/ Rumah Tangga / Selingkuhanku, Kakak Iparku / Bab 2: Harus Bohong Atau Jujur?

공유

Bab 2: Harus Bohong Atau Jujur?

작가: Yumiharizuki
last update 최신 업데이트: 2023-10-11 01:58:15

Ariana menggeliat, meregangkan otot tubuhnya yang mendadak sakit semua. Dia menguap lebar, masih merasakan lelah akibat pergumulan panas semalam. Jam di dinding sudah menunjukan waktu makan siang.

"Malam tadi rasanya indah sekali! Seperti mimpi! Akhirnya aku bisa merasakan nikmatnya malam pertama bersama suami yang kucintai!" serunya yang masih merasakan antusias akibat kebahagiaan yang tak lekang dari ingatan.

Ariana mengingat jelas bagaimana malam panas kemarin berlangsung. Dia merasakan saat Kevin melompat ke ranjang dan menerkamnya. Gairah meletup-letup di antara keduanya tak terhentikan, membuat malam itu sangat mendebarkan sekaligus menggairahkan untuk keduanya.

"Mengingatnya membuatku kembali berdebar! Aku sangat bahagia! Rasa cintaku pada Kevin semakin bertambah karena malam pertama itu!"

Ariana menutupi wajahnya dengan selimut. Dia merasa malu dan tak tahu bagaimana harus bersikap di depan Kevin saat mereka bertemu nanti. Kevin pasti sudah menunggunya di meja makan sekarang.

Ariana pun memutuskan untuk bangun dan mencari kimono mandinya. Dia membersihkan diri di kamar mandi yang berada di pojok kamar utama. Air panas yang mengalir agak membuat ototnya tidak terlalu kaku. Setelah selesai, dia pun memilih baju yang paling bagus, berdandan cantik dengan sedikit makeup dan menata rambutnya.

"Selesai! Aku harap, Kevin akan menyukai penampilanku hari ini!" ujar wanita itu riang.

Ariana turun ke dapur untuk menemui Kevin, suaminya. Begitu sampai di dapur, dia cukup terkejut karena mendapati ada sosok berperawakan tinggi kekar yang jelas bukanlah Kevin. Sosok itu tengah berdiri membelakanginya, sibuk memasak untuk makan siang.

"Mas Kenzo?" tanya Ariana terkejut, begitu menyadari siapa yang tengah memasak di dapur pada siang itu. "Mas Kenzo baru datang?"

Kenzo yang dipanggil oleh Ariana tadi terlihat terlonjak di tempatnya. Perlahan dia menoleh dan tersenyum pada Ariana. Ariana menyadari jika Kenzo mencoba bersikap ramah padanya. Walaupun senyuman lelaki itu begitu kaku.

"A ... Ariana? Kamu sudah bangun? Kamu pasti lelah setelah perjalanan jauh dari Jakarta," ujar Kenzo berbasa-basi. "Iya, pagi tadi aku baru sampai di villa. Ngomong-ngomong kenapa berkunjung ke villa ini? Kamu datang bersama siapa?"

"Ah, iya Mas. Maaf jika Mas terkejut dengan keberadaanku di villa ini. Aku dan Kevin kemarin malam sampai di villa. Kami meminjam villa ini untuk berbulan madu selama beberapa hari." Dengan agak malu-malu, Ariana menjelaskan maksud kedatangannya.

Kenzo yang mendengar penuturan Ariana semakin bertambah kaget. "Apa? Berbulan madu? Kalian sudah menikah? Kapan?"

"I ... iya, Mas. Kemarin itu kami baru saja melangsungkan pernikahan. Setelah acara selesai, kami langsung berangkat ke Bandung," jawab Ariana lagi. "Memangnya Mas Kenzo tidak diberitahukan oleh keluarga yang lain?"

Kenzo mengurut keningnya. Dia lupa jika sudah keluar dari grup chat keluarga. Dia juga sudah memblokir beberapa nomor termasuk nomor Kevin dan juga Irene. Kenzo mematikan kompornya. Dia baru mengecek chat masuk ke handphone miliknya. Ternyata seminggu lalu, ibunya mengabari mengenai rencana pernikahan Kevin dan Ariana melalui chat.

"Ya ampun, aku lupa mengecek pesan!" seru Kenzo.

Ariana terlihat agak sedih. Kenzo yang merupakan saudara kandung Kevin tidak hadir di acara pernikahannya.

"Ah, tidak apa-apa, Mas. Mas pasti sibuk dengan pekerjaan. Kami bisa memaklumi kesibukannya Mas." Ariana mencoba menenangkan. "Ngomong-ngomong, Mas sudah selesai memasak? Boleh aku ambil alih kompornya?"

Kenzo merasa gugup. Dia pun mulai menghidangkan masakannya di atas piring dan beranjak mempersilakan Ariana untuk memasak. "Ah, iya. Silakan."

Ariana pun mulai mengecek bahan makanan dan mempersiapkan menu untuk makan siangnya bersama sang suami. Kenzo memperhatikan Ariana dari jauh.

"Masak apa ya hari ini? Kira-kira kalau aku memasak ayam teriyaki, apa dia akan suka?"

Ariana pun mulai mengolah makanannya sambil bersenandung kecil. Kenzo menatapnya dengan tatapan bersalah sekaligus iba. Hatinya tergelitik ingin memberitahukan jika dirinya lah yang sudah mengambil kesucian wanita itu di malam pertamanya.

Tapi melihat Ariana yang saat itu sangat bahagia ... Ariana yang menikmati bulan madunya bersama Kevin, membuat Kenzo tidak bisa berucap jujur terhadap wanita itu. Dia tak tega mengguratkan kesedihan di atas kebahagiaan wanita itu.

'Ariana, andai kamu tahu jika ... semalam itu kamu menghabiskan waktu denganku ... apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu akan membenciku?' batin Kenzo serasa teriris sembilu.

Kenzo hanya bisa menelan pil pahit yang tengah dia rasakan. Dia biarkan Ariana merasakan kebahagiaan semu, seolah wanita itu dapatkan dari Kevin yang telah menjadi suami sahnya.

Bahkan sampai sore hari, Kevin tak kunjung menampakkan batang hidungnya di villa itu. Entah di mana keberadaan Kevin saat itu. Ariana berkali-kali menghubungi Kevin, tapi Kevin tak merespon pesan dan telepon darinya.

"Ke mana ya, Kevin? Apa Mas Kenzo sempat berpapasan dengan dia tadi pagi?"

"Aku sama sekali tidak bertemu dengan dia. Begitu aku datang, aku hanya melihatmu sedang tidur ... di kamar utama."

Mengucapkan kalimat itu membuat ingatan Kenzo berkelana ke kejadian malam tadi. Sejujurnya kejadian itu begitu membekas dalam benaknya. Dirinya terus terbayang akan kemolekan tubuh adik iparnya itu. Kenzo merasa jantungnya berdetak lebih cepat di atas normal.

Kenzo pun beranjak keluar dari villa, berusaha mencari angin segar. Berduaan saja bersama Ariana membuat pikirannya kacau. Dia duduk di beranda villa untuk menenangkan pikirannya. Tak disangka, orang yang mereka cari baru saja memarkirkan mobilnya di halaman villa itu.

"Kamu sudah kembali?" Kevin begitu terkejut melihat kakaknya ada di villa itu. Dari ekspresinya terlihat jelas dia seperti habis kepergok berbuat kejahatan oleh Kenzo.

Kenzo menyunggingkan senyum tipisnya. "Ya. Baru saja. Kamu dari mana? Petang baru kembali. Meninggalkan istrimu sendirian di villa."

Kevin terlihat gugup sejenak. Dia lalu menampakkan wajah marah. "Bukan urusanmu!"

Kenzo bangkit dari tempatnya, dia merasa sangat tersinggung dengan sikap Kevin terhadapnya. "Jelas urusanku. Kamu datang ke sini tanpa izin. Selain itu, dari mana kamu tahu kode pintu villa ini?"

Kevin tidak bisa berkata-kata. Dia hanya menekuk wajahnya kesal. "Minggir, aku mau masuk!"

"Kamu tidak pulang 'kan semalam? Apa kamu bersama dengan wanita idamanmu yang lain kemarin?" sindir Kenzo dengan sinis.

"Kubilang minggir, ya minggir!" Kevin menabrak tubuh kakaknya. Dia lalu menerobos masuk ke dalam villa tanpa berkata apa pun lagi.

Kenzo terdiam cukup lama. Dia yakin jika Kevin masih bermain api terhadap mereka saat ini. Kenzo sempat mengendus ada aroma familiar ketika Kevin menabrak tubuhnya tadi.

"Hm ... aroma ini. Parfum dengan wangi campuran jeruk, buah berry, melati, dan juga kayu-kayuan," gumam Kenzo sambil berpikir keras. "Aku rasa ini parfum milik wanita itu. Parfum yang aku berikan pada saat ulang tahunnya beberapa bulan lalu."

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 35: Tak Sengaja Bertemu Irene

    "Kebijakan perusahaan?" Kevin mulai bertanya. Dia sama sekali tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Pak Maman.Dengan sabar. Pak Maman menjelaskan kepada Kevin maksud perkataannya. "Jadi begini, Mas Kevin. Setiap klien perusahaan memiliki standar produksi sendiri. Kita dilarang untuk menyebarkan informasi mengenai produk produksi milik klien perusahaan satu kepada klien lainnya.""Oh, begitu." Kevin menganggukkan kepalanya, paham."Dengan kata lain, saya dilarang menyebarkan segala jenis informasi itu. Walaupun Pak Kenzo memintanya. Jadi Pak Angga, tolong beritahu Pak Kenzo mengenai hal ini, ya." Pak Maman melanjutkan ucapannya."Baik, Pak Maman. Saya coba telepon Pak Bos dulu." Angga undur diri, mengambil tempat sepi untuk menelepon sang bos.Kevin berdiri kikuk di hadapan Pak Maman yang kini fokus kembali memeriksa data produk. Sejujurnya tak ada hal yang bisa dibicarakan oleh keduanya. Kevin juga tak pernah merasa ingat pernah akrab dengan pria paruh baya di hadapannya."Halo, Pak

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 34: Nostalgia Masa Lalu

    "Bapak yakin?" Kenzo meyakinkan kembali kepada Pak Joko atas apa yang disaksikannya.Pak Joko terlihat kembali berpikir keras. "Iya, Pak Kenzo. Saya yakin betul dengan apa yang waktu itu saya lihat. Ibu Irene beberapa kali bersama dengan adik Pak Kenzo. Mereka terlihat sangat ... dekat sekali."Mendengar hal itu, Kenzo terdiam dengan hati yang berdenyut nyeri. Berarti kecurigaannya terhadap perselingkuhan adiknya dan mantan tunangannya adalah benar. Melihat reaksi Kenzo yang hanya diam saja, membuat Pak Joko mulai merasa tak enak."Aduh, Pak Kenzo. Mohon maaf sekali ya. Saya bukan ada maksud untuk memecah belah Pak Kenzo dengan adiknya. Tapi, saya menyampaikan ini karena saya bersumpah pernah melihat mereka berdua bersama.""Iya, tidak apa-apa, Pak Joko. Terima kasih untuk informasinya." Kenzo memberikan senyumannya agar Pak Joko tidak lagi merasa tak enak hati padanya."Jadi ... rumor itu benar, Pak? Soal Pak Kenzo yang batal menikahi Bu Irene karena perselingkuhan dengan adiknya Bap

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 33: Reaksi Pak Joko

    Kevin mulai gemetar di tempatnya ketika mendengar gunjingan yang semakin memanasi telinganya. Rupanya Angga menyadari hal itu."Sudah, Mas. Tidak usah didengar. Cewek di sini memang senangnya bergosip."Kevin tentu tidak terima dengan hal itu. Dia tidak bisa mendiamkan apa yang sudah dilakukan para rekan kerja wanita di kantor itu. Dengan segera Kevin bangkit dari kursinya. Dia menghampiri para wanita yang sedang bergosip lalu menggebrak meja mereka.Seketika ruangan kantor itu sunyi senyap akibat perbuatan Kevin. Kevin lalu menatap satu persatu wajah yang berani menggosipkan dirinya seraya menandai siapa saja yang mengusiknya."Kamu, kamu, dan kamu! Aku sudah mengingat wajah-wajah kalian! Kalau kalian berani bergunjing lagi mengenai aku, awas saja!"Para wanita itu kini gemetar di tempatnya. Mereka tak berani lagi membicarakan keburukan mengenai Kevin. Setelah menyelesaikan keinginannya, dia pun kembali ke tempat duduknya bersama dengan Angga yang semakin merasa canggung bersamanya.T

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 32: Hari Pertama Bekerja

    "Kevin! Hey, Kevin! Bangun!" Kenzo mencoba untuk membangunkan adiknya yang tertidur pulas pagi itu.Kevin malah membalikan badannya seraya melenguh. Terdengar kembali suara dengkuran kecil dari bibirnya, membuat Kenzo semakin kesal dibuatnya."Apa-apaan ini! Aku sudah membangunkan dia selama setengah jam! Tapi dia sama sekali tidak terbangun! Katanya mau bekerja, tapi nyatanya bangun pagi saja tidak bisa! Ck!"Kenzo menyerah membangunkan adiknya yang jika sudah lelap tertidur malah seperti kerbau itu. Akhirnya dia cepat-cepat menyiapkan sarapan untuk dirinya sendiri dan segera berangkat menuju ke kantor. Ditinggalkannya Kevin di villa sendirian.Kevin akhirnya terbangun ketika ada telepon masuk. Dengan malas dia mengambil handphonenya dan memeriksa siapa yang menelepon. Begitu tertera nama Irene, dia begitu bersemangat untuk mengangkat telepon itu."Halo, Sayang." Suara Kevin masih begitu sengau sehabis bangun tidur."Sayang! Kamu sudah makan siang?" Suara Irene terdengar seakan sanga

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 31: Posisi Baru Kevin

    "Kenapa? Kamu gak suka aku datang ke sini?" tanya Kevin sengit dengan mata yang mendelik sinis pada kakak kandungnya itu. "Bukan begitu. Aku cuma bertanya. Kenapa kamu datang sendirian? Mana istrimu?" Kenzo mendadak meladeni Kevin dengan sikap yang memancarkan permusuhan. Kevin bersedekap sambil membuang muka. "Bukan urusanmu dia mau datang atau tidak. Kenapa? Kamu mengharapkan sekali dia datang ya?" Kenzo terlihat merengut di tempatnya. "Aneh sekali. Papa bilang kamu akan bekerja dalam waktu lama di perusahaan keluarga. Tapi setega itu kamu meninggalkan istrimu di Jakarta. Apa kamu sengaja melakukan itu supaya leluasa berselingkuh dengan Irene?" "Jaga mulut kamu ya, Kenzo! Sekali lagi itu bukan urusanmu! Lagipula, Ariana memang tidak diizinkan untuk pergi karena ... dia sedang mengandung!" bantah Kevin sengit. Seketika Kenzo membelalakkan matanya. "Apa? Ariana ... hamil?" "Ya. Jadi Mama menyuruh Ariana tinggal di sana. Sudah ah, aku mau beres-beres dulu!" Kevin tanpa menunggu la

  • Selingkuhanku, Kakak Iparku    Bab 30: Hijrah Ke Bandung

    "Kenapa kayak gitu?" Ariana hendak memprotes lagi, tapi Kevin segera membekap mulutnya."Sttt! Jangan keras-keras! Aku tampar kamu nanti!" ancam Kevin yang kemudian melepas bekapan mulut Ariana dengan kasar.Ariana terdiam sedih. Sementara Kevin berdecak tak suka."Ingat, kamu itu istri formalitas saja. Jadi aku mau kamu menuruti semua yang aku suruh. Kami tidak boleh ikut aku ke Bandung," lanjut Kevin. "Mama percaya kamu sedang hamil, 'kan? Kalau begitu, berpura-pura saja kalau kamu sedang hamil saat ini.""Tapi Kevin, itu 'kan belum pasti. Aku belum pasti mengandung," bantah Ariana."Kamu berani membantah aku? Iya? Turuti apa kataku atau kamu aku ceraikan!" Kevin mengancam lagi, kali ini Ariana langsung terdiam.Luka di hati Ariana kembali terbuka. Bukan hanya berani menyakiti Ariana secara verbal maupun tindakan, Kevin kini sudah berani mengancam untuk menceraikannya. Ariana merasa berada di ujung tanduk. Tak ada pilihan baginya untuk menuruti keinginan dari Kevin.Kevin kembali fo

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status