Share

23. Tekad Seorang Dea

"Hah?! Kamu dijodohin?! Jadi, mobil yang semalam parkir di depan rumah kamu itu beneran calon suamimu? What?!"

Ekspresi terkejut itu muncul sesaat setelah Dea Posa bercerita tentang apa yang terjadi semalam. Tentang perjodohan kucing dalam karung. Pakai suara ekstra berisik pula, Dea terpaksa menyenggol keras pinggangnya hingga ia meringis kesakitan.

Mau bagaimana lagi? Kagetnya Nana macam lagi pengumuman soalnya.

"Aduh, Dea. Kalau nyenggol itu kira-kira dikit napa, ah!" omel Nana, kali ini dengan suara yang amat pelan.

"Ya, maaf. Habisnya suara kamu itu kayak toa masjid aja, Na."

"Ya, udah aku juga minta maaf, soalnya kaget." Nana mendekat, lalu membisik, "Jadi, semalam beneran apa yang aku bilang itu?"

Dea tak langsung menjawab. Dia malah menghela napasnya begitu dalam hingga rasanya seperti tengah menyampaikan lelah letih lesu secara bersamaan. Ia tengah bimbang mau menyampaikan cerita dari mana dulu setelah ini.

Untungnya ruko bubur Bang Juki ini sedang agak sepi. Soalnya yang sar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status