Share

Desah Kenikmatan

"Ma–Mas Amar sudah pulang?" Tergagap Rania berucap. Entah mengapa dirinya merasa takut.

"Mama telepon, dia bilang kamu ke rumah Mama untuk menanyakan kalung pemberianku. Kamu tidak percaya kepadaku?" Ucapan Amar begitu nyaring. Padahal jelas-jelas di dekatnya ada Rafka.

Rafka meremas tangannya sendiri. Ia tidak kuat melihat Amar yang selalu memojokkan istrinya seperti itu.

"Memangnya kenapa kalau Rania tidak percaya? Mama juga tidak memakai kalungnya? Pasti kalau itu buat Clayrine 'kan?" sahut Rafka cepat.

"Kamu tidak perlu ikut campur Rafka! Ini urusanku dengan Rania."

"Aku harus ikut campur. Ini rumahku. Dan kamu bersikap kurang ajar di rumah ini."

Amar tidak terima dengan ucapan Rafka. Kalimat itu menyakitkan baginya. Ia seperti direndahkan oleh adik kandungnya sendiri.

"Rania, kita masuk ke kamar." Lelaki itu menarik tangan Rania dengan kasar.

"Pelan-pelan, Mas!" rintih Rania.

"Bukankah tadi kamu membeli kue ulang tahun dan sebuah paper bag? Kamu sedang merayakan ulang tahun bersam
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status