Share

303). Feeling Alula

***

"Kapan kamu luang?"

Dewa yang sedang menyantap roti sandwichnya seketika langsung berhenti lalu memandang Aurora sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Luang apa? Ambigu banget kamu," tanya Dewa.

"Luang enggak ada kerjaan dong, Mas," kata Aurora. "Luang apalagi emangnya? Minggu kemarin kan kamu sabtu-minggu kerja. Minggu depan gitu juga enggak?"

"Kenapa emangnya?"

"Pengen ke Bandung," kata Aurora. "Kangen Aludra.

"Tumben."

"Apanya yang tumben?" tanya Aurora.

"Kamu tumben banget kangen sama Aludra."

"Kamu ih, apaan sih?" tanya Aurora tak suka. "Aku ibunya. Wajar kali kalau aku kangen sama anakku."

"Jauh dikangenin, deket diomelin."

"Bahas itu lagi?" tanya Aurora. "Semuanya udah kelar lho, aku bahkan udah minta maaf juga kan, sama Rara? Kenapa ngungkit terus?"

"Santai aja, enggak usah ngegas," celetuk Dewa. "Sensitif banget, kamu."

"Ucapan kamu menyebalkan."

"Morning Ma, Pa."

Perdebatan Aurora dan Dewa terhenti ketika Alula yang sudah rapi dengan pakaian kantornya datang sambil membawa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chacha Unyil
rara sakit lu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status