Share

15

Mereka berdua langsung melongo dan batuk bersamaan. Mereka berdua tertawa. Rian segera meluruskan. "Ini bukan wanita itu nek, ini mbak Shanum. Maaf mbak, nenek penglihatannya sudah mulai terganggu karena ada diabetesnya." ucap Rian. Shanum memaklumi hal itu.

"Mbak Shanum? Duh gusti, ini mbak Shanum toh, kenapa enggak bilang sih kamu. Maaf ya mbak Shanum, nenek kalo enggak pake kacamata suka enggak keliatan. Maklum lamur hehe."

"Iya nek enggak apa-apa. Emang nenek kira aku siapa?" tanya Shanum.

'Itu loh yang mau dijodohin sama mas Rian, eh tapi mas Rian masih gitu-gitu aja jawabannya." ucap nenek Aisyah.

"CIye mas, udah punya ya. Diam-diam aja nih enggak bilang." ucap Shanum, Rian hanya tertawa malu.

"Ah percuma mbak Shanum. Bilang juga, orangnya aja enggak pernah benar-benar nganggep serius perjodohan. Bilangnya kurang srek lah atau apalah. Jadi bingung yang ngejodohinnya juga."

"Kurang apa mas? Kurang cantik?" tanya Shanum.

Rian hanya tersenyum, seolah menganggap itu hal yang cu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status