Share

Apa Kamu Menyesalinya?

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2023-02-27 21:13:31

Pagi harinya, meski cuaca sedang gerimis ringan, Elena mengabaikan rintik air hujan dengan terus berjalan menyusuri bibir pantai, yang masih berada di private villa milik Liam, suaminya. Meski demikian, alih-alih menikmati pemandangan indah di pagi hari itu, Elena malah terus melamun dengan kedua tangannya memeluk dirinya sendiri, seolah hal kecil itu dapat mengusir hembusan angin pantai agar menjauh darinya.

Bahkan ia mengabaikan juga rasa nyeri dan tidak nyaman di bagian pribadinya tiap kali ia bergerak. Karena ia tidak bisa tetap berada di tempat tidur, atau Liam akan kembali bercinta lagi dengannya saat pria itu membuka matanya. Jadi, saat Liam masih terlelap, Elena segera turun dari tempat tidur mereka dan berada di bibir pantai ini, dengan pemandangan sunrise yang begitu memanjakan matanya.

Dan yang lebih membuatnya harus segera meninggalkan Liam adalah hasratnya sendiri. Hasrat yang begitu kuat untuk segera memeluk pria itu, dan memintanya memuaskannya lagi dan lagi, hingga Elena takut pada dirinya sendiri. Hingga cuaca yang sedang gerimis sekalipun sama sekali tidak menyurutkan niatnya untuk keluar dari dalam Villa, untuk menjauh dari pria yang telah memberikan kenikmatan baru untuknya itu.

Menikah? Ia telah menikah?

Berkali-kali pertanyaan itu terus terulang di dalam benaknya, bersamaan dengan reaksi yang akan ia dapatkan dari keluarganya nantinya. Jika foto dan rekaman video ciumannya dengan pria asing saja sudah membuat dirinya terusir dari rumahnya, bagaimana dengan pernikahan kilat ini? Pastinya aib yang akan keluarganya terima nantinya sudah akan berada di level tertinggi. Mungkin Mommy dan Daddynya akan langsung menganggapnya telah mati.

Sementara Henry ...

Kakak yang paling perhatian sedunia itu pastilah tidak akan kalah marahnya dengan orang tua mereka. Selama ini Henry begitu melindunginya, bahkan dari teman-teman prianya yang sedang berkunjung ke Mansion mereka. Apalagi dari pria asing yang belum Henry kenal. Jika Henry mengetahui perihal pernikahannya ini, apakah  kakak laki-lakinya itu akan langsung membunuh Liam?

Elena begidik ngeri saat membayangkan kedua pria itu berkelahi, lalu pekikan kencang keluar dari mulutnya saat merasakan sentuhan di pundaknya, yang mambuyarkan lamunannya saat itu juga,

"Tidak perlu sekaget itu Wifey. Tidak akan ada orang lain di pantai ini selain kita berdua," kekeh Liam sambil melampirkan jas hitamnya di pundak Elena,

"Beginilah kalau kamu menyusuri pantai hanya dengan pakaian tipis ini, kamu kedinginan kan? Aku yakin sekali kalau kedua tanganmu itu pasti tidak akan bisa membuatmu lebih baik," lanjutnya.

"Aku tidak mau melewatkan sunrise, itu saja," elak Elena. Meski begitu ia merapatkan jas Liam yang kebesaran di tubuh mungilnya.

Menyadari jasnya tidak dapat menghangatkan Elena, Liam menarik Elena merapat padanya, tidak butuh waktu lama untuk Elena merasakan kehangat dari panas tubuh pria itu.

"Aku juga sama tidak menyangkanya denganmu saat terbangun pagi ini dan menyadari kalau aku bukanlah seorang pria single lagi. Meski aku terbangun tanpa keberadaan istriku di sisiku," aku Liam.

Ia paham betul kenapa Elena tetap menyusuri bibir pantai dengan tatapan kosong di hari berhujan ini. Apalagi kalau kesadaran wanita itu telah pulih sepenuhnya dan harus menghadapi kenyataan kalau ia telah menjadi seorang istri.

Karena hal itu pula yang Liam rasakan saat membuka kedua matanya tadi. Namun mau bagaimana lagi, mereka sudah menikah dan tidak dapat dibatalkan lagi mengingat mereka telah melakukan hubungan intim. Mau tidak mau mereka harus menerimanya, dan menjalaninya hingga ...

Hingga kapan?

Entahlah, mungkin hingga salah satu dari mereka yang lebih dulu mengajukan perceraian nantinya.

"Apa kamu menyesalinya?" Liam kembali bertanya saat Elena sama sekali tidak merespon pengakuannya barusan.

Elena mendesah pelan sebelum beralih menatap lautan lepas, "Sudah tidak bisa melakukan pembatalan pernikahan kan?" tanyanya pelan.

Saat itu Liam menyadari, saat tidak sedang berada di bawah pengaruh alkohol, Elena terlihat begitu pendiam, begitu lembut, sama lembutnya dengan suaranya yang mendayu keluar dari mulutnya. Begitu indah terdengar di dalam telinga Liam.

"Meski kita berdua sedang dalam keadaan sama-sama mabuk, tapi aku yakin kalau kamu tidak akan lupa berapa kali kita bercinta semalam," jawab Liam dengan santai.

"Tidak, aku tidak lupa ... "

 

"So, kita tidak dapat melakukan pembatalan pernikahan. Tapi kalau kamu mau kita bercerai hari ini juga, aku akan mengabulkannya. Aku tidak akan. memaksamu untuk tetap berada di sisiku sebagai istriku."

Elena nampak menimbang-nimbang tawaran dari Liam. Ingin sekali ia meminta perceraian itu, tapi setelah dipikir-pikir lagi, ia telah terlanjur masuk ke dalam pernikahan tak terduga, meski pernikahan itu akan menambah satu lagi skandal yang Elena lakukan, yang pastinya akan menjadi aib untuk keluarganya.

Jadi, kalaupun ia mengajukan perceraian itu tidak akan dapat mengembalikan kesuciannya lagi, dan ia pun akan menyandang status baru, seorang janda dari ...

Elena mengerutkan keningnya, bahkan ia tidak tahu apa nama keluarga pria itu. Jangankan nama keluarganya, nama lengkap pria itu saja Elena tidak mengetahuinya. Semalam saat mereka menikah, Elena tidak terlalu memperhatikan nama yang disebutkan di depannya itu. Ia hanya fokus pada wajah tampan Liam, serta keinginan besar di dalam dirinya untuk segera mencium bibir penuh pria itu lagi.

Gila! Ya, semalam ia benar-benar telah gila. Ke mana perginya akal sehatnya yang selalu ia banggakan itu di depan Henry, saat kakak laki-lakinya kehilangan kendali diri tiap kali bertengkar dengan orang tua mereka?

 

Ya, Elena yang selalu menasehati Henry dalam kondisi seburuk apapun. Dan saat ia sedang menghadapi kondisi buruknya sendiri, tidak ada siapapun yang dapat menasehatinya. Betapa ia sangat merindukan keluarganya itu.

"Jadi ... Apa keputusanmu, Wifey?" Terdengar pertanyaan Liam lagi yang membuyarkan lamunan Elena.

Dengan cepat Elena menghapus airmatanya sebelum menatap penuh mata Liam, "Sudah terlanjur basah, jadi kenapa tidak mandi saja sekalian," jawab Elena.

"Tapi ... Kalau kamu yang menginginkan perceraian itu, aku tetap akan mengabulkannya," lanjutnya.

"Well, Mommyku telah berkali-kali memintaku untuk segera menikah. Jadi kalau kamu telah memilih untuk terus melanjutkan pernikahan kita, tentu saja aku akan dengan senang hati menyetujui keputusanmu itu."

Mendengar kata mommy membuat Elena teringat dengan mommynya sendiri. Meski bukan mommy kandungnya, namun Elena telah menganggapnya seperti mommynya sendiri. Elena berjongkok saat tidak dapat menahan kesedihannya lagi, airmatanya mengalir begitu deras kepipinya yang ia sembunyikan di antara lututnya,

"Ada apa Wifey? Apa kamu teringat dengan keluargamu?" 

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
siti yulianti
semoga Liam bukan laki-laki bajingan dan brengsek
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Menikah Untuk Yang Kedua Kalinya (END)

    Pernikahan Liam dan Elena dilangsungkan di salah satu hotel mewah di London. Sesuai dengan keinginan Liam, acara sakral itu diadakan secara tertutup. Tidak ada satu pun awak media yang diundang, bahkan tamu undangan tidak diperkenankan mengeluarkan ponsel mereka untuk mengabadikan acara itu, atau mereka akan berurusan tidak hanya dengan para bodyguard Foxmoore tapi juga pengawal kerajaan, karena Sang Ratu hadir juga di acara itu.Liam tidak pernah melepaskan rangkulan tangannya di pinggang Elena saat mereka menyapa tamu penting yang hadir, ia tidak peduli jika terlihat terlalu posesif, semua demi wanita yang ia cintai juga calon anak mereka yang tengah berkembang di dalam rahim istrinya."Bagaimana rasanya menikah untuk yang kedua kalinya dengan pria yang sama, El?" tanya Belinda dengan tatapan menggodanya."Rasanya jauh lebih indah yang kedua ini, Belle. Karena kami sudah sama-sama saling mencintai, tidak seperti pernikahan pertama kami yang terjalin karena keputusan impulsif kami sa

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Press Conference

    Awalnya Liam mau mengadakan press conference seorang diri, tapi Elena memaksakan dirinya untuk ikut juga dalam press conference itu. Karena ia pun akan menjelaskan juga berita yang tengah panas di berbagai media mengenai dirinya dan Liam.Mereka duduk berdampingan, sementara cahaya kamera berkali-kali menerangi wajah mereka, hingga akhirnya press conference itu dimulai. Liam yang lebih dulu memberikan penjelasannya."Seperti yang sudah kalian ketahui mengenai kejadian tidak menyenangkan di acara After Party, keberadaan saya di sana adalah untuk melindung tunangan saya, Lady Elena, wanita yang sangat saya cintai. Seseorang berniat jahat padanya, yang untungnya saya datang tepat waktu untuk menyelamatkannya," mulai Liam.Elena sungguh terharu, karena Liam mau mengakui perasaannya pada Elena di hadapan banyak wartawan. Mereka pasti akan kembali menjadi trending topik, dan menjadi tajuk utama di berbagai media, baik lokal maupun internasional."Tunangan? Kapan tepatnya kalian bertunangan

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Positif

    "Aku hamil?""Ya, Wifey. Gayle sedang membeli alat tes kehamilan untuk lebih memastikannya diagnosa Gemma. Karena tidak mungkin kamu membawamu ke rumah sakit sekarang tanpa menimbulkan skandal baru lagi.""Gemma di sini?""Kamu juga mengenalnya?""Sehari setelah aku kembali ke London, Henry langsung membawaku ke rumah Gemma untuk memastikan aku hamil atau tidak. Tapi saat itu semua alat tes kehamilan menunjukkan kalau aku negatif, pun dengan USG, tidak terdapat kantong kehamilan. Tapi, kenapa sekarang tiba-tiba aku hamil? Apa karena kita melakukannya lagi semalam? Tapi tidak mungkin juga kalau aku langsung hamil kan?" Elena mencecar Liam dengan pertanyaan.Liam merapikan selimut Elena saat menjawab, "Mungkin saja saat itu terjadi kesalahan. Nanti kita tanyakan lagi pada Gemma. Sekarang kamu mau apa? Ada sesuatu yang kamu idamkan?"Elena menggeleng pelan. Ia sedang tidak mengidamkan apapun, ia hanya merasa tersiksa dengan rasa mualnya saja. Lalu tiba-tiba saja Elena duduk saat tering

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Biang Masalah

    "Sejujurnya, saya lah pria yang El cium di pesta keluarga anda, My Lord. Skandal yang membuat anda mengusir El keluar dari Mansion anda, yang akhirnya El bertemu dengan saya dan menerima begitu saja tawaran pernikahan dari saya.""Kau! Jadi kau lah biang masalah dari semua ini! Kau yang membawa keburukan untuk El kami!" raung daddy Simon, pada akhirnya amarahnya terlepas juga setelah susah payah ia menahannya demi persahabatannya dengan ayah dari pria yang menghamili putrinya itu."Sebelumnya, saya sudah datang ke London untuk bertemu dengan El, juga memberikan penjelasan pada orang tua El mengenai hubungan kami di Miami. Tapi Henry langsung mendeportasi saya saat itu, jadi kesempatan saya untuk berterus-terang pada kalian hilang begitu saja, karena nama saya telah di blacklist di negara kalian.""Saya pun akan melakukan hal yang sama seandainya saya mengetahui masalahnya lebih dulu. Kau tidak tahu jadi semurung apa El saat kembali ke rumah kami. Tiap hari kami harus melihat raut kese

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Siapa Yang Menghamilimu?

    "Sebaiknya kita membawa El ke rumah sakit untuk memastikan diagnosa saya.""Kenapa? Apa ada masalah serius dengan El?" desak mommy Marie."Katakan saja, Gem. Apa diagnosamu itu?" Henry turut serta mendesaknya.Tatapan Gemma kini tertuju pada pria itu, “Henry aku sendiri pun tidak mempercayainya, tapi aku yakin sekali kalau saat ini El sedang hamil.”"Hamil?" tanya semua yang ada di sana, termasuk juga Lord dan Lady Foxmoore."Ya Tuhan, El!" pekik mommy Marie."Bagaimana bisa? El belum menikah dan terlebih lagi tidak memiliki kekasih! Pasti ada yang salah dengan diagnosamu," sangkal daddy Simon."Maka dari itu saya sarankan untuk mendapatkan hasil yang akurat, lebih baik kita membawa El ke rumah sakit. Atau adakah di antara kalian yang bisa pergi keluar untuk membeli alat tes kehamilan?""Tunggu dulu, kalau memang benar El hamil, lalu siapa ayah dari janin di dalam kandungannya itu? Selama ini El tidak dekat dengan pria manapun kecuali ... "Mommy Marie tidak berani melanjutkan, terl

  • Secret - Rahasia Sang Istri   Elena Hamil?

    "Aku pun demikian, Dad. Jadi tenang saja, aku sudah menyiapkan hukuman yang teramat pedih untuk pria itu di selnya nanti," jelas Henry. Ia telah membayar seseorang untuk memastikan pria itu hanya tinggal nama dalam beberapa hari ini."Bagus! Itu baru calon Duke of Foxmoore!" puji daddy Simon."Tapi bagaimana kita akan menjelaskan pada masyarakat yang sudah kadung melihat foto-foto El di pesta itu yang sudah disebar berbagai media? Juga foto saat seorang pria membawa El masuk ke dalam mobilnya?""Untuk pria yang membawa El masuk ke dalam mobilnya, anda tidak perlu mencemaskannya, My Lady. Karena pria itu adalah aku. Dan aku sudah menyiapkan konferensi pers untuk memberikan penjelasan atas kejadian itu. Aku akan memulihkan kembali nama baik Elena," jelas Liam, ia menahan dirinya untuk tidak meraih tangan Elena untuk meremasnya, atau menarik tubuh Elena agar bersandar padanya.Dari yang Liam lihat, orang tua Elena belum mengetahui hubungan mereka. Jadi Liam tidak bisa begitu saja memprok

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status