Share

19 Musibah Pembawa Berkah

Sabtu sore, Dea yang gabut jalan mendekati pagar kecamatan yang sudah tertutup, mungkin karena hampir semua karyawan pulang, kecuali dua orang lagi yang belum, di antaranya ada Daffa.

"Pasti dia belum pulang. Kelihatan dari motornya yang masih terparkir ganteng di halaman," ujarnya seraya berusaha mengintip di celah pagar.

Namun, melakukan itu berasa percuma, Dea sama sekali tidak dapat melihat sang pujaan hati. Sudah jinjit pun hasilnya tetap sama, tak kelihatan.

Jadi, Dea memasukkan kepalanya iseng ke celah pagar besi hitam dan sedikit karatan itu.

"Kapan dia pulangnya, sih?" gumam Dea Posa. Merasa melakukan hal itu pun sia-sia, maksud hati ingin kembali mengeluarkan kepala ke luar pagar, eh ... malah nyangkut.

Waduh!

Dea terkejut, mengapa kepalanya malah terjebak tak bisa dikeluarkan. Dua tangannya memegangi dua jeruji pagar itu, lalu berusaha dengan keras untuk menarik kepalanya lagi. Akan tetapi hasilnya gagal.

"Mampus, nih. Nggak bisa dilepas lagi ... gimana?" Wajah Dea sudah te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status