Beranda / Romansa / Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO / Bab 283. Bagaimana Kalau Hamil Lagi?

Share

Bab 283. Bagaimana Kalau Hamil Lagi?

Penulis: Silvania
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-04 19:31:30

"Sayang," panggil Emily dengan suara lemah.

Arnold menggeliat perlahan, matanya masih berat tertutup kantuk. Ia bangkit dari posisi tertunduk di samping tempat tidur dan duduk menyandar ke kursi. "Sayang, haus," lirih Emily lagi.

Arnold segera berdiri. Dengan langkah pelan ia mengambil air dari teko di meja kecil. Segelas air putih ia tuangkan, lalu mendekat dan membantu Emily meminumnya perlahan. Emily meminum habis segelas itu dalam beberapa tegukan.

Setelah meletakkan gelas kembali ke meja, Arnold langsung memeluk istrinya erat-erat. Ada rasa syukur dalam pelukannya, karena kini ia bisa merasakan kehangatan tubuh Emily yang kembali sadarkan diri.

"Apa yang kau rasakan? Apa kau masih sakit?" tanyanya pelan, sambil mengusap punggung Emily dengan lembut.

Emily menggeleng, "Sudah tidak lagi. Apa tadi malam aku pingsan?"

"Iya, kau pingsan hingga membuatku takut setengah mati."

Mata Emily membesar. "Di mana Cassie? Apa dia di rumah? Sayang cepat hubungi Sally. Aku ingin melihat putriku."
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
double up dong please
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
laaannjjuut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 283. Bagaimana Kalau Hamil Lagi?

    "Sayang," panggil Emily dengan suara lemah.Arnold menggeliat perlahan, matanya masih berat tertutup kantuk. Ia bangkit dari posisi tertunduk di samping tempat tidur dan duduk menyandar ke kursi. "Sayang, haus," lirih Emily lagi.Arnold segera berdiri. Dengan langkah pelan ia mengambil air dari teko di meja kecil. Segelas air putih ia tuangkan, lalu mendekat dan membantu Emily meminumnya perlahan. Emily meminum habis segelas itu dalam beberapa tegukan.Setelah meletakkan gelas kembali ke meja, Arnold langsung memeluk istrinya erat-erat. Ada rasa syukur dalam pelukannya, karena kini ia bisa merasakan kehangatan tubuh Emily yang kembali sadarkan diri."Apa yang kau rasakan? Apa kau masih sakit?" tanyanya pelan, sambil mengusap punggung Emily dengan lembut.Emily menggeleng, "Sudah tidak lagi. Apa tadi malam aku pingsan?""Iya, kau pingsan hingga membuatku takut setengah mati."Mata Emily membesar. "Di mana Cassie? Apa dia di rumah? Sayang cepat hubungi Sally. Aku ingin melihat putriku."

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 282. Jadi Begini Rasanya

    Arnold menepuk-nepuk pelan pipi Emily, jantungnya berdetak kencang, matanya membelalak cemas melihat wajah istrinya yang pucat dan tak merespons. "Emily... bangun, sayang," bisiknya lirih dengan nada panik.Sementara itu, tangisan Cassie terdengar semakin keras. Bayi mungil itu menggeliat di pelukan Arnold, seakan ikut merasakan kepanikan yang sedang terjadi. Suasana kamar menjadi kacau. Detik itu juga, Arnold tak sanggup lagi berpikir jernih. Ketakutan menguasai dirinya.Arnold yang takut Emily kenapa-napa, langsung bergegas keluar kamar dan berteriak meminta tolong. Suaranya menggema di sepanjang lorong rumah. "Tolong! Emily pingsan!" teriaknya panik.Sally datang tergopoh-gopoh dari dapur, wajahnya panik begitu melihat Cassie menangis histeris di pelukan Arnold. Tanpa banyak tanya, dia langsung mengambil Cassie dengan sigap."Emily pingsan, aku akan membawanya ke rumah sakit. Tolong jagakan Cassie," ucap Arnold cepat.Sally mengangguk, meskipun wajahnya masih diliputi kebingungan.

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 281. Mau Anak Laki-laki

    ‘Pasti ini kerjaan Tuan Arnold,’ ucap Robert dalam hati, sambil sesekali melirik Gwen yang terlihat gugup. Di sisi lain, Robert merasa kesal—karena merasa "dijebak" oleh Arnold—namun juga bahagia, karena bisa duduk kembali bersama Gwen, wanita yang masih sangat ia cintai. Perasaan yang lama dia kubur kini perlahan muncul ke permukaan.“Oh itu…” Robert belum sempat menyusun kata-katanya. Otaknya seperti diperas, berpacu mencari susunan kalimat yang tepat untuk menyampaikan perasaannya tanpa terdengar bodoh.Namun akhirnya, dengan nada tulus, ia mengungkapkan, "Aku ingin kita kembali merajut kasih."Ia mengambil buket bunga lili yang sedari tadi tersembunyi di kursi sebelah, lalu menyerahkannya kepada Gwen. Aroma bunga yang lembut menyeruak di antara mereka, menambah kesan hangat pada suasana.Gwen mematung sejenak. Tangannya gemetar saat menerima bunga itu. Ia benar-benar bahagia dengan kejutan manis yang diberikan Robert—terlebih karena bunga itu adalah jenis favoritnya.“Terima kasi

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 280. Jebakan?

    Setelah berkeliling sebentar, Arnold mengajak Emily makan siang di foodcourt yang kini resmi menjadi milik istrinya itu. Emily masih belum sepenuhnya percaya bahwa tempat megah dan luas ini kini berada di bawah namanya. Tapi dia mengikuti Arnold dengan senyum yang tak pernah lepas, sambil sesekali membenahi posisi Cassie dalam gendongannya.Foodcourt itu benar-benar megah dan lengkap. Semua jenis makanan tersedia—dari hidangan lokal khas Inggris, makanan khas Asia, hingga sajian-sajian eksotis dari berbagai negara. Nuansa modern berpadu dengan suasana hangat keluarga, menjadikan tempat itu terasa istimewa. Tak heran, meski belum diresmikan secara resmi, pengunjungnya sudah ramai. Beberapa bahkan tampak harus mengantre untuk duduk."Kalau kau bisa, kita akan potong pita lusa," ujar Arnold, menyendokkan potongan kecil pasta ke mulut Cassie yang kini duduk di kursi makan bayi."Aku ikut saja, Arnold," jawab Emily santai. Ia menatap ke sekeliling, melihat para pengunjung menikmati hidanga

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 279. Hadiah Terbaik

    Setelah memarkirkan mobilnya di area parkir khusus yang masih sepi, Arnold turun terlebih dahulu. Dengan gerakan lembut dan penuh perhatian, ia memutar mengelilingi mobil lalu membukakan pintu untuk Emily. Senyum hangatnya menyambut istri dan putri kecil mereka yang tertidur lelap dalam pelukannya. Cassie, yang sempat terbangun selama perjalanan, kini kembali pulas setelah kenyang menikmati susu siangnya. Napasnya teratur, wajahnya damai, seakan tahu bahwa ia sedang berada di tengah-tengah cinta yang utuh. "Ayo," ucap Arnold pelan sembari mengulurkan tangan. Emily menyambut uluran itu tanpa ragu. Tangan mereka saling menggenggam erat, menyalurkan kehangatan yang tak perlu diterjemahkan dalam kata-kata. Mereka melangkah bersama, menyusuri lorong luas yang membentang di antara deretan toko. Di kanan dan kiri, toko-toko barang branded berdiri dengan gaya arsitektur modern dan minimalis. Etalase-etalase kaca memajang koleksi fashion terkini, perhiasan, tas kulit, dan sepatu dari merek-

  • Sebatas Rahim Sewaan Tuan CEO   Bab 278. Kejutan Yang Bertubi-tubi

    Kedatangan Arnold sontak membuat semua pelayan yang tadi mengerubungi ruang keluarga langsung kembali ke dapur. Mereka tampak kaget dan sedikit canggung, seolah merasa tertangkap basah tengah mengobrol terlalu santai di ruang yang seharusnya tenang. "Arnold!" seru Emily riang. Emily mengulurkan tangannya ke arah suaminya. Ia duduk manis di sofa, dikelilingi buket bunga warna-warni yang memenuhi seisi ruangan dengan aroma harum yang menenangkan. Cahaya matahari yang masuk melalui jendela kaca besar menyinari wajahnya yang berseri. Arnold berjalan melewati deretan bunga-bunga yang sangat cantik—buket mawar merah, lily putih, dan baby breath dalam vas kristal—semuanya tampak sempurna, tapi tidak lebih memukau dari dua orang kesayangannya yang tentu tak kalah cantik: Emily dan Cassie. Emily bergeser ke samping agar Arnold bisa duduk di sampingnya. Tanpa berkata banyak, Arnold menyambut tangan istrinya dan mengecup pipi Emily yang merona malu. "Selamat ulang tahun, sayang," ucapnya le

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status