Share

Chapter 20

Giselle membiarkan Aland pergi. Kenapa? Ia masih bertanya-tanya. Ia berakhir di pinggir bar. Memesan minum berakohol. Tidak peduli apakah nantinya bisa mengontrol dirinya saat mabuk.

“Giselle?” panggil seseorang.

Giselle menoleh. Wanita berpakaian seksi, seperti wanita penghibur. Musuh bebuyutan Giselle!

“Tidak usah menggangguku.” Giselle memutar bola matanya malas. Ia meminum minumannya yang baru saja jadi. “Pergilah aku tidak ingin melihatmu.”

“Bagaimana kalau kita foto? Satu saja, aku ini adikmu.”

Giselle tertawa remeh. Wanita gila ini lancang meminta berfoto dengannya. “Naomi, dengarkan aku. Aku tidak pernah menganggapmu dan ibumu itu keluargaku. Sampai kapanpun. Jangan berharap aku menerima kalian.”

Naomi berdecih. “Aku juga tidak memintamu menerimaku. Yang terpenting ayahmu itu menyayangiku dan ibuku. Bahkan lebih menyayangiku daripada kau anaknya sendiri.”

“Terserah.” Giselle meneguk kembali minumannya. Rasa pahit disertai kerongkongannya yang terasa terbakar. Namun anehn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status