Share

Part 84. Bukan Gombalan

“Kamu pikir nikah itu seperti beli cabe?” Almeda melototi Elang yang sudah duduk sambil menatap tiga orang di depannya. Perempuan paruh baya itu sepertinya sudah tidak sabar dengan tingkah putranya yang seenaknya sendiri.

“Pijar berhak berpikir apa kamu pantas atau tidak diterima menjadi suaminya!” Gema pun ikut angkat bicara. “Kamu itu sudah tua, tingkah kayak anak kecil.”

Gema yang sejak tadi membiarkan Elang bertingkah semaunya itu akhirnya mengeluarkan unek-uneknya. Bukan hanya Pijar yang dibuat kesal, orang tuanya juga terlihat kesal dengan tingkah Elang.

“Papa ini harusnya belain aku. Aku ini anak Papa, lho. Kalau aku diterima sama Pijar, sebentar lagi kalian akan punya menantu,” balas Elang terlihat licik.

Pijar tidak menanggapi dan membiarkan lelaki itu berbuat sesuka hatinya. Dia menatap Gema dan Almeda bergantian.

“Bu, Pak, terima kasih karena sudah memberikan saya waktu untuk berpikir. Jujur saja, saya masih belum ada keinginan untuk menikah cepat-cepat.”

“Nggak usah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status