Share

Bab 7. Perasaan Arjuna

Narra masih bingung harus menjawab apa sementara Kalya menanti dengan cemas jawaban putrinya. Lain dengan Keano yang terlihat santai.

"Narra ...,"ucap Narra masih terlihat bingung akan bagaimana dia menjawab pertanyaan ibunya.

Melihat kebingungan putrinya Keano menghela nafasnya."Sudah apa sih yang kalian bicarakan,Juna itu sudah seperti anak papa, jadi dia itu kakak tertua kalian.Narra masih kecil begitupun Nalla,kalian masih kecil jangan ngomongin cinta.Masih ada papa yang bisa manjaain kalian,lebih baik kalian fokus ke pendidikan kalian."

Keano berdiri lalu pergi meninggalkan ibu dan anak yang masih saling pandang itu.Mendengar pertanyaan istrinya tentang perasaan putrinya membuat ia merasa tak rela. Ia merindukan putri kecilnya yang hanya fokus pada keberadaannya,selalu bermanja-manja padanya,sungguh ia belum siap jika putri-putrinya memiliki cinta yang lain.

"Ma ... Papa kenapa?"tanya Narra bingung dengan respon papanya.

Meskipun Kalya tahu apa yang di rasakan suaminya,tentu dia tak mungkin mengatakannya pada putrinya.

"Sudah mending kamu makan puding sana, tadi siang mama coba resep puding baru loh."

Mata Narra berbinar saat mendengar ada makanan kesukaannya.Tanpa menunggu ia langsung berlari menuju dapur untuk mengambil makanan kesukaannya.

Sementara di dalam kamar,Kenzo duduk di depan meja belajarnya, membuka album-album masa kecilnya,mengusap salah satu foto di mana saat ia berusia 5 tahun,itu adalah sebuah foto saat ia dan keluarganya berlibur ke Disney Land,Kenzo kecil yang terus bergelayut manja pada sang mama yang bisa ia rasakan ketulusan dalam mencintainya,lalu Kenzo menatap Papanya yang menggendong kedua putri kembarnya.

"Keluarga yang sempurna," gumamnya.Kenzo kembali teringat pada apa yang ia temukan tempo hari di ruang kerja sang papa.Sesuatu yang mungkin akan mengubah kesempurnaan keluarganya jika ia ungkap.

"Akankah aku siap jika aku ungkap itu,atau lebih baik ku simpan rahasia itu sendiri."

Kenzo beralih pada foto kedua adik kembarnya.Lalu ia mengusap lembut pada foto salah satunya."Apa perasaan ini juga salah,"gumamnya lagi.

Menarik nafasnya panjang Kenzo lalu bangkit dan berjalan ke arah ranjang lalu merebahkan dirinya di ranjang sambil membawa foto adik kembarnya.Mengangkat foto itu dan menatapnya.

"Kamu cantik jika tersenyum,dan kamu menggemaskan jika cemberut,"pujinya.

"Biar ini menjadi rahasiaku. "

...

Arjuna dan Nalla baru saja keluar restoran,jam sudah menunjukkan hampir pukul 6 sore.

"Kak kita langsung pulang ya,ini sudah hampir petang,mama pasti khawatir padaku."

"Hmm ... padahal kak Juna masih kangen sama kamu La,seminggu kemarin kan kita enggak ketemu," ujarnya sambil membuka pintu mobilnya dan mempersilahkan Nalla masuk ke dalam.

"Makasih,"ucap Nalla

Setelah di pastikan Nalla duduk,Arjuna menutup pintunya lalu memutari mobil menuju pintu kemudi dan masuk ke mobilnya. "Pasang seatbelt nya,"ujar Arjuna sambil mengambil seatbelt Nalla dan memasangkannya.

Melihat wajah Arjuna yang begitu dekat membuat Nalla harus menahan nafasnya.

"Kenapa wajahmu merah?"tanya Arjuna.

"Hah ... apa?"gugup Nalla sambil memegang pipinya,apa iya wajahnya memerah ah itu pasti karena ia menahan nafasnya tadi.

Arjuna terkekeh,lalu ia menyalakan mobilnya dan segera menancapkan gas meninggalkan parkiran restoran.

Sepanjang perjalanan Arjuna terus saja berbicara, menceritakan tentang kegiatan kampusnya juga tentang kabar keluarganya.

"Oh ya, kata Lala,Kenzo dua hari lalu baru saja menolak pernyataan cinta adik kelas lagi loh La."

"Oh ya? Nalla enggak tau."

"Hmm ... katanya anak kelas satu, kasihan gadis itu,Kenzo langsung menolaknya tanpa membaca surat cintanya dan bocah itu menolaknya dengan wajah datarnya,aku tak menyangka wajah introvertnya bisa begitu mengagumkan di mata gadis-gadis,aku kira hanya wajah tampan dan periangku yang bisa membuat gadis-gadis luluh,hmm ... aku kira aku harus memasang wajah seperti Kenzo agar aku tak perlu repot mengejar gadis-gadis,terutama gadis sepertimu La."

Merasa tak mendapat respon Juna menoleh ke arah Nalla,ia lalu menghela nafasnya,Nalla rupanya tertidur.Setelah seharian ia bekerja keras dengan olimpiadenya hingga ia lupa makan siang dan sekarang setelah perutnya kenyang gadis itu lalu terlelap.Arjuna membelai rambut Nalla lembut lalu kembali fokus pada jalanan yang sudah mulai menggelap.

Tak lama kemudian mereka pun sampai di kediaman Winata.Melihat ke arah Nalla di sampingnya Juna merasa tidak tega membangunkan gadis itu yang terlihat begitu terlelap. Ia lantas memutuskan untuk membopong Nalla masuk ke rumahnya.

"Loh kenapa Nalla?"tanya Kalya khawatir.

"Nalla ketiduran tante,tadi kami makan dulu, maaf jadi kesorean,"lirih Juna supaya Nalla tidak kebangun.

Kalya mengerti lalu mengarahkan Juna naik ke lantai atas ke kamar Nalla dan Narra.

Ceklek...

Kalya membuka kamar putri kembarnya lalu dengan hati-hati membiarkan Juna dan Nalla masuk.

"Ini ranjang Nalla,rebahkan di sini,"lirih Kalya.

Bertepatan dengan Narra yang keluar dari kamar mandi,melihat betapa perhatiannya Juna pada Nalla membuat Narra merasa sesak di hatinya,ia teringat kembali pada pertanyaan mamanya tadi sore soal perasaan Arjuna.

"Sudah tante."

Arjuna menoleh ke arah Narra."Hai Ra,"sapanya.

"Ha ... hai ...," Jawab Narra memaksakan senyumnya lalu melirik ka arah Nalla.

"Oh jangan khawatir dia hanya tertidur,"ujar Arjuna kembali melihat Nalla yang tengah di rapikan selimutnya oleh Kalya.

"Juna pulang dulu tante," pamit Arjuna lalu keluar kamar setelah mendapat jawaban dari tante Kalya.

Narra mengikuti Arjuna keluar dari kamarnya."Kak Juna,"panggil Narra membuat Arjuna menghentikan langkahnya.

"Ya Ra ...."

Ragu-ragu Narra mendekati Juna. Ia menggigit bibirnya menimbang kembali apa yang ingin dia tanyakan pada laki-laki di depannya.

"Kenapa Ra?"tanya Arjuna sambil melihat ke arah jam di tangannya.

"Mmm ... Kak Juna,"ujar Narra masih ragu

"Iya,"jawab Arjuna sambil mengerutkan keningnya,ia jarang sekali melihat kegugupan gadis di depannya.

"Mmm ... itu Nalla ... mmm."

"Tanya saja Ra?Kamu mau tau,kan apa kak Juna suka sama Nalla?"ujar Arjuna to the point membuat Narra kaget.

Arjuna jelas tahu apa maksud Narra memanggilnya,ia tahu bagaimana perasaan Narra padanya,bukan satu atau dua gadis yang seperti Narra mendekatinya,ia tahu jelas itu, berbeda dengan Nalla yang sangat susah di tebak perasaanya.

"K.-kok ... Kak Juna ...,"ucap Narra semakin gugup

"Bisa tau apa yang kamu ingin tanyakan."

Narra,pun mengangguk pelan tanpa mengalihkan tatapannya pada Arjuna.

Arjuna tersenyum lalu menjawab, "Jawabannya iya ...,"ucapnya tegas.

Narra tak bisa menahan sesak di dadanya,ia melangkah mundur satu langkah,bahkan air matanya langsung menggenang.

Melihat bagaimana respon Narra membuat Arjuna menghela nafasnya lalu maju mendekati Narra dan membelai rambut gadis itu.

"Kak Juna suka Nalla juga suka Narra,"ucap Arjuna.Ia tak mungkin menciptakan konflik di antara saudara kembar itu terlebih perasaanya saja belum jelas pada Nalla, entah suka,cinta atau hanya rasa penasaran saja karena sikap Nalla yang berbeda dengan gadis-gadis lain yang begitu memujanya dan menginginkannya menjadi kekasih mereka, termasuk Narra.

"Benarkah?"tanya Narra belum percaya.

"Apa maksudmu,tentu saja,kalian adik-adikku anak ayah Ken yang sudah seperti ayah bagiku."

Lagi, bukan senang dengan jawaban Arjuna tapi Narra kembali kecewa karena Arjuna hanya menganggapnya adik saja tak lebih.

.

.

myAmymy 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status