Share

Part 54

        Nathan menyeruput kopinya pelan. Ia menikmati rasa pahit yang membekas di lidahnya. Mungkin kopi ini layaknya kehidupan yang sedang di alaminya saat ini. Hitam dan pahit. Namun, ia masih merasakan manis walaupun sedikit. Tidak apa, setidaknya hidupnya tidak seperti kopi hitam tanpa gula. Terlalu pahit.

        Terkadang Nathan merutuki dirinya sendiri yang kurang bersyukur. Namun, mau bagaimana lagi? Kepergian Emilia benar-benar membuat hatinya hancur dan kehidupannya berubah total. Ternyata pengaruh Emilia begitu besar bagi kehidupannya.

        Nathan mengusap potret Emilia, namun potret itu tiba-tiba saja berubah seperti potret Clara. Nathan menggelengkan kepalanya pelan. Kenapa ia bisa seperti ini? Apakah hatinya telah benar-benar berpaling sekarang? Ia tidak mau itu terjadi. Ia sudah berjanji apada dirinya sendiri bahwa tidak akan ada seorang pun yang bisa menggantikan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status