Kalya duduk diam di tepi ranjangnya, begitupun Keano yang duduk di sisi ranjang yang lain, mereka saling diam dan memunggungi.
Narra menatap kedua orangtuanya, ia bingung harus bagaimana menyikapi masalah ini, ia tak menyangka jika kakak yang begitu orang tuanya banggakan justru yang merusak masa depan adiknya sendiri.
Lalu ia ingat apa yang Kenzo katakan tadi sesaat setelah ia keluar dari ruang kerja papanya.
"Maaf La, waktu itu kakak mabuk, kakak lupa dengan apa yang terjadi dan saat itu kakak kira itu Narra dan kakak hilang curiga karena saat kakak bertanya pada Narra, Narra mengatakan tak terjadi apa-apa. "
Apa maksud kata-kata Kenzo tadi? Hingga tiba-tiba Narra teringat jika dulu Kenzo pernah menanyakan perihal dirinya yang mabuk, apa artinya kejadian itu, saat dia bertukar tempat dengan Nalla, ya sepertinya begitu, tepat keesokan harinya ia melihat cara jalan Nalla aneh dan Nalla yang semakin pendiam.
"Apa ini gara-gara Narra? "ujar
Narra baru saja tiba di sekolah, ia mulai terbiasa dengan pandangan teman-teman padanya."Heh dasar teman munafik, aku juga tidak butuh teman seperti kalian,"ujar Narra kesal.Narra benar-benar berusaha menahan emosinya pada mereka yang terus saja menggunjingnya."Ra."Narra langsung menoleh dan seketika senyumnya merekah. Ada Zavin yang datang menghampirinya."Hai Vin."Zavin menoleh ke arah teman-teman di kelas Narra yang mulai berbisik-bisik lalu kembali fokus ke Narra."Kita bicara di luar,"ujar Zavin yang di setujui Narra dengan cepat.Dan di sini sekarang, Narra dan Zavin berada di taman belakang sekolah,Narra duduk di bangku taman sedang Zavin duduk di meja batu di depan Narra."Jadi Nalla sudah pulang?"tanya Zavin.Narra mengangguk."Iya dan di rumah keadaanya lagi kacau banget, makanya mulai nanti aku akan tinggal di rumah kakek nenek aku biar fokus belajar. ""Di mana? ""Jauh dari sekolah, hampir 1 jam nyampai. "
Nalla duduk di meja belajarnya, membuka buku-buku pelajarannya. Sungguh ia sangat rindu sekolahnya. Memikirkan itu membuatnya menitikan airmatanya.Selama ini belajar adalah hal paling membahagiakan baginya.Ceklek...Kenzo membuka pintu kamar adiknya."La ...."Nalla segera menghapus airmatanya lalu menoleh."Iya kak.""Rumah kok sepi?Kemana yang lain?""Owh,papa mama sedang mengantar Narra ke rumah kakek."Kenzo duduk di kursi belajar milik Narra."Ada acara apa? ""Narra mau tinggal di sana kak, sampai ujian."Nalla menunduk,ujian satu kata yang selalu dulu ia nantikan.
Nalla berdiri, gadis itu menatap Kenzo, papa dan mamanya lalu kembali pada papa Keano."Pa ... please jangan salah ambil keputusan, bagaimana bisa Nalla menikah sama kakak kandung Nalla sendiri, itu haram Pa, Nalla tak apa, please jangan buat keluarga ini lebih hancur lagi."Nalla menitikan air matanya, terlebih saat melihat mama Kalya menangis,papa Keano juga sama pria itu memalingkan wajahnya dan menyembunyikan tangisnya."Kak ... ayo ngomong, jangan sampai kita melakukan dosa lagi,"pinta Nalla pada Kenzo yang terus saja menunduk.Kenzo menghela nafasnya."Apa yang di katakan Papa benar La, kita harus menikah.""Kak ....""Kita bisa menikah La,karena."Kenzo menarik nafasnya panjang s
Nalla menatap pantulan dirinya di cermin, berkali-kali ia menarik nafasnya panjang dan menghembuskan perlahan, hari ini, dia akan menikah dengan Kenzo,yang ia tahu selama ini adalah kakak kandungnya. "Lihat La ... kamu sangat cantik,"ujar Narra yang pagi ini bertugas merias saudara kembarnya."iyalah cantik copas aku,"seru Narra berbangga diri. Nalla tersenyum tipis dengan candaan Narra, kembali menatap pantulan dirinya di cermin, dia memang terlihat cantik,dengan hanya memakai kebaya yang sama yang mama Kalya gunakan saat akad pernikahan mama dan papanya dulu. Ya tidak ada pesta pernikahan, mereka hanya melakukan akad nikah yang hanya di hadiri kakek Abimanyu dan nenek Nabila serta para pembantu di rumah itu. Bahkan saksi pernikah
Nalla memasuki kamarnya,masih berdiri di balik pintu, ia langsung menatap tangannya, jantungnya berasa berdegup begitu kencang seakan ingin lepas dari dadanya."Aku kenapa?"gumamnya.Mengingat kembali tatapan Kenzo padanya,pipinya serasa memanas."Aku ... lebih baik mandi saja."Sementara di ruang keluarga, Narra masih asik berceloteh dengan kakek dan neneknya."Kemarin ada yang antar Narra ke rumah, ganteng tinggi putih,"celetuk nenek Nabila."Oh ya, apa anak mama sudah mulai move on nih dari Arjuna?"goda mama Kalya"Ih Nenek, apaan sih, cuma teman, lagian Zavin itu baru kenal beberapa bulan."
Nalla menatap ruangan yang baru saja ia masuki, ada sebuah sofa kecil berwarna abu-abu yang hanya muat untuk dua orang dewasa, sebuah meja bundar kecil di sisinya,serta karpet bulu berwarna abu-abu tua yang langsung menghadap televisi 31" di dinding depannya.Melihat ke dalam lagi, rupanya langsung terhubung dengan meja makan pembatas dapur dengan dua kursi ala cafe.Nalla melangkahkan kakinya masuk lebih ke dalam, hanya ada dapur kecil dengan sebuah kulkas kecil di sana."Kakak pikir hanya akan tinggal sendiri di sini La,jadi ya semuanya serba minimalis,"ujar Kenzo.Nalla hanya menatap pria bertatus suaminya itu. Ya, Nalla memutuskan untuk ikut tinggal di apartemen Kenzo 2 hari lalu, dan setelah mendapat izin dari mama dan papanya, h
Zavin menghentikan mobilnya di depan rumah Narra, lalu ia menoleh ke samping,ternyata gadis cantik di depannya tengah terlelap.Pemuda itu menatap Narra lekat, ia tersenyum sambil menyingkirkan poni gadis itu ke belakang telinganya."Dia agak mendengkur."gumamnya menahan senyum.Lalu Zavin menoleh ke jam di tangannya."Jam 5."Lalu ia mengambil ponselnya dan membukan salah satu sosial media."Benarkan dia sedang Live."gumamnya lalu memasang headset ke telinganya.Zavin tersenyum dan sesekali tertawa dengan apa yang tengah di tontonnya."Dia tetap saja ceroboh."Sementara Narra
Kenzo memasuki kamarnya, di lihatnya rupanya Nalla belum tidur.Istrinya itu sedang duduk di ranjang dan membaca sebuah buku."La ....""Iya Kak.""Ini kamu belum minum susu sama vitamin,"ujar Kenzo sambil menyerahkan segelas susu hamil dan juga botol vitamin.Nalla memasang wajah menolaknya."Kak tidak mau, enek!"Kenzo menghela nafasnya lalu duduk di depan Nalla."La ... demi bayi kita sehat.""Ck ....""Ayo ... ini vitaminnya ... aak!"Nalla akhirnya terpaksa membuka mulutnya lalu menerima sebutir kapsul dari tangan Kenzo ke mulut