Share

Mabuk

Jesselyn mengalungkan lengannya di sekitar leher Aryadi. Wanita itu tersenyum menggoda dan mendekatkan wajah hingga napas mereka beradu.

Aryadi mengacuhkannya. Tidak mendorong, maupun memberik apa yang jelas diinginkan wanita itu. Pikirannya terasa seperti benang kusut yang tidak bisa diurai.

Ia memilih untuk meneguk gelas minuman yang entah keberapa malam itu.

"Jangan minum terlalu banyak, Pak," bisik Jesselyn di telinganya. "Nanti kita tidak bisa menikmati sisa malam bersama."

Pria berwajah tampan itu memilih untuk memakukan pandangan pada lantai bar yang gelap dan hanya diterangi cahaya lampu warna-warni yang berselang-seling. Musik DJ berdentam-dentam menggetarkan lantai. Tubuh-tubuh orang yang menari berdesakan.

Hanya di tengah hiruk pikuk seperti itu Aryadi bisa menemukan ketenangan. Pikirannya teralihkan dari segala masalah yang tengah ia hadapi.

"Pak," desah Jesselyn lagi. Bibirnya demikian dekat dengan telinga Aryadi hingga ia

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status