"Doamu terkabul."Tawa menggelegar milik Cleo menggema usai Rhea membuka suaranya, "Jadi, kencanmu gagal?" tanyanya dengan nada mengejek.Rhea mencibir kecil, ia tidak tersinggung sama sekali dengan Cleo yang menertawakannya. Karena nyatanya memang seperti itu, kencannya dengan Nathan gagal total."Ya, gagal total!" tegasnya membuat Cleo semakin tertawa puas. Tidak sia-sia pria itu berdoa pagi-siang-malam agar kencan Rhea gagal. Tuhan memang tidak pernah tidur, doa Cleo benar-benar dikabulkan secara instan!Sesuai rencana yang sudah ditetapkan, kemarin Rhea bertemu dengan Nathan. Lelaki itu baik dan memiliki aura positif, Rhea bahkan langsung menyukai kepribadiannya di hari pertama mereka bertemu. Dan sepertinya Nathan pun begitu. Lelaki yang berprofesi sebagai Dokter muda itu langsung menawarkan Rhea sebuah hubungan yang jelas di masa depan, namun Rhea meragu. Tentu, walaupun Nathan pria idaman, tapi Rhea butuh waktu untuk lebih mengenalnya. Sayangnya, kegigihan Nathan langsung sirna
Sudah hampir satu jam Rhea merendamkan tubuhnya didalam bathtub. Entah sudah berapa banyak tetesan air matanya yang jatuh dan menyatu dengan air rendaman. Tanpa alasan yang pasti, Rhea merasa begitu hancur usai pertemuannya dengan Danial beberapa jam lalu. Entahlah, Rhea hanya merasa begitu merindukan mantan suaminya, namun tidak bisa berbuat apa-apa selain memanipulasi dirinya agar terlihat semua baik-baik saja. Padahal tidak sama sekali. Rhea tidak baik-baik saja usai Danial memamerkan senyumannya. Pria itu bahkan tampak hidup dengan baik. Tidak seperti Rhea yang diam-diam rasa rindunya membuncah. Bunyi dering pada ponselnya yang cukup mengganggu saja tidak berhasil mengusik ketenangan Rhea saat ini. Untuk sekadar melihat siapa nama pemanggilnya, Rhea tidak tertarik. Ada puluhan panggilan tak terjawab dari Cleo di benda canggih itu. Dan dering yang baru saja berhenti adalah panggilan masuk dari kontak bernama Danial. Ting nong! Sepasang mata Rhea perlahan terbuka, samar telingan
Rhea mengulet dalam tidur, merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya, perlahan wanita itu membuka mata dan tersenyum tipis. Seperti mimpi, namun ini adalah kenyataan berbalut dosa. Kenyataan kalau suami orang sedang tertidur diranjangnya tidak membuat rasa bahagia Rhea berkurang kadarnya.Tangan Rhea bergerak, membelai wajah Danial yang masih tertidur pulas. Mengapa begitu nikmat rasanya saat berbuat dosa? Rhea mendadak tidak peduli dengan hukum Tuhan, ia ingin egois dan membahagaikan dirinya untuk saat ini. Meski dengan cara yang salah.Wajah Rhea praktis menegang saat Danial membuka matanya dan tersenyum. Pemandangan indah ini, apa bisa Rhea lihat lagi setiap hari? Seperti dulu saat ia dan Danial masih menjadi sepasang suami istri."Pagi," ucap Danial seraya membubuhkan kecupan manisnya dibibir ranum Rhea.Bibir Rhea tertarik, tersenyum. "Pagi." balasnya.Danial mengambil napas panjang, ia menarik Rhea lebih dekat lalu memedamkan wajahnya dilekukan leher sang mantan istri. Men
"Maafkan aku," Danial menyadari ada kesalahan yang dia lakukan. Mungkin ucapannya yang tidak bermaksud untuk menyinggung itu tidak sengaja menyakiti hati Rhea."Pergilah..." lirih Rhea yang masih enggan untuk menatap Danial balik.Danial menghela napas pendek, sudut matanya melirik ke arah jam dinding. Ia harus segera pergi ke kantor, namun berat bagi Danial untuk pergi sebelum memperbaiki hubungannya dengan Rhea."Rhe..." panggil Danial sambil menaruh tangannya di pinggang ramping wanita itu. Membuat Rhea praktis menghentikan kegiatan mencuci piringnya, perlahan ia menoleh dan memberikan Danial sebuah tatapan jengah."Apa?" tanya Rhea dengan mengangkat sebelah alisnya. "Maafkan aku, ya?" ucap Danial, ia meraih telapak tangan Rhea yang kemudian dikecupnya mesra.Wanita mana yang tidak luluh hatinya jika diperlakukan manis seperti itu? Tidak heran kenapa saat ini Rhea tidak dapat menyembuyikan rona di pipinya. Sudut bibirnya pun ikut tertarik, tersenyum malu.Sudah berapa lama Rhea ti
Rhea terdiam menatap Gracia yang berdiri di depan pintu rumahnya detik ini. Setelah Danial, Cleo, lalu kini Gracia. Apa yang diinginkan mantan mertuanya itu?"Lama tidak bertemu, Rhea." Tanpa senyum Gracia berkata.Rhea yakin bukan Danial yang memberitahu alamat rumahnya ke Gracia, karena Rhea tahu hubungan Danial dan Gracia tidak begitu baik. Entah apa yang membuat Danial dan wanita itu memiliki konflik, Rhea tidak pernah tahu, dan tidak ingin tahu.Lalu, harus Rhea sambut apa kedatangan wanita yang sudah menghasut Danial untuk menceraikannya ini? Secara tidak langsung, Gracia lah yang membuat hubungannya dengan Danial selesai."Apa maksud kedatangan anda kemari, Nyonya Gracia?" meski Rhea mengatakannya sambil tersenyum, tapi Gracia seharusnya cukup peka dengan nada sinis yang tersirat dari suara Rhea saat ini.Tanpa mengatakan apapun, Gracia mendorong tubuh Rhea yang menghalangi pintu masuk lalu wanita itu melewati Rhea tanpa permisi. Rhea tercengang, ia mendengus tidak habis pikir.
Pagi ini Rhea kembali terbangun dengan senyum yang tersemat di bibirnya. Entah sudah berapa lama ia tidak merasa setenang ini ketika membuka mata. Rhea juga tidak ingat kapan terakhir kali ia tertidur dengan begitu nyenyaknya seperti tidur di dalam pelukan Danial seperti saat ini.Pemandangan wajah terlelap Danial membuat rasa malas Rhea untuk beranjak dari ranjang menyerang lebih lama. Rhea ingin seperti ini untuk waktu yang tidak terhingga. Ia ingin menikmati momen yang sudah lama ia rindukan suasananya. Pagi ini sama seperti pagi-pagi sebelumnya, matahari bersinar terik, angin berhembus sejuk, dan burung saling bersenandung di luar sana. Tapi, entah kenapa kehadiran Danial di ranjangnya membuat suasana menjadi lebih indah, dan jiwa Rhea merasa lebih tenang. "Menikmati ketampananku?" dengan mata yang masih terpejam Danial bersua. Membuat Rhea tertegun kecil lalu mencolek jahil pucuk hidung bangir Danial."Hmm... " Rhea mengangguk dengan bibir terkulum, "Sudah lama aku tidak menikma
Danial sudah berangkat ke kantornya satu jam lalu, meninggalkan Rhea dengan kesunyian yang kembali menguasai suasana kediamannya. Tidak banyak yang bisa Rhea lakukan mengingat ia juga tidak punya kesibukan apapun. Tapi, tidak sampai Isabell mengabarkan kalau nanti ia akan datang bersama Cleo. Lantas saja Rhea langsung sibuk membereskan kamar tamu untuk Cleo. Jika ada Isabell, maka ia tidak akan sungkan memperbolehkan pria itu untuk menginap.Rhea melempar tubuhnya ke atas sofa, napasnya sedikit terengah karena kelelahan. Kamar tamu sudah beres, kini waktunya ia untuk bersantai sambil menunggu dua tamunya datang.Berselancar ke dunia maya adalah hal yang Rhea lakukan saat ini, awalnya ia ragu, tapi ia putuskan untuk melakukannya. Sejak bercerai dengan Danial, Rhea benar-benar vakum dari segala aktivitasnya di dunia maya. Dan ketika pertama kali ia membuka aplikasinya, foto yang pertama kali muncul di timeline-nya adalah postingan dari akun Danial.Danial memposting foto kebun miliknya
Jauh sebelum Danial bertemu dengan Rhea, ia sudah lebh dulu mengenal Liya. Gadis berprestasi yang tidak sungkan menunjukan ketertarikannya secara terang-terangan. Liya bahkan tidak peduli saat teman-temannya mengejek karena cintanya kepada Danial bertepuk sebelah tangan, karena tidak lama setelah menyeruak gosip Liya menyukai Danial, Danial malah berpacaran dengan adik kelas mereka.Seakan takdir tidak ingin memisahkan mereka, Danial dan Liya kembali dipertemukan setelah beberapa tahun tidak ketemu pasca kelulusan. Dipertemuan itu pun Danial sudah memiliki pasangan. Rhea, dan mereka hendak menikah, membuat Liya membuang jauh harapannya kepada cinta pertamanya itu."Bagaimana dengan penerbanganmu?"Tapi, takdir siapa yang mengira? Meski jalannya berliku dan cukup curam, pada titik terakhir perjuangannya, akhirnya Liya berhasil menggapai Danial untuk menjadi pasangan hidupmu. Meski Liya tahu, cinta Danial untuknya belum menyertai sampai saat ini."Aku merindukanmu..." ungkap Liya sambil