Share

Bab 3

Author: White Rose
last update Last Updated: 2023-07-30 11:06:19

"Fitri, apa yang terjadi? Aku sangat cemas! Tadi, aku bertanya pada pak manager, tapi dia pun tidak tahu apa-apa katanya...!"

Begitu Fitri kembali ke kamarnya, dia langsung dicercah banyak pertanyaan dari Nessa yang memang sangat mengkhawatirkan Fitri.

Namun, Nessa langsung menjadi apa yang ingin ditanyakan kepada teman kerjanya itu ketika Nessa melihat pakaian yang dikenakan oleh Fitri.

Ia bahkan langsung memutari Fitri, dan berhenti ketika dia sudah berada di depan Fitri lagi.

"Pakaian ini, kamu... kamu menikah?" tanya Nessa yang cukup tahu kalau pakaian yang di kenakan oleh Fitri itu adalah pakaian pernikahan.

Fitri hanya bisa mengangguk lemah.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Nessa dengan raut wajah khawatir.

Fitri bingung menjelaskannya dari mana. Nessa yang melihat raut wajah Fitri yang terlihat sedih dan kebingungan itu langsung mengajak Fitri untuk duduk di tepi kasur mereka.

"Aku menikah dengan pria bernama Aaron Meyer, kalau aku tidak menikah dengannya dia akan memasukkan aku ke penjara. Tapi, kak Nessa, aku sungguh tidak memecahkan patung itu. Hanya saja, aku sudah menandatangani surat perjanjian pernikahan dengan pria itu," ucapnya lesu, "Besok, aku akan pergi dari kapal ini. Kalau nanti aku tidak bisa menghubungi panti asuhan dan bunda Irene, kakak mau kan menyampaikan pada bunda, kalau aku baik-baik saja. Katakan saja pada bunda aku punya pekerjaan di luar kota, aku akan kembali kalau pekerjaanku sudah selesai!" 

Mata Fitri sudah berkaca-kaca. Dia merasa kalau dia tidak akan mungkin bisa bertemu dengan bunda Irene dan adik-adik panti asuhan dalam waktu dekat ini.

Nessa yang tak bisa berbuat apa-apa untuk membantu Fitri pun hanya bisa memeluk rekan kerja yang sudah dia anggap adik itu. Nessa mengusap pelan punggung Fitri.

"Sabar ya Fitri. Kamu orang baik. Pasti ada hikmah di balik semua kejadian ini!" ucap Nessa mencoba memberikan Fitri support dan kesabaran.

****

Keesokan harinya, Theo kembali datang ke ke kamar Fitri. Dan mengajak Fitri untuk segera turun dari kapal yang sudah bersandar di salah satu dermaga.

Setelah itu, mereka menaiki sebuah mobil yang mewah dan kapal itu kembali berlayar.

Nessa melihat ke arah dua mobil yang salah satunya membawa Fitri. Dalam hati wanita 24 tahun itu, dia terus mendoakan keselamatan untuk Fitri.

Sementara itu mereka sedang menuju ke kediaman Meyer. Theo yang duduk di kursi penumpang bagian depan memberikan sebuah kertas pada Fitri.

"Nona, itu adalah semua hal tentang tuan Aaron. Anda harus pelajari sebelum kita sampai di kediaman Meyer, satu jam lagi. Dan anda hanya perlu mengikuti semua yang ada di kertas itu, bagaimana kalian bertemu dan bagaimana kalian bisa menikah!" kata Theo yang menjelaskan dengan cukup jelas.

Fitri meraih kertas itu dan mengangguk paham. Fitri membaca berulang kali tentang apa saja yang berhubungan dengan suaminya itu. Nama lengkapnya, Aaron Sebastian Meyer, usianya 27 tahun, makanan dan minuman kesukaannya, warna favoritnya, olahraga apa yang dia sukai, dan segalanya.

Juga bagian pertemuan dan pernikahan mereka. Fitri memang cukup pintar dalam akademik. Dan menghafal semua itu tidak sulit baginya.

Setelah sampai di kediaman Meyer. Fitri terkejut ketika melihat rumah yang seperti istana itu, baru pertama kali ini Fitri melihat rumah sebagus itu dengan mata kepalanya secara langsung.

Dan lebih terkejutnya ketika Aaron bahkan meraih tangan Fitri dan menggenggamnya.

"Tersenyumlah, tunjukkan pada ayah dan ibuku kalau kita menikah karena saling mencintai!" kata Aaron dengan wajah dan suara yang datar.

Fitri pun mengangguk paham. Setelah itu mereka masuk ke dalam rumah besar itu, melewati sebuah pintu yang begitu lebar dan tinggi.

"Aaron, ibu sudah melihat foto pernikahan kalian. Ini Fitri kan? menantu ibu? apa kabar sayang?" tanya Adriana, ibu kandung Aaron yang langsung memeluk dan mencium pipi kiri dan kanan Fitri.

"Selamat siang Tante...!"

"Sayang, panggil ibu!" kata Aaron yang terlihat seperti begitu mencintai Fitri sampai dia memanggil Fitri dengan sebutan sayang.

"Iya ibu, aku baik. Senang bertemu dengan ibu!" kata Fitri laku kembali menunduk.

Adriana paham, Theo sudah menjelaskan kalau Fitri itu berasal dari panti asuhan. Pasti sangat sulit baginya menegakkan kepala di keluarga Meyer.

Tapi Adriana tidak pernah melihat atau menilai seseorang itu darimana dia berasal dari apa statusnya di masyarakat. Adriana selaku melihat attitude seseorang sebagai tolak ukur.

Karena itu Adriana langsung menggenggam tangan Fitri dan tersenyum pada Fitri.

"Nak, jangan tundukkan kepalamu seperti itu ya, kamu sudah menjadi anggota keluarga Meyer. Tegakkan kepalamu, seseorang itu di nilai dari bagaimana sikap dan perilakunya nak, bukan dari mana dia berasal. Ya?" tanya Adriana.

Mendengar hal itu, Fitri merasa sangat terharu. Dia mengangkat kepalanya dan mengangguk dengan cepat.

"Sekarang kita temui ayah mertua kamu ya, ayo!" kata Adriana yang masih menggandeng tangan Fitri.

Terlihat senyum tersungging di bibir Aaron, dia merasa kalau rencananya sudah berhasil. Dia pun mengikuti Adriana dan Fitri dari belakang.

Mereka bertemu dengan Lucas Meyer, ayah dari Aaron. Oleh Lucas, Fitri juga di sambut baik. Menurut Lucas, meskipun dari panti asuhan, tapi penampilan Fitri juga tidak kalah dari anak-anak konglomerat lain, dia juga pantas bersanding dengan Aaron yang tampan.

Setelah makan siang bersama dan sedikit mengobrol tentang semua hal yang memang sudah tertulis di kertas itu. Karena Theo sepertinya sudah bisa memprediksi apa saja yang akan di tanyakan oleh Lucas dan Adriana. Dan semua berjalan dengan lancar. Aaron membawa Fitri ke kamar mereka.

Koper Fitri ternyata sudah ada di kamar itu.

"Kamu tidur di sofa, itu. Jangan sekali-kali menyentuh apapun yang ada di atas tempat tidurku. Letakkan pakaianmu di dalam ruang ganti, ada salah satu lemari yang kosong. Dan jangan banyak tanya padaku!" kata Aaron yang pada akhirnya keluar dari kamarnya menuju balkon kamarnya.

Fitri hanya bisa mengangguk paham, dia pun segera menuju ruang ganti yang ada di dekat kamar mandi. Dia tercengang karena ruang ganti Aaron itu juga seluas kamarnya, sudah seperti butik yang begitu lengkap dan tersusun rapi.

Fitri mencoba mencari ruang uang kosong, tapi dia tidak menemukan. Dia pikir daripada salah, lebih baik dia bertanya pada Aaron. Fitri keluar dari ruang ganti dan menuju ke arah balkon, tapi langkahnya terhenti saat dia mendengar.

"Tenang saja sayang, ayah dan ibu tahunya kita sudah putus. Dia tidak tahu kalau kita masih berhubungan. Tenang saja, wanita itu hanya wanita kampungan, dia berasal dari panti asuhan, mana bisa di bandingkan denganmu. Aku menikah dengannya seperti maumu, setelah ayah memberikan perusahaan itu padaku, aku akan menceraikannya dan menikah denganmu!" kata Aaron dengan seseorang di telepon.

Mendengar itu, Fitri terdiam di tempatnya. Dia baru sadar, kalau sebenarnya dia telah menikahi kekasih wanita lain.

***

To be continued...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 40.

    Aaron begitu menyesal. Dia bahkan sudah melepaskan Fitri demi Erica. Dia pikir bisa bahagia. Ternyata Erica mengkhianatinya. Setelah anak itu lahir, Aaron bahkan segera melakukan tes DNA. Dan hasilnya memang sangat mengejutkan. Anak yang di kandung Erica itu memang bukan anaknya. Penyesalan bahkan sudah sampai ke dasar hatinya. "Keterlaluan! aku meninggalkan semuanya untukmu Erica! dan kamu mengkhianatiku? kamu keterlaluan Erica!" Erica panik, dia baru melahirkan. Dia juga tidak punya siapa-siapa lagi dan apa-apa lagi. Satu-satunya cara, hanya membujuk Aaron lagi, mengarang cerita supaya Aaron percaya padanya dan tidak meninggalkannya. "Aaron, maafkan aku. Aku di jebak, aku hanya takut kehilanganmu. Karena... karena aku sangat mencintaimu Aaron. Aku sangat mencintaimu!" Erica bahkan memeluk kaki Aaron. Dengan air mata yang sudah membanjiri wajahnya. Dan Aaron sendiri, ini seperti nasi sudah menjadi bubur. Dia melawan kedua orang tuanya dan meninggalkan Fitri yang jelas baik dan

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 39

    Fitri merasa sangat resah dengan apa yang dikatakan oleh salah satu pekerja di rumah makannya itu. Perkataan Ida tentang kehamilan, tambah Fitri bener-bener gelisah. Hingga setelah warung makan itu tutup di sore hari dia pun bergegas menuju ke sebuah klinik yang merupakan klinik satu-satunya di desa tersebut. Apalagi, karena kesibukannya beberapa waktu ini Fitri memang lupa. Apa dia sudah datang bulan atau belum. Dia benar-benar lupa. Oleh karena itu, Fitri memberanikan diri datang sendirian ke klinik itu. Fitri pun mendaftar, dia memilih pergi ke dokter umum saja meskipun di sana sebenarnya ada bidan juga. Namun, Fitri sebenarnya masih ragu Apa benar kalau dia hamil. Apa mungkin dia yang masuk angin seperti yang dikatakan oleh Arum. Dia nah bentar berharap kalau dia hanya masuk angin. Kalau sampai dia hamil, dia tidak tahu harus bagaimana menjelaskan pada anaknya. Apa dia harus mengatakan kalau dia pergi dari ayahnya karena ayahnya memiliki wanita lain yang juga sedang hamil anak

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 38

    Satu bulan kemudian...Aaron sudah berusaha dengan begitu keras, dia pikir bisa mencari pekerjaan di perusahaan lain meskipun dia menjadi karyawan biasa. Namun semuanya ternyata tidak seperti yang dia pikirkan meskipun sebenarnya dia berpikir juga pasti akan sulit, mencari pekerjaan dengan modal keahliannya sendiri. Tanpa embel-embel Meyer di belakangnya. Apalagi, Aaron memang tidak punya pengalaman sama sekali untuk bekerja sebagai seorang karyawan yang harus berpikir banyak hal, apalagi bekerja sama dan menurut pada atasan. Dia ya biasanya hanya tinggal pemerintah dan menandatangani surat yang sudah jadi atau dokumen yang sudah selesai diperiksa oleh Theo, bekerja dari awal yang menjadi seseorang yang harus berpikir keras. Itu benar-benar tidak mudah baginya. Selama satu bulan, dia bahkan sudah tiga kali ganti pekerjaan. Bahkan gaji yang didapatkan sama sekali tidak bisa mencukupi kebutuhan dirinya dan juga Erica. Menyadari kalau dirinya tidak bisa terus seperti itu maka Aaron me

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 37

    Aaron kembali ke apartemen, sekarang semuanya benar-benar sudah berubah untuknya. Tidak ada lagi kesempatan baginya kalau sampai dia tidak menemukan Fitri. Tapi setelah apa yang di katakan oleh Theo dan ibunya, dia benar-benar malu untuk bertemu Fitri. Aaron yang merasa kalau dirinya memang sudah mencintai istrinya itu, di sisi lain suka merasa sangat tidak pantas untuk kembali meminta maaf atas semua perbuatannya, meskipun sebenarnya apa yang dilakukan itu atas dasar jebakan dari Erica. Tapi dia tahu, dia sadar sekarang, kalau memaksakan Fitri untuk berada di sisinya sementara dia masih harus bertanggung jawab kepada bayi yang ada di dalam kandungan Erica. Maka dia juga akan terus menyakiti Fitri. Aaron duduk di lantai, dia menyandarkan kembali punggungnya memang terasa sangat lelah di dinding kamarnya. Dia sudah tidak punya apapun sekarang. Sampai malam semakin larut, Aaron masih tidak beranjak sama sekali dari tempatnya berada sejak dia kembali ke apartemen itu. Aaron tidak maka

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 36

    Aaron sudah mencari ke semua tempat yang dia tahu. Aaron memang tak tahu banyak tempat yang kemungkinan di kunjungi oleh Fitri. Yang dia hanyalah panti asuhan dan toko bunga. Aaron bahkan berpikir, kalau ternyata dirinya memang tidak tahu banyak hal, bahkan tidak tahu apapun tentang istrinya itu. Aaron yang putus asa, kalau sudah menunggu sampai malam hari. Tapi dia tidak kunjung mendapatkan kabar tentang Fitri. Aaron pun menghubungi Theo, dan meminta asisten pribadinya yang sebenarnya sedang sibuk di kantor itu untuk membantunya mencari Fitri. "Mencari bagaimana bos?" tanya Theo bingung. "Dia pergi, Fitri pergi dengan kopernya" kata Aaron sudah tidak bisa menjelaskan dengan fokus karena memang pikirannya sedang sangat kacau saat ini. Theo yang diberi penjelasan seperti itu tentu saja bertambah bingung. "Ada apa? kalian bertengkar lagi? bukankah hubungan kalian sudah membaik, bahkan sudah mengizinkan aku pergi ke apartemen..."Theo perhatikan apa yang ingin dia katakan karena mel

  • Sebatas Istri Bayangan   Bab 35

    Fitri sudah sampai di stasiun di mana dia bisa pergi ke bandara dari sana, tapi dia tahu seperti apa ibu mertuanya itu. Mendengar kalau dirinya sudah pergi dari apartemen mungkin Ibu mertuanya akan mencarinya. Meskipun Aaron tidak mengejarnya, dan mungkin Aaron memang sebenarnya berbohong kalau dia mulai mencintai Fitri. Tapi ibu dan ayah mertuanya sangat simpati padanya dan sangat sayang pada Fitri Jadi mereka pasti akan mencari keberadaan Fitri. Dan Fitri, tidak menginginkan hal itu terjadi. Maka dia pun menghindari pergi dengan menggunakan pesawat terbang. Fitri memilih pergi ke dermaga, dan dia menumpang sebuah kapal yang bisa menyeberangi pulau dengan jarak tempuh, atau lama waktu berlayar kapal itu bisa sampai 8 sampai 10 jam. Tapi Fitri yang emang terbiasa dulu bekerja di kapal pesiar merasa kalau tidak akan ada masalah dengan hal tersebut. Fitri membawa barang-barangnya, penampilannya begitu sederhana sampai tidak ada yang curiga kalau dia membawa uang yang sangat banyak d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status