Share

38. Setelah Lamaran Itu

Demi apa pun, Dea ingin memuntahkan segala kecamuk pikiran kacaunya dengan kemarahan, dan ia telah melakukannya sekali, menamparkan sebilah tangannya dengan keras ke pipi Rio dengan kata umpatan kasar.

"Maaf, aku melakukannya juga untuk kebaikan kamu," ucap Rio penuh sesal di matanya. ia tak tahu Dea akan semarah ini karenanya.

Semua telah terlanjur, tak mungkin Rio membatalkan kembali apa yang sudah lidah ucapkan. Dan tekadnya untuk membuat Dea sembuh dari yang namanya penyakit sesama jenis itu semakin kuat.

"Hah?! Nggak salah? Demi kebaikanku?! Yang ada itu buat kepuasan kamu aja sendiri karena berhasil bikin bapakku setuju! Dasar cowok gila! Kayak nggak ada cewek lain aja!" Dipukulinya dada Rio, masih sambil menangis tersedu.

Pukulan dua tangan wanita sekuat apa memangnya? Rio sama sekali tak merasa sakit sama sekali walau Dea terlihat mengeluarkan sekuat tenaganya. Rio membiarkan Dea melakukan itu, dan dirinya hanya diam membisu beribu bahasa.

Hingga akhirnya Dea berhenti sendiri,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status