sekolah, sendirian. Lisa mungkin belum ingin masuk hari ini. Biarkan gadis itu sendiri dulu. Lagipula Lisa itu anak rajin. Jika suasana hatinya membaik, pasti ia akan langsung berangkat sekolah.

IPhone Mamanya tiba-tiba berdering. Mama yang sudah selesai makan segera minum air sebentar, lalu mengangkat telepon beberapa detik kemudian.

"Ya, Pa. Assalamu'alaikum."

Ares langsung melanjutkan makannya. Ternyata itu Papanya.

"Ya, nanti jam 9 jadi. Tiketnya udah siap. Mama udah pesen," ujar Mamanya pada seseorang di seberang sana. Ares tahu itu. Mamanya akan kembali ke Amerika hari ini. Ada banyak urusan yang harus ia selesaikan pastinya.

"Oh ya? Pihak kepolisian bilang apa?" Mamanya tiba-tiba membahas topik lain.

Ares mengernyitkan dahi, menatap Mamanya ingin tahu. Mama yang meliha

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status