Share

39. Hanya Sedang Ingin Menangis

Dea Posa masih tertawa di depan minimarket dengan sahabatnya, Nana. Sampai ketika Daffa tiba dengan motor maticnya, tawa lepas Dea langsung terhenti kontan.

Tak lama Nana yang nyusul berhenti tertawa. Dia mengikuti pandangan Dea ke mana, dan hmm ... saat tahu siapa yang membuat tawa serta keceriaan Dea sirna, Nana langsung merangkul lengannya.

"Udah, mending sekarang masuk, yuk. Jangan nodai matamu dengan melihat kebucinan pasangan kecamatan itu. Nanti yang ada kamu beneran jadi gila. Lagian sekarang ada Rio yang siap bikin kamu insyaf."

Dea menatap Nana dengan gemas. "Jangan bahas insyaf lagi, aku jadi mau ketawa."

Sejujurnya berat melangkah meninggalkan pemandangan indah di depan sana, tapi ya sudahlah ... untuk kali ini Dea nyerah. Lagian pasti tak lama setelah itu akan muncul Nadewi, ia yang dianggap Dea si wanita kuyang gara-gara merebut pujaan hatinya lewat jalur camat.

Dea berani bersumpah, gedek tingkat dewa kalau ingat bagaimana para pegawai kantor camat itu membeberkan tenta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status