“Terserah apa maumu…” desis Jimmy Ferry dingin sebelum ia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Josh. Mendadak timbul sebilur penyesalan dalam padang sanubari Josh.“Pikirkanlah baik-baik… Tak ada yang bakalan membenarkan posisimu dalam kondisi yang seperti tadi, Josh…” tukas Yongki dengan raut wajah datar. Dia pun keluar dari kamar Josh.“Mungkin kau membutuhkan beberapa waktu untuk kesendirianmu, Josh…” Ray Wish mengekori Yongki keluar dari kamar Josh.“Aku tahu kau akan sangat susah membuka diri dan mengungkapkan masalah pribadimu kepada kami semua. Namun, ketika kau ingin mencari teman curhat, aku siap mendengarkanmu, Josh…” kata Junaidy menepuk dan meremas ringan bahu Josh sebentar sebelum ia juga keluar dari kamar Josh.“Aku siap mendengarkan curhatanmu, Josh… Kau boleh cari aku kapan saja. Aku siap membantu sebisaku…” kata Robert Martin menepuk ringan dan meremas lembut bahu Josh. Ia juga berlalu keluar dari kamar Josh.Jimmy Ferry membawa Vritz sampai ke sebuah kolam kecil di
“Bola kristalku yang ada dalam tubuhmu itu bisa memberimu kekuatan supranatural negeri ini. Dengan kekuatan itu, kau bisa membela dan melindungi negeri ini layaknya seorang dewa naga…” kata Ratu Surgawi dengan senyuman penuh naluri keibuan yang terpancar dari wajahnya. “Dan di mana keenam rekanku yang lain itu, Ratu Surgawi?” tanya Vritz di tengah-tengah kebingungannya. “Mereka masih berada di alam manusia – merajut jalan hidup masing-masing. Takdir mereka juga mengatakan mereka akan mengalami kematian sama seperti kematian yang kaualami. Begitu itu terjadi, takdir mereka untuk menjadi pengawal-pengawal tertinggi di negeri ini akan segera dimulai.” Vritz terdiam dalam kaku. Dia sama sekali tidak bisa mengingat bagaimana, kapan, dan di mana dia meninggal. Pikiran dan perasaannya begitu kacau. “Aku sama sekali tidak bisa mengingat kapan, di mana, dan bagaimana aku meninggal di alam manusia sana. Apa… Apa sebenarnya yang telah terjadi pada diriku, Ratu Surgawi?” Tampak Vritz Victor m
“Josh…! Kita dipanggil oleh Ratu Surgawi ke istana pusat sebentar. Ada yang menggelar demonstrasi di sana protes sesuatu. Kita harus ke sana sekarang.” Robert Martin memanggil Josh Kian yang tampak masih merebahkan diri di tempat tidurnya.Josh Kian bangkit dari rebahannya dan memandangi Robert Martin dengan sorot mata bingung.“Ada juga demonstrasi di negeri dewa naga ini?” tanya Josh Kian. “Itulah juga yang kupikirkan ketika aku pertama kali mendengar berita ini. Aneh-aneh saja… Bisa pula terjadi demonstrasi di sini. Kami tunggu di luar ya, Josh…” ujar Robert Martin hendak berjalan keluar dari kamar Josh Kian.“Tidak usah tunggu aku, Bang RM… Kalian pergi saja dulu. Aku nyusul sebentar lagi…” celetuk Josh Kian tiba-tiba.Robert Martin berhenti sebentar dan menatap Josh Kian dengan penuh tanda tanya.“Aku benaran akan menyusul kok… Aku perlu sedikit waktu untuk ganti baju,” kata Josh Kian sedikit terbahak.“Oke deh… Kami menunggumu di sana ya…” tukas Robert Martin. D
Kelima pengawal tertinggi di kerajaan ikut menyeringai nakal.“Tidak ada yang menyuruhku! Tidak ada yang menyuruhku! Aku sendiri yang merasa curiga dengan kalian bertujuh! Soalnya kalian bertujuh adalah anak manusia, bukan dewa-dewa naga asli dari negeri ini! Aku juga merasa bersalah pada Pak Menteri Pemuda & Olahraga karena gara-gara kalian, Beliau jadi dikurung di dalam penjara istana! Aku sudah mengatakan yang sebenarnya! Cepat turunkan aku!”“Iya… Kau sudah mengatakan yang sebenarnya, tapi kau tetap saja bersalah karena kau telah menggelar sebuah demonstrasi di depan istana pusat dan menciptakan suatu ketidaktenangan bagi Ibunda Ratu dan Putra Mahkota. Kau harus berada di atas sana sampai matahari terbenam…” kata Jimmy Ferry.Keenam pengawal tertinggi mulai meninggalkan si ketua orasi yang masih terbelit di atas ranting-ranting pohon milik Vritz. Tampak wajah si ketua orasi yang semakin memucat.“Turunkan aku! Turunkan aku! Jangan tinggalkan aku sendirian di atas sini!” Masih terd
Tinggallah Josh Kian sendirian, tidak tahu harus melangkah ke mana dan apa yang harus diperbuat.Mendadak saja, Junaidy menarik tangan Josh Kian. Josh Kian sedikit bingung, tetapi dia ikut saja ke arah mana Junaidy melangkah.“Kok bengong di sana, Josh? Ini kita harus menengok keadaan Ibunda Ratu dulu. Beliau pasti shocked dengan adanya demonstrasi dan penyusup tadi.” Terlihat Junaidy mulai melangkah ke depan.Josh Kian tampak tersenyum hangat. Ia ikut saja melangkah ke depan.“Kenapa ya aku merasa Ratu Surgawi itu sama saja dengan Putra Mahkota? Sama-sama tidak ada kekuatan supranaturalnya layaknya dewa-dewi naga dan seperti manusia biasa saja…” bisik Josh Kian di tengah-tengah perjalanan mereka masuk ke dalam istana pusat.“Itulah yang kami bicarakan sewaktu kau beristirahat di kamarmu tadi. Bisa jadi dalam perang di masa lalu itu, sama seperti Putra Mahkota, Ratu Surgawi juga terkena serangan dari salah satu makhluk asura itu. Jadilah dia tidak memiliki kekuatan apa pun seperti yan
Beberapa detik berlalu. Setelah sang ratu terlihat agak tenang kembali, setelah keseimbangan tubuhnya agak normal, Junaidy kembali ke tempat duduknya.“Mereka… Mereka pasti berasal dari Negeri Es! Mereka adalah kaki tangan Ratu Diana Permai!” Ratu Surgawi kini tidak bisa menunjukkan senyuman apa pun. Tampak panik, cemas, marah, sedih, dan deg-degan semuanya berbaur menjadi satu dalam relung-relung perasaan sang ratu.“Ratu Diana Permai itu adalah ratu di Negeri Es itu?” Yongki berceletuk bingung.“Iya… Dan ada juga Raja Orlando Sean Permana dari Negeri Pusaran Lautan, Pengawal Tanah. Baik Raja Orlando Sean maupun Ratu Diana Permai mengincar lima pusaka dengan kekuatan tertinggi milik Almarhum Raja Howard Alex Husein dari Negeri Elemen ini. Ayahanda Raja Orlando Sean dulu berhasil merebut gong naga dan simbal naga kecil. Aku berhasil mengalahkannya, tapi dia sudah terlanjur menyembunyikan kedua pusaka tersebut di Negeri Pusaran Lautan. Kini aku tebak kedua pusaka itu pastilah sudah ber
Satu tendangan telak didaratkan Rafael Sahah ke wajah Putra Mahkota Kevin Husein. Tampak setetes darah sudah keluar dari mulut sang putra mahkota. Rafael Sahah mulai memancarkan gelombang energi kekuatan apinya ke arah Putra Mahkota. Tubuh sang putra mahkota tercampak lagi beberapa meter. Tampak sang putra mahkota terbatuk-batuk parah dan beberapa tetesan darah mulai muncrat dari mulutnya.“Aku lupa bahwasanya kau itu adalah sang putra mahkota lumpuh yang sama sekali tidak berkekuatan apa-apa… I’m sorry, Kevin…” Terdengar tawa melecehkan yang keras di sini.Rafael Sahah mendekati Kevin Husein. Dia terlihat mencengkeram kedua kerah baju si putra mahkota.“Kalau sudah tahu diri sendiri lumpuh dan tidak berkekuatan apa-apa, jangan merepotkan orang lain lagi bisa tidak sih! Jangan asyik keluyuran sana-sini! Kau itu seharusnya berdiam diri di dalam kamarmu saja! Jangan pernah menampakkan wajahmu yang menjijikkan ini pada dewa-dewi naga yang ada di negeri ini! Kau tahu kenapa? Karena sebena
“Kendrick…?” Jimmy Ferry menatap Kendrick Husein dengan mata melangah.“Jelas-jelas kau adalah Kevin Husein, sang putra mahkota Negeri Elemen. Kenapa sekarang kau mengubah namamu menjadi Kendrick Husein?” Dahi Josh Kian tampak berkerut dalam.“Mungkin saja ia adalah alter ego si Kevin Husein,” bisik Vritz Victor.“Alter ego? Kepribadian ganda maksudmu?” Josh Kian terhenyak bukan main. Dia menatap Kendrick Husein di hadapannya ini dengan sorot mata tidak percaya.Kendrick Husein meledak dalam tawa renyahnya.“Meski aku dan Kevin berbagi tubuh yang sama, aku dan dia bukanlah jati diri yang sama. Kami adalah dua pribadi yang berbeda. Seperti ini nih…”Mendadak saja Kendrick Husein menjentikkan jarinya. Tampak dia keluar dari tubuh Kevin Husein. Tubuh Kevin Husein langsung roboh ke tanah, tidak sadarkan diri.“Itu Kevin Husein. Yang berdiri di sini dan sedang berbicara dengan kalian adalah Kendrick Husein. Sekarang sudah mengerti kan?”Tampak senyuman santai dari Kendrick Husein. Dia menj