Share

Penuh Gairah

"Ceritanya panjang, Sa. Aku sangat-sangat merasa bersalah kepada Mas Amar. Aku ingin jujur, tetapi aku takut jika Mas Amar murka dan memilih untuk menceraikan aku. Aku tidak sanggup jika itu benar-benar terjadi, Sa."

Kedua mata Rania sudah berkaca-kaca. Namun hatinya sedikit merasa lega karena telah menceritakan semuanya kepada sahabatnya.

Tisa mengulurkan tangannya. Lalu menggenggam tangan Rania. "Sebaiknya kamu rahasiakan semua ini dari suamimu, Ran. Aku yakin dia tidak akan tahu. Percayalah. Dia sangat mencintaimu."

Tisa berusaha meyakinkan Rania.

"Kamu yakin, Sa? Aku tidak perlu jujur kepada Mas Amar? Tetapi aku takut," ungkap Rania kembali merasa gelisah.

"Kamu percaya sama aku. Oh, ya. Aku ada janji sama tanteku. Maaf ya, nggak bisa lama-lama di sini. Semoga suamimu segera datang ya?"

Rania dan Tisa saling berpelukan. Terpaksa Rania menunggu Amar seorang diri. Wanita melihat jam di tangannya. Seolah waktu bergerak begitu cepat. Suasana hotel itu mulai terasa berbeda.

"Sepertinya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status