Share

Bab.12

Setelah cukup puas melihat kehangatan kelurga kecil yang tampak begitu bahagia itu membuatku tak betah berlama-lama memperhatikan mereka dari kejauhan.

Air mata yang sedari tadi tumpah sudah mulai mengering. Mas Razan maupun Kak Nita sudah tidak terlihat dalam pandanganku lagi.

Segera aku menghidupkan mesin mobilku, menyalakan radio di dalam mobil. Kebetulan sekali sebuah lagu sedih bersenandung membuat air mataku kembali berjatuhan.

Tring!

Ponselku berbunyi tanda panggilan dari seseorang.

"Hallo?" ucapku sambil menghapus air mata setelah mengangkat telpon.

"Amira, ini nomer baru Kakak, malam ini Kakak akan pulang kembali ke rumah kamu untuk tinggal di sana lagi, Kakak malu sama temen numpang di rumahnya terus, kamu gak keberatan kan kalau Kakak tinggal di rumah kalian lagi?" tanya Kak Nita.

"Iya, Kak," jawabku lemas.

"Maksudnya? Iya gimana Mir? Iya boleh, apa Iya enggak boleh?" tanya Kak Nita.

"Terserah Kakak mau tinggal di rumah sampai kapanpun juga, aku gak bisa melarang atau mengi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
barbar tapi tolol. kurangi drama mu nyet. tegas dan jgn lemah. klu akhirnya berpisah ya sdh suratan nasib. tapi seorang dokter bekerja satu rumah sakit dg istrinya yg ob, itu sangat memalukan biarpun itu pekerjaan halal. terlalu lebay jadinya kayak ssmpah
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status