Share

Memiliki Madu

Awan berbalik, terbelalak melihat Welly yang matanya sudah memerah dan berembun.

“Sayang, aku bisa jelasin.”

“Aku udah denger kok. Kamu … nikah sama Jingga? Nggak perlu jelasin apa-apa.” Suara Welly bergetar.

Bu Neva tampak senang melihat anak dan menantunya dalam masalah.

“Welly-”

“Ma, aku pamit.” Welly berlalu sambil mengusap kasar air matanya.

Rasa sesak memenuhi rongga dada membuat rasa sakit itu semakin kentara.

Awan mengikutinya dari belakang.

“Sayang. Dengerin dulu penjelasan aku.” Awan mencoba meraih tangan Welly.

“Kita bicara di rumah, Mas!” Meski sedang emosi, Welly sadar di mana sekarang ia berada. Tidak akan mungkin membuat keributan di rumah mertuanya.

Saat berangkat tadi, Welly terus berceloteh sedangkan kali ini wanita itu diam seribu bahasa. Sibuk mengusap pipinya yang terus basah. Istri mana yang tidak akan sakit hati saat tahu suaminya diam-diam menikah lagi. Apapun alasannya jelas tidak akan mungkin menghilangkan rasa sakit yang sudah digoreskan.

Awan menceritakan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status