Share

Bab 6. Kalau Ternyata

Nalla tengah melihat-lihat ke sekeliling di depan sekolahnya,dia baru saja kembali dari olimpiade sore hari bersama guru dan yang lain ke sekolah lagi.Waktu sudah menunjukan pukul empat sore,dia tak meminta kakaknya Kenzo untuk menjemputnya,karena sudah ada seseorang yang menawarinya akan menjemputnya terlebih dahulu.Nalla kembali melihat ke arah jam di tangannya namun belum terlihat juga tanda-tanda kedatangannya. 

"Mana sih,udah keburu sore,"gumam Nalla. 

Tin...Tin... 

Nalla menoleh ke sebalah kanan,ada sebuah mobil Range Rover berwarna putih berhenti tepat di depannya,hingga tak lama kemudian muncul seseorang yang sudah ia tunggu sedari tadi keluar dari pintu kemudi di sebelah kanan,Arjuna. 

"Hai lama ya,maaf tadi macet dikit."

"Gak apa kak."Nalla tersenyum tipis.

"Silahkan masuk tuan putri,"ujar Arjuna mempersilakan Nalla masuk ke mobilnya setelah ia membukakan pintu penumpang di bagian depan.

"Makasih kak,"ucap Nalla lalu masuk ke mobil.

Kriukkk.... 

"Kamu lapar La?"tanya Arjuna

Nalla mengangguk,"Hmm ... Nalla belum sempat makan siang tadi."

"Ya sudah kita cari makan dulu ya!"

"Eh gak usah kak,Nalla makan di rumah aja.Kak Juna juga katanya mau jemput bunda Ara kan?"

Juna menggeleng."Enggak papi udah jemput bunda duluan.Pokoknya kita makan dulu,mau makan apa kamu?"

"Mmm ... terserah kak Juna aja."

Arjuna mengangguk."Oke!"

Hingga tak lama kemudian mereka sudah sampai di sebuah resto. 

"Kamu mau ayam bakar apa ikan bakar La?"tanya Arjuna sambil membuka buku menu. 

"Mm ... ayam aja kak."

"Oke!Kita pesan,sama sop iga juga ya! buat kembalikan stamina kamu setelah nguras otak tadi,kan."

"Iya kak ...."jawab Nalla sambil memindai sekeliling restoran.

Setelah mengatakan pesanannya Juna menatap wajah natural Nalla,"Kamu kenapa La?Sepertinya banyak pikiran gitu,sampai-sampai kamu cuma dapat juara 3 tadi,biasanya kamu kalau tidak juara 1 ya 2 ... ada apa sih? Cerita sama kakak?"

Nalla menatap Arjuna,di balik sikap tengilnya,pria itu memang cukup peka padanya,ia selalu tahu jika ia tengah gundah gulana,bahkan Arjuna selalu bisa menjadi penasihat yang baik untuk setiap keluhannya.Maka dari itu Nalla cukup bisa sedikit nyaman untuk curhat padanya setelah dengan Kenzo. 

"Tadi Nalla lihat kak Kenzo masuk ruang BK ... Nalla dengar kak Kenzo main ke CLUB malam."

Arjuna mengangguk."Kak Juna tau, kami sering bertemu di sana,tapi kamu tenang saja,Kenzo hanya ngeDJ di sana,tak lebih dari itu."

"Benarkah?"tanya Nalla ragu-ragu. 

Dengan yakin Arjuna mengangguk. "Beneran La ... dan asal kamu tau meski Kenzo tampan dia tak pernah merespon wanita manapun yang menggodanya."

"Maksud kak Juna apa?"tanya Nalla bertepatan dengan makanan pesananan mereka datang.

"Makan dulu aja ya ...."

Nalla mengangguk lalu merekapun segera makan. 

.

.

Narra baru saja selesai mandi,dia memakai celana pendek dan kaos dengan rambut yang masih terbungkus handuk ia turun ke lantai bawah. 

"Ma ... papa mana Ma?"tanya Narra pada sang mama. 

"Mungkin sebentar lagi pulang, kenapa sayang?"tanya Kalya yang tengah merangkai bunga di meja depan televisi. 

"Mm ... kangen aja sama papa."

"Kamu sudah besar masih aja manja sama papa,padahal Nalla aja yang kecil enggak semanja kamu."

Narra mengambil duduk di samping mamanya lalu memeluknya."Kayaknya aku deh yang adek mah, papa kayaknya salah lihat dulu."

Kalya menggeleng."Orang bedanya 5 menit lagi juga kamu langsung di bawa ke inkubator duluan masa salah."

"Hmm ... kalau kak Kenzo gimana ma? Dia gak ada kembaran juga gitu?"

Kalya menghentikan tangannya yang akan meraih bunga di depannya.Ia menggigit bibirnya sesaat lalu menghela nafasnya."Masa iya mama harus ngelahirin anak kembar terus."

"Hehe ... ya kali aja ma,"ujar Narra.

"Wah ada apa ini? Tumben manja sama mama Ra," Seru Keano yang baru pulang bekerja. 

"Wuaaahhh ... Papaaaa ...,"seru Narra langsung melepas pelukannya pada Kalya dan menghampiri papanya dan melompat ke pelukannya. 

"Wohooo ... sayang kamu bukan anak 6 tahun lagi."

"Eh iya ...." Narra melepas pelukannya pada papanya."Papa udah tua ya."

"Hmm ..., "geram Keano pura-pura kesal.

"Enggak Papa ... Papa itu biarpun tua tapi tetap gantengggggg banget." Narra melirik Kenzo yang baru turun dari tangga."Tuh anaknya aja ganteng banget,"tunjuk Narra pada Kenzo yang langsung di balas lirikan oleh Kenzo.

"Eh tunggu, kakak itu mirip siapa ya? Kok enggak mirip Papa sih?"

Kenzo langsung menghentikan kegiatannya yang akan minum.Ia menghela nafasnya sesaat lalu meletakan gelas minum ke meja dan memilih berbalik untuk naik lagi ke atas.

"Kenzo itu mirip mama sayang,"ujar Kalya."Kamu perhatikan aja mata Kakakmu sama bibirnya."

Mendengar itu Kenzo menghentikan langkahnya di pertengahan tangga. 

"Iya juga sih,"kata Narra."sama-sama sayu kayak habis nangis."imbuh Narra lagi.

"Sudah,mana Nalla? Papa pingin tau dia dapat juara berapa?"

Kenzo sudah melanjutkan jalannya naik ke atas, ia tak mau mendengar pembicaraan lain lebih lanjut. 

"Katanya juara 3 Pa ...,"ujar Narra. 

"Ken ...,"panggil Keano pada putranya.

Kenzo yang baru sampai di ujung tangga langsung menoleh."Iya pa ...."

"Kamu tidak jemput Nalla?"tanya Keano

"Nalla pulang di jemput kak Juna Pa."Setelah menjawab itu Kenzo menuju kamarnya.

Keano mengangguk sementara Narra langsung cemberut. 

"Kenapa mukamu cemberut gitu sayang?"tanya Keano. 

"Sebel Pa ...,"ujar Narra sambil melipat tangannya dan duduk kembali ke sofa dekat mamanya yang sudah melanjutkan kegiatannya merangkai bunga. 

"Sebel kenapa?"tanya Keano sambil menghampiri istrinya dan mengecup kening Kalya dan duduk di sebelahnya. 

"Ya itu kak Juna, gak peka."

"Maksudnya?"

"Yang suka sama kak Juna tuh Narra,tapi kak Juna deketinya Nalla ... kesel gak sih?"

Kalya meletakan bunganya,ia cukup penasaran dengan ucapan putrinya.

"Seandainya Juna memang sukanya sama Nalla gimana Ra?Apa yang akan kamu lakukan?"tanya Kalya penasaran akan respon Narra, pasalnya Kalya tahu benar jika Arjuna memang menyukai Nalla,bukan Narra,hanya saja ia pikir itu hanya cinta monyet.

Narra nampak berfikir, bagaimanapun Nalla saudari kembarnya dan dia sayang padanya, tapi jika benar Kak Juna lebih menyukai Nalla dari pada dia, sungguh Narra belum tahu akan bagaimana perasaannya nanti. 

"Mama tanya apa sih?"protes Keano."mereka masih kecil,jalan mereka masih panjang."

"Pah ... Papa gak ingat,papa juga cinta mama sejak SMA-kan?"

"Hih ... yang ada mama yang suka Papa duluan. "

"Oh ya?"ujar Kalya dengan nada tak terima.Menyadari sorot ancaman dari istrinya Keano langsung meralat ucapannya,hei dia tidak mau tidur di ruang kerja lagi.

"Ralat sayang, papa yang cinta mati sama Mama sejak awal,"ujar Keano. 

Kalya kembali fokus pada putrinya,ia takut jika akan ada perselisihan di antara kedua putrinya kelak.

"Sayang, bagaimana dengan pertanyaan mama tadi?Kalau ternyata Juna lebih menyukai Nalla bagaimana?Kamu akan rela,kan?"

"Mmm ...."Narra masih tampak berfikir,sungguh ia sangat menyukai Juna atau bahkan bukan hanya sekedar suka tapi sudah jatuh cinta sejak ia mulai masa pubertasnya.

"Narra ...."

.

.

myAmymy 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status