Share

Kelima Pangeran

Pagi hari sekali Dayana mengunjungi Istana Dentanio bersama Khaterina, kerajaan yang ditempati oleh para pangeran kerajaan dari keluarga ke dua Raja Phillipe Flandrick dengan mendiang ratu Margarette Von Flandrick.

Tujuannya untuk bekerja sebagai penari adalah harapan terakhirnya untuk bisa bertemu dengan anaknya. Mereka telah berada pada area kerajaan yang begitu sangat luas dengan pemandangan halaman yang memukau mata bahkan Dayana tmelihat sekeklilingnya yang bertaburan banyak sekali berbagai bunga yang indah.

“Jangan terlalu gugup, Dayana, masuk ke istana pangeran tidak terlalu sulit. Hanya kuatkan mental saja.” Ucapan Khaterina di akhir kalimat cukup membuat Dayana berfikir hal lain untuk lebih waspada karena ini adalah kerajaan para pangeran kerajaan yang dibanggakan oleh Ratu Elizabeth II.

Sesampainya di tempat pendaftaran, Dayana kembali gugup pasalnya pandangan orang eropa cukup menakutkan baginya apalagi tanpa senyum. Terlihat akward sekali.

“Hello, Madam Crossy!" Khaterina menyapa. 

"Yeah, Nona Khaterina," sapa Mdam Crossy balik tanpa senyum.

"Aku ingin merekomendasikan seorang penari baru yang pastinya berbakat dan sangat cantik.” Khaterina mencoba memperkenalkan Dayana. Wanita tua yang di panggil madam Crossy itu melihat Dayana seksama dengan mata tajamnya membuat Dayana tersenyum kecut dan mencoba menghormatinya.

“Sa.. saya Dayana,” Dayana memperkenLKn diri dengan perasaan ragu.

“Apa kau penari kontemporer?” tanya Madam Crossy dengan wajah yang angkuh namun tidak dengan suaranya yang lembut nan tegas. Dayana mengangguk.

“Nona Khaterina, apa dia berasal dari negara yang sama dengan anda?” Madam Crossy langsung alih bertanya pada Khaterina yang langsung saja diangguki olehnya.

“Tentu. Dia penari kontemporer, ulet dan sangat berbakat dalam berbagai tarian tradisional.  Saya harap anda tidak perlu mengujinya karena saya jamin dan yakin anda bisa melihat penampilannya saat acara kedutaan yang akan dimulai besok. Sekali lagi anda tidak perlu khawatir, dia akan menjadi sorotan.” Apa yang dikatakan Khaterina cukup ketinggian. Dayana ingin menghentikannya dan menyela kalau dirinya biasa saja tapi dia terlalu kaku untuk melakukannya.

Madam Cross nampaknya menimang apa yang dikatakan Leadsuck satu ini. Pandangannya sekali lagi menerawangi Dayana dan dengan sekali anggukan Khaterina langsung berterimakasih.

“Karena aku tidak punya waktu untuk mengujinya jadi anda bisa membawanya Nona Khaterina, tapi apa yang anda katakan tadi saya akan ingat jadi jangan kecewakan saya,” kata Madam Cross yang sepertinya akan pergi keluar.

“Saya ingat Madam Crossy dan anda bisa lihat besok, para bangsawan dari seluruh dunia akan terlena padanya.” Khaterina terlihat sangat senang.

“Baiklah, saya harus pergi. Dan jangan lupa beritahu semua peraturan yang ada disini, jangan sampai ada yang terlewat.” peringatnya sebelum pergi.

Madam Crossy langsung berlalu keluar kerajaan. Dan Khaterina bergegas untuk membawa Dayana ke tempat para penari yang tengah latihan untuk pesta kedutaan besok. Dan sambil berjalan ke ruang latihan Khaterina dengan detail menjawab semua pertanyaan Dayana dan memberitahu semua peraturan yang ada di kerajaan.

“Dayana ingat, satu hal yang perlu kamu waspadai disini adalah jangan tertarik pada seorang pangeran karena akan berakibat fatal,” peringat Khaterina.

“Saya tidak berfikir sampai disitu, saya disini hanya ingin mencari peluang untuk ketemu dengan Kelly, itu saja,” jawabnya.

“Syukur kalau begitu, karena kalau sampai keluarga kerajaan tau kalau rendahan seperti kita main mata dengan pangeran disini, maka kita bisa kehilangan nyawa. Heh, maka dari itu aku selalu mengingatkan semua penari disini untuk tidak merayu atau menerima ajakan apapun dari anggota keluarga kerajaan karena itu sangat dilarang dan bisa mempermalukan suatu kerajaan, jadi berhati-hatilah,” peringat Khaterina.

“Iya, saya akan berhati-hati. Ohya, apakah pangeran yang ada dirumah anda itu ada disini?” tanya Dayana.

“Ada, malahan dia adalah salah satu pangeran yang harus kamu jauhi. Dia pemabuk, pemarah, pembangkang dan pemaksa, jadi kamu harus hati-hati dekat dengan dia,” jawab Khaterina cukup membuat bulu kuduk Dayana merinding.

“Kalau para pangeran yang lain?”

“Di istana ini ada lima pangeran yang berkuasa dari anak Raja Phillipe serta mendiang Ratu Margarette, anak perempuan Raja berada di Kerajaan Buckingham tempat kediaman Ratu Inggris. Kelima pangeran punya sifat berbeda-beda tapi punya tujuan yang sama, yaitu ingin saling menjatuhkan untuk bisa menjadi putra mahkota dan bisa di nobatkan menjadi Raja Inggris selanjutnya setelah ayah mereka.”

“Berarti anak pertama belum tentu bisa menjadi putra mahkota?”

“Iya, karena eksitensi dan makmurnya seorang raja di lihat dari pangeran yang memiliki beberapa kriteria yang dipilih oleh Raja sendiri, hanya raja yang bisa memilihnya dan Rajalah yang akan bertanggung jawab dengan hasil pilihannya.”

“Ohhh, sekarang aku ngerti kalau ternyata pemilihan seorang Raja benar-benar seleksi yang ketat, aku fikir anak pertama yang bisa menjadi Raja... hmm... lalu pangeran siapa yang pantas untuk itu?” tanya Dayana yang begitu penasaran dan tertarik dengan cerita para pangeran.

“Belum dipastikan sebelum tanggal lima oktober di tahun ini, berarti tinggal tiga bulan lagi akan ditentukan siapa yang akan menjadi putra mahkota. Tapi menurut semua pelayan dan pekerja disini, mereka memilih Pangeran Morgan yang diangkat menjadi putra mahkota karena dia multitalenta dan sangat baik dia juga ramah dan sangat tampan, semua orang memujinnya apalagi semua putri diseluruh dunia,” jelasnya.

Dayana mengangguk seolah mengerti. “Benar juga, seharusnya pangeran yang seperti itu harus dipilih bukan pemabuk dan pembangkang seperti pangeran kemarin.” Khaterina terkekeh ringan dengan ucapan Dayana yang membicarakan Pangeran Arthur.

“Yah, tapi kita belum tentu siapa yang akan dipilih oleh Raja, semoga saja Pangeran Morgan, ya,” kata Khaterina.

“Harusnya begitu.”

“Hhaha, yasudah ayo kita masuk keruang latihan.”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status