Share

Bab 13

Author: UmiPutri
last update Last Updated: 2025-04-20 16:19:06

"Sudahlah Belda, jangan hiraukan lagi sih Alex itu. Bukannya kamu ingin bercerai dengan dia? Kamu kan sekarang sudah menjadi bintang foto model. Dulu kamu menikah dengan Alex hanya karena kamu terkendala biaya kan? Sudahlah tidak usah banyak pikiran lagi. Kita bisa menikah di sini," ucap Perta terlihat santai.

"Tidak bisa begitu Perta! Aku ini masih istri orang. Masa aku harus menikah dengan kamu!" Sentak Belda.

"Ya harus bagaimana lagi, dia sudah meninggalkan kamu, karena mengetahui perselingkuhan kita. Mungkin dia sedang mengurus perceraian di sana," tukas Alex dengan nada sinis.

Belda menghembuskan nafasnya kasar, perasaannya tidak karuan. Di satu sisi dia membutuhkan Alex selalu memberikan kemewahan. Satu sisi Dia sangat mencintai Perta, laki-laki cinta pertamanya dulu.

"Ya sudahlah kalau, aku bereskan dulu pekerjaan sampai kontrak kerjaku selesai. Selama 2 tahun aku tinggal dulu di Paris, setelah 2 tahun aku kembali ke Indonesia. Biar aku jalani saja hidup seperti ini," akhirny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 28

    Tuan Alex melihat pemandangan yang sangat menyakitkan bagi dirinya. Di mana Nilam istrinya sedang dimarahi habis-habisan sama Belda. "Diam kamu Belda! Aku sebagai suaminya, tidak pernah sedikitpun berkata keras Sama istriku, tapi kamu ......"Nafas Tuan Alex terlihat turun naik, menahan emosinya, matanya menatap nyalang ke arah Belda. Sedangkan Belda langsung berdiri terpaku, karena tidak menyangka tuan Alex akan datang secepat itu."Apa kepentingan kamu datang ke rumahku? Untuk mengambil Nizam? Sudah aku katakan berulang kali! Kamu tidak boleh bertemu dengan Nizam!" Suara Tuan Alex begitu menggelegar. Untungnya Tuan Alex buru-buru pulang dari rumah orang tuanya. Setelah mendengar perkataan Nyonya Arimbi, kalau beda datang ke rumahnya. Dan kemungkinan besar mendatangi rumah ini. Benar saja saat Tuan Alex tiba di rumah, Belda sedang memarahi Nilam, sampai-sampai suaranya terdengar keluar rumah. "Pulang sekarang Belda! Kamu sudah membuang anakmu sendiri! Dan kami sudah tidak ada uru

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 28

    Tapi langkah si wanita itu terhenti, dapat melihat foto yang menempel di dinding tembok. Terlihat pasangan pengantin terpampang jelas di foto itu. "Nilam, Mas Alex," desis Belda.Wanita itu ternyata Belda, dia memang nekat ingin menemui anaknya di rumah tuan Alex. Sebelum ke sini, Belda datang ke rumah mantan mertuanya. Dia di sana mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari Nyonya Arimbi. Hingga Belda berpikir untuk datang ke rumah tuan Alex yang lain. Keluarga tuan Alex mempunyai empat rumah, dan Belda tahu alamat keempat rumah milik keluarga Tuan Alex. Tadi sebelum ke sini, Belda mendatangi satu persatu rumah Tuan Alex. Hingga sampailah Belda di rumah ini. Belda orangnya benar-benar nekat. Bila Keinginannya tidak tercapai, dia akan menggunakan segala cara, walaupun kadang cara kasar sekalipun. Bik Mun terlihat bergegas menyusul Belda. Hatinya sedikit was-was, karena melihat tamu asing masuk begitu saja ke dalam rumah. "Maaf, Anda siapa ya tiba-tiba masuk ke dalam rumah?" Tany

  • Satu Miliar Untuk ART    bab 26

    Dua tahun kemudian."Kamu!!" Pekik Tuan Alex saat melihat seorang wanita sudah berdiri di hadapannya, dia sampai terlonjak dari kursi kerjanya. Mata Tuan Alex membulat lebar-lebar, karena tidak menyangka wanita itu hadir kembali di hadapannya. "Apa kabar Mas?" Tanya wanita itu sambil menghempaskan bokongnya di atas kursi, depan Tuan Alex. Tuan Alex masih duduk mematung, matanya menatap tajam ke arah dia, jantungnya berdetak keras bukan main. "Kaget? Heran? Terkejut? Kenapa aku bisa hadir kembali di hadapanmu kini? Apa Kamu kira aku tidak bisa kembali lagi?" Tanya wanita itu, bibirnya terus mengeluarkan pertanyaan demi pertanyaan. "Ka___kamu," ucap tuan Alex gelanggapan."Sudahlah mas jangan berpura-pura kaget. Aku datang ke sini cuma ingin melihat Nizam," ucap wanita itu, yang tak lain adalah Belda. Tuan Alex langsung tersentak, mendengar Belda ingin bertemu dengan Nizam, dia mengatur nafasnya sedemikian rupa, agar bisa menguasai keadaan. "Buat apa kamu ketemu anak yang sudah k

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 25

    Tuan Alex menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah Nilam. Dia banyak mengelus dada, tapi harus bagaimana lagi. Nilam hanya satu-satunya orang yang bisa merawat Nizam dengan baik. Nilam masuk ke dalam apartemen, matanya kembali terpana melihat isi apartemen itu. Betapa tidak tidak terpana mata Nilam, saat melihat perabot yang ada di dalam apartemen. TV besar menempel di dinding tembok, belum lagi sofa yang berukuran besar. Mata Nilam sampai tidak berkedip, lalu dia menoleh ke arah Tuan Alex. "Ini kepunyaan tuan?" Tanya Nilam polos. Tuan Alex yang sudah duduk di atas sofa, langsung memijat keningnya. Terdengar suara bunyi bel dari luar. Tuan Alex buru-buru bangkit dari tempat duduknya. Ternyata sopir tadi mengantarkan koper yang ketinggalan di dalam mobil. "Terima kasih," ucap tuan Alex sambil menutup pintu. Tuan Alex menyeret koper ke salah satu kamar, lalu menoleh ke arah Nilam."Tempat istirahat kamu di sini sama Nizam. Aku sebelahnya."Nilam menoleh, lalu menganggukkan k

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 24

    "Lho, bukannya pekerjaan kamu masih terikat kontrak? Aduh Belda, jangan bikin aku pusing deh!" Sentak Perta.Mata Belda langsung melotot, wajahnya terlihat emosi. " Ini semua gara-gara kamu! Seandainya kita waktu itu hati-hati! Kita tidak mungkin ketahuan sama Alex!" Suara Belda meninggi. Perta tersenyum menyeringai," bukankah kamu yang menginginkan semua ini? Aku kan cuma mengikuti keinginanmu," ucap Perta sambil tersenyum mengejek. "Apa! Jadi menurut kamu? hubungan kita ini apa? Jelas-jelas kamu yang membutuhkan aku!" Balas Belda sengit."Kita sama-sama saling membutuhkan! Belda! Tapi kamu tetap keras kepala ingin pulang. Apa Kamu kira aku tidak bisa memberikan materi seperti Alex! Don't worry Belda, please. Kamu jangan pernah kembali ke Indonesia," ucap Perta dengan tegas."Sudah aku katakan sejak tadi, aku cuma ingin menyelesaikan masalah perceraianku. Setelah beres aku pulang ke Paris lagi. Kamu mengerti tidak sih? Kalau aku sudah sah bercerai dari Alex, kita tenang Perta," su

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 22

    "Saya tahu, anda inginkan yang terbaik buat Anda, silakan kalau mau membawa anak Anda ke luar negeri untuk berobat. Kami tidak keberatan sama sekali, Maaf di sini bila pelayanannya kurang baik," ucap dokter itu. Sedangkan Nilam masih duduk bengong, karena tidak menyangka di jam akan dibawa ke luar negeri sama Tuan Alex."Terima kasih dok, saya minta tolong secepatnya, segera dipersiapkan surat-surat yang diperlukan buat rumah sakit di sana," ucap Tuan Alex. "Baiklah, kami akan segera mempersiapkan surat-surat yang diperlukan," jawab dokter itu. "Kalau begitu kami permisi dulu," Tuan Alex langsung bangkit dari tempat duduknya, selalu mengulurkan tangan sambil mengucapkan terima kasih kembali sama dokter. Nilam mengikuti Tuan Alex dari belakang, Nilam bergegas jalan, biar sejajar dengan Tuan Alex langkahnya."Tuan, Nizam mau dibawa ke luar negeri? Terus bagaimana? Kenapa sampai dibawa ke luar negeri? Jangan atuh tuan. Berobat di sini saja, di sini juga banyak pengobatan yang bagus,

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 21.

    "Akhh, cepat dong Lego! Masa sih kamu bawa mobil kayak siput begini!" Berkali-kali Tuan Alex menegur Lego. Lego wajahnya masih tetap tenang, dia tidak mungkin membuat Tuan Alex lebih panik. Terlihat beberapa kali Tuan Alex mengusap wajahnya. Wajahnya terlihat panik dan cemas, hanya terus menata ponsel yang tidak pernah lepas dari genggaman tangannya. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan anakku?" Tanya tuan Alex."Sabar Bos, berdoalah, Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Nizam," ucap Lego, matanya tetap fokus ke depan. Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, mobil yang dikemudikan Lego terus bergerak menuju luar kota Bandung. Setelah keluar dari jalan tol kota Bandung, Lego langsung melesat mobilnya menuju kota Ciamis. Perjalanan dari Bandung menuju kota Ciamis kurang lebih memakan waktu 3 jam. Celana dalam perjalanan, Tuan Alex tidak berbicara sepatah katapun, tapi terlihat dari wajahnya Dia terlihat sangat gelisah sekali. " Bos, berhenti dulu di rumah makan ya, aduh gue kebelet pip

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 21

    "Akhh, cepat dong Lego! Masa sih kamu bawa mobil kayak siput begini!" Berkali-kali Tuan Alex menegur Lego. Lego wajahnya masih tetap tenang, dia tidak mungkin membuat Tuan Alex lebih panik. Terlihat beberapa kali Tuan Alex mengusap wajahnya. Wajahnya terlihat panik dan cemas, hanya terus menata ponsel yang tidak pernah lepas dari genggaman tangannya. "Apa yang sebenarnya terjadi dengan anakku?" Tanya tuan Alex."Sabar Bos, berdoalah, Semoga tidak terjadi apa-apa dengan Nizam," ucap Lego, matanya tetap fokus ke depan. Waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi, mobil yang dikemudikan Lego terus bergerak menuju luar kota Bandung. Setelah keluar dari jalan tol kota Bandung, Lego langsung melesat mobilnya menuju kota Ciamis. Perjalanan dari Bandung menuju kota Ciamis kurang lebih memakan waktu 3 jam. Celana dalam perjalanan, Tuan Alex tidak berbicara sepatah katapun, tapi terlihat dari wajahnya Dia terlihat sangat gelisah sekali. " Bos, berhenti dulu di rumah makan ya, aduh gue kebelet pip

  • Satu Miliar Untuk ART    Bab 20

    "Kenapa kamu meninggalkan Belda di Paris seorang diri?" Tanya Mirna, yang tak lain adalah tante dari mantan istrinya tuan Alex."Hei! Dengarkan dulu Jeng Mirna! Anakku meninggalkan si Belda! Karena keponakanmu itu selingkuh!" Nyonya Arimbi mengeja akhiran kata dengan tegas. "Aku tidak percaya! Kalau keponakanku itu selingkuh! Atau jangan kamu kurang memberikan nafkah sama si Belda!" Mirna malah menuduh Tuan Alex yang bukan-bukan. "Jaga mulut kamu jeng Mirna! Mana mungkin anakku tidak memberikan nafkah! Kamu tahu sendiri kan, selama ini Alex selalu memenuhi keinginan keponakanmu itu!" Balas Nyonya Arimbi sengit. Ruangan keluarga jadi terasa panas, suara teriakan-teriakan terdengar dari mulut Nyonya Arimbi dan Mirna. Sedangkan Tuan Kusuma dan Tuan Alex, hanya diam sambil menahan nafas mereka. "Terus kenapa kamu meninggalkan Belda sendirian di Paris! Aku mendapat telepon dari dia, bahkan aku mendengar sampai Belda menangis, katanya kamu meninggalkan dia tiba-tiba," ucap Mirna dengan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status