Keano tiba di rumah sakit, ia langsung berlari menghampiri istrinya di depan ruang IGD.Istrinya pasti sangat ketakutan sekarang.
"Sayang,"panggilnya pada istri tercintanya.
"Pa ... Nalla Pa ... hiks."Kalya langsung berlari menghambur ke pelukan suaminya,ia begitu syok tadi, ia hanya meninggalkan Nalla sebentar untuk mengambilkan makanan untuk putrinya itu, baru saja ia naik tangga untuk kembali setelah dari dapur, ia mendengar teriakan Narra dan mendapati Nalla sudah bersimbah darah di lantai.
"Apa yang terjadi?"tanya Keano tak sabar.
"Nalla ... dia memotong pergelangan tangannya saat mama tinggal sebentar."
"Ya Tuhan putriku, "lirih Keano mengeratkan pelukannya pada istrinya sambil menatap pintu IGD.
"Kak, "Keano dan Kalya menoleh dan mendapati Kania, adik Keano.
"Kania,bisakah kamu ke rumah temani Narra,dia pasti sangat syok setelah mendapati Nalla tadi."
"Iya Kak, nanti Kania ke rumah, tapi bagaimana keadaan Nall
Keano menunduk, ia menghela nafasnya panjang."Bukan salahmu nak, menjaga adik-adikmu adalah tugas papa, kamu cukup belajar dengan baik untuk kelak meneruskan perusahaan.Kamu tahu sendiri kedua adikmu memiliki keinginan sendiri, terlebih mereka perempuan kelak akan menikah dan menjadi seorang istri tapi kini harapan satu adikmu sudah hancur."Kenzo menunduk."Seandainya Ken tidak memutuskan tinggal di apartemen pasti Nalla akan baik-baik saja Narra juga ... kami tahu Papa sibuk, harusnya Ken yang menggantikan tugas papa menjaga mama dan adik-adik. ""Entahlah Ken, sekarang papa bingung, Nalla tak mau mengatakan siapa ayah bayinya, Arjuna juga mengelaknya, bahkan Nalla meminta menggugurkan kandungannya."Deg... Sudut hati Kenzo tiba-tiba merasa nyeri."Gugur-kan? Itu akan bahaya Pa,Nalla masih terlalu muda itu berisiko.""Ya papa tau, tapi mau bagaimana?Nalla tak mau mengatakan siapa yang sudah membuatny
Kenzo menatap Nalla yang hanya menangis, ia bingung harus bagaimana sekarang, Nalla terluka sendiri,adiknya itu masih belum mau bercerita, ia hanya diam sedari tadi. Kenzo menghela nafasnya, lalu mencoba untuk menghapus jejak basah di pipi Nalla. "Eh... "Nalla tersentak karena sentuhan Kenzo di pipinya. "Kakak cuma mau hapus air matamu saja La... " "Ti-tidak usah, Na ... Nalla bisa sendiri,"tolaknya Kenzo mendesah."Mau sampai kapan kamu diam La? Katakan pada kami siapa yang membuatmu seperti ini?" Nalla memalingkan wajahnya, bagaimana dia harus mengungkapkan semua? Apa dia harus mengatakan jika dia di perkosa oleh kakak kandungnya sendiri yang tengah mabuk,dan membuat aib ini menjadi berkali lipat untuk keluarganya. "La ...." "Tidak usah peduli Kak, Nalla tak akan pernah mengatakan apapun." Kenzo sedikit tertegun dengan ucapan Nalla yang terdengar begitu yakin. "La ... jangan seperti itu, katakan siapa a
Arjuna dan Bunda Tiara datang menjenguk Nalla di rumahnya. Selain prihatin dengan apa yang menimpa Nalla, Arjuna juga ingin menemui Nalla dan mencari tahu sejauh yang ia bisa, ia marah, rasanya tidak terima karena Nalla harus menjadi korban pelecehan, padahal selama ini dia selalu mengusahakan menjaga gadis itu."Yang sabar ya Kal... "ujar Bunda Tiara memeluk Mama Kalya."Aku tidak tahu harus bagaimana Ra, Nalla seperti ini. ""Tante, apa boleh Juna menemui Nalla?"tanya Arjuna meminta izin menemui Nalla."Boleh, dia ada di kamar bersama Kenzo."Tepat Kenzo turun dan meletakan mangkuk bubur milik Nalla."Bagaimana Ken? Apa dia mau makan?""Mau Ma, habis malah." Tunjuknya pada mangkuk kosong di depannya."Tidak muntah? ""Tidak. "Akhirnya Kalya bisa sedikit merasa lega. Kenzo menunduk, ia masih memikirkan kata-kata Nalla tadi."Kak... Lebih baik Kakak tidak usah mencari tahu siapa ayah bayi ini, kakak fo
Kenzo baru saja selesai mengupas mangga muda dan memotongnya menjadi beberapa bagian tiap buahnya."Sama bawa ini Ken..."ujar Mama Kalya sambil membawa sambal gula merah, "Nalla pasti suka.""Iya Ma... Makasih."Kenzo langsung menuju ke kamar Nalla, di lihatnya adiknya itu tengah duduk di balkon kamarnya, matanya menatap jauh ke langit di atas atap rumah tetangga,mengamati warna langit yang mulai kekuningan itu.Jelas bisa Kenzo lihat Nalla sesekali menghapus jejak air mata di pipinya,"Hiks... "Kenzo menghela nafasnya, ia benar-benar tak tega dengan keadaan Nalla,gadis yang begitu baik dan tak pernah macam-macam harus mengalami itu semua.Papanya bahkan sudah menyewa jasa detektif untuk menyelidiki apa saja yang di lakukan putrinya sebulan belakangan,tapi hingga saat ini belum ada hasil, rekaman cctv sekolah juga rumah tak ada yang mengganjal, semua menunjukan sikap Nalla yang sama seperti biasanya."La... "ujar Kenzo.Nalla b
Kenzo menatap Narra yang kini sudah tertidur di kamarnya,sedikit lega karena pada akhirnya adiknya itu bisa sedikit tenang.Kenzo memikirkan kembali apa yang di katakan Narra padanya tadi, jika Arjuna ingin menikahi Nalla.Ia harus cari tahu kebenarannya,maka Kenzo memilih mengirim pesan pada Arjuna.To:ArjunaBisa kita ketemu malam ini juga kak. Setelah mengirim pesan, Kenzo kembali menatap Narra yang terlihat sembab, adiknya ini masih tak mau berbesar hati dengan apa yang terjadi, dia belum mau mengerti keadaan Nalla.Ting...sebuah pesan balasan masuk dari ArjunaFrom: ArjunaAku sedang di caffe millikku,ke sini saja.Kenzo menghela nafasnya,meyakinkan dirinya jika ia harus berbicara dengan Arjuna.......Dan di sinilah Kenzo, duduk di depan Arjuna, menimbang kembali apa yang ingin ia bahas dengan Arjuna mengenai apa yang di katakan Narra tadi."Kenapa? Ada apa? "Kenzo meng
Nalla duduk di ranjang sebuah penginapan kecil di pinggiran kota,ia tahu jika keluarganya tahu dia pergi pasti papa akan mengerahkan orang-orang untuk mencarinya dan pasti hotel bukan tempat yang aman.Nalla mengetahui penginapan ini saat ia melaksanakan penelitian dari sekolahnya soal kehidupan para nelayan di pesisir utara ibu kota, dan saat itu dia melihat ada penginapan kecil yang di kelola oleh sepasang suami istri paruh baya.Nalla berharap keputusannya sudah benar,apa jadinya jika keluarganya tahu apa yang sebenarnya terjadi, putri mereka menjadi korban pemerkosaan oleh kakaknya sendiri yang dalam keadaan mabuk, bagaimanapun Kenzo adalah kebanggaan papa dan mamanya.Kenzo yang selalu terlihat baik di mata mama dan papanya, anak yang di gadang-gadang sebagai penerus kerajaan bisnis Winata Corporation di mana ada tanggung jawab besar di sana harus kakaknya pikul nanti.Nalla menggeleng, dia tidak mau menghancurkan lagi impian kedua orang tuanya.Biarl
Kenzo membanting semua barang-barangnya di apartemen, ia meluapkan semua emosinya seorang diri di sana. Kenyataan yang begitu menamparnya.Kenzo mengingatnya, bagaimana dia dengan brutal telah menggagahi adiknya sendiri dalam keadaan mabuk, ia ingat harusnya dia tak mudah mabuk, apa lagi alkohol yang di minumnya malam itu adalah alkohol berkadar rendah, tapi entah apa yang terjadi, dirinya merasakan panas dan membutuhkan pelampiasan. Dia telah melakukan hal keji itu dengan brutal pada adiknya sendiri.Kenzo luruh ke lantai bersandar pada tepian ranjangnya,ia paham sekarang kenapa Nalla tak mau memberitahukan siapa ayah bayinya dan memintanya tak mencari tahu siapa ayah bayinya, karena jika kebenaran itu terungkap itu akan menjadi aib yang menghancurkan keluarga mereka."Ya Tuhan ... apa yang harus aku lakukan?"lirih Kenzo meremas kepalanya.Ternyata pria yang ingin ia seret karena telah melakukan hal keji pada adiknya itu adalah dirinya sendiri.Apa yang a
Sudah satu minggu Nalla pergi dari rumah, dan hingga saat ini dia masih belum memutuskan akan kemana? Paling tidak dia masih memiliki waktu satu minggu lagi untuk menginap di penginapan milik Ibu Asmi ini, setelah itu baru akan dia pikirkan ke mana atau mungkin menambah deposit dia pada bu Asmi untuk tinggal lagi di sini.Nalla hanya membawa uang cash tak seberapa, dia tak mungkin memakai atm atau kartu kreditnya atau itu akan membuat papanya tahu keberadaannya,jika nanti uangnya menipis mungkin dia akan mencari kerja."Ih susah banget."Kesal Nalla karena ia sudah lelah sedari tadi berusaha mengambil buah asam jawa menggunakan galah namun tak kunjung berhasil."Capek banget."Tak jauh darinya ada Zaki yang menahan tawanya melihat kepayahan Nalla, ia pun mendekat karena tak tega lagi."Mau aku bantu?"Nalla langsung menoleh, lalu ia mengangguk. "Kalau tidak merepotkan."Zaki tersenyum lalu ia segera menaiki pohon itu dan memetik bebera