Share

Mulut Mertua

"Shafira ... sini!"

Shafira segera menghentikan pekerjaannya di dapur. Lalu, dengan setengah berlari menghampiri ibu mertuanya. "Ada apa, Bunda?"

"Shafira! Mengapa kamu membiarkan menantu kesayanganku mengerjakan pekerjaan rumah, hah?"

"Aku tidak pernah menyuruh dia mengerjakan pekerjaan rumah, Bunda. Karena setiap hari pun, aku mampu menyelesaikannya sendiri. Mungkin itu kemauan bayinya sendiri, bukankah begitu Almira? Lagipula kalau hanya menyapu lantai tidak akan membuat Almira kelelahan kok. Justru itu bagus untuk si jabang bayi, biar sehat dan nanti lungsur langsar ketika melahirkan.

"Kata siapa? Kamu kan belum pernah hamil!" ucap ibu mertua Shafira dengan jutek.

"Ibu benar! Aku memang belum pernah hamil dan melahirkan, tetapi aku sering mendengar nasihat-nasihat itu dari para tetangga dan sanak saudara."

"Dasar, pembohong ulung! Bilang saja kalau kamu itu iri, aku dimanja dan disayang oleh Bunda."

Shafira terkekeh. Ia akui, Almira memang pintar berbicara dan mencari muka di d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status