Share

Ketika Harus Memilih

 Keheningan masih menjadi teman dua insan yang kini sedang duduk di bangku teras. Tessa tidak bisa langsung bicara dengan Rendra tadi, karena Emak ada di depan rumah.

 Terpaksa Tessa pun membawa Rendra masuk dan Emak menyiapkan makan untuk mereka. Kini, Tessa hanya bisa diam sambil mengamati pemandangan di depannya. Masih indah karena banyak pohon hijau dan hanya ada sedikit rumah. Tenang, tapi tidak setenang perasaan Tessa.

 "Apa kamu masih menginginkan perpisahan, Sayang? Mas enggak punya siapa-siapa kalau kamu pergi." Rendra membuka pembicaraan.

 Sepolos itu, ya Tessa, sampai bisa dikelabui Rendra. Tessa sampai tidak tahu laki-laki yang membawa mobil adalah Rendra bukan Oni. Sepertinya, semrawut pikiran Tessa membuatnya tidak fokus.

 "Tessa? Sayang, kamu dengar Mas, kan?" Rendra mencoba menyentuh tangan Tessa.

 Tessa menepis tangan tersebut. Punggung Aski lebih menarik dibanding tangan Rendra. Dia mengelus-elus lemb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status