Share

Midnight Call

last update Last Updated: 2025-06-29 22:11:38

Malam itu Ale sedang duduk sendiri di balkon kamarnya. Sudah sejak tadi ia berada di sana, sementara Giandra sudah tidur dari beberapa jam yang lalu.

Mengembuskan napasnya yang berat, Ale mengambil kotak rokok di atas meja. Terheran sendiri menyadari rokoknya ternyata hanya tinggal kotak. Sedangkan asbak yang berada tepat di samping kotak tersebut sudah menggunung oleh puntung rokok yang diisapnya sejak tadi. Entah berapa batang, Ale tak menghitung.

Malam ini Ale tidak bisa tidur. Padahal detik-detik waktu saat ini sedang menuju pagi. Masalahnya, besok Alana akan menikah.

Sejak terakhir bertemu dengan Alana, Ale tidak pernah lagi berjumpa dengannya. Ale sibuk menenangkan hati dan Alana pasti juga sedang menyiapkan diri untuk menghadapi pernikahannya.

Ternyata besok dia benar-benar akan kehilangan Alana untuk selamanya. Dan besok Ale juga akan pergi dengan Giandra ke Singapura.

Sebut saja Ale pengecut karena tidak sanggup untuk menghadapi kenyataan. Tapi menjauh sementara adalah jalan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Tiana
Asyiikkk Clbk yeyeyey…..
goodnovel comment avatar
Saulina Simbolon
alana pasti mau ks kabar gembira bahwa dia enggak jd menikah sm romy dan akhirnya keinginan gian yg kepengen adek dpt teralisasikan oleh alana dan ale :)))
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pembelaan Celine Untuk Giandra

    “Dari tadi sampai sekarang lo ngelamun mulu. Apa lagi sih yang dipikirin? Emang galaunya mau sampai kapan?”Giandra menghela napas. Ini entah teguran ke berapa kali yang didengarnya dari Max.”Kita tuh mau perform, Gi. Dan bukan perform biasa, tapi lagi promoin produk, lo jangan sampai malu-maluin, jangan sampai galfok.”Kali ini Giandra mengusap muka, mencoba menepis bayang-bayang Celine serta Baby yang tidak mau pergi dari ruang matanya meski sudah coba ia usir berkali-kali. Seminggu tidak bertemu membuat Giandra merindukan mereka berdua. Tidak hanya anaknya tapi juga mantan istrinya yang ternyata sangat ia sayangi, dan ternyata lagi perasaan itu terlambat ia sadari. Benar kata orang, kita akan sangat menghargai sesuatu ketika telah kehilangannya.Saat ini Anonim sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Sebagai brand ambassador Digital Seluler, salah satu kewajiban mereka adalah mempromosikan produk milik provider tersebut seperti saat ini.“Woy, malah tambah ngelamun!” Max mene

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pesona Janda Muda

    Pagi hari adalah waktu di mana segala kerepotan bermula. Seperti hari-hari yang dilalui Celine selama ini. Baru juga memejamkan mata beberapa jam yang lalu, ia harus membukanya lagi karena tangisan Baby mengusiknya.Meskipun matanya masih berat akan tetapi kewajiban sebagai seorang ibu mengharuskannya untuk bangkit dan menyingkirkan segala rasa enggan.Kadang Celine ingin ada seseorang yang bisa menggantikannya di saat-saat seperti ini. Sayangnya ia hanya bisa menanggung semua sendiri.Baby tidak berhenti menangis ketika Celine susui, sehingga ia harus duduk dan memeriksa diapernya. Ternyata Baby pup, pantas saja anak itu merasa tidak nyaman.Dengan sempoyongan Celine bangkit dari tempat tidur menuju tempat penyimpanan perlengkapan sang putri. Celine mengambil diaper dan tisu basah dari sana. Setelahnya ia kembali ke tempat tidur dengan terhuyung-huyung karena kurang tidur. Di saat-saat inilah Celine baru menyadari betapa pentingnya peran seorang pendamping. Andai saja Giandra masih b

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Talk To My Hand

    Celine tersenyum kikuk dan berusaha sekuat mungkin untuk bersikap biasa dan terlihat wajar.“Maaf, Mas, apa ada lagi yang bisa dibantu?”Laki-laki itu terheran-heran melihat Celine yang berpura-pura tidak mengenalnya.“Celine, ini aku, Ryan!” Laki-laki itu memberi penekanan pada namanya.”Iya, Mas Ryan, ada lagi yang bisa saya bantu?” Reaksi Celine masih seringan sebelumnya.Ryan tercengang. Tidak mengerti apa maksud Celine berlagak tidak mengenalnya.”Kamu jangan gitu dong, Yang, jangan pura-pura nggak kenal sama aku.””Maaf, Mas, saya memang nggak kenal anda sebelumnya,” jawab Celine, lalu memutar tubuh dan melangkah cepat meninggalkan laki-laki itu. Ia kembali ke ruangannya.“Yang, tunggu, Yang!” Tidak patah arang, Ryan melangkah cepat menyusul Celine. Tidak peduli dianggap lancang, ia memutar gagang pintu ruangan sang apoteker.Mata Celine membundar menyaksikan laki-laki itu kini berada di ruangannya tanpa meminta izin.“Anda mau apa masuk ke sini?” tegur Celine tidak suka. Fyi,

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Seseorang Dari Masa Lalu

    “Tadi kenapa nggak diizinin aja Giandra bawa Baby?” Pertanyaan pertama meluncur dari mulut Agha setelah baru saja menyalakan mesin mobil.”Kayak yang aku bilang tadi, takutnya nanti Baby rewel di sana. Aku nggak enak ngerepotin Tante Alana.” Celine mengemukakan alasannya.“Kenapa kamu nggak ikut sekalian nginap di sana?”“Nggak mungkinlah, Gha, aku kan bukan siapa-siapa lagi.”Dari spion Celine melihat Giandra masih berdiri di tempatnya sambil memandang kepergiannya dan Agha. Celine tidak tahu apa ini hanya perasaannya saja. Tapi ia tidak bisa memungkiri bahwa saat ini wajah Giandra terlihat sedih.“Jadi kamu bakal tinggal di rumah Tante Ririn selamanya? Nggak bakal balik ke apartemen lagi?”Pertanyaan lanjutan Agha membuat Celine harus memalingkan muka dari spion termasuk membuang jauh-jauh wajah Giandra dari ingatannya.“Untuk sementara masih di rumah Mami dulu. Kadang aku waswas juga sih kalau nitipin Baby sama pengasuh tapi nggak ada yang mengawasi. Aku juga kasihan membawa Baby k

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Kecewa

    “Lin, Mami juga udah ngomong sama Tante Alana tentang masalah kalian. Tante Alana menyerahkan semua sama Mami kapan pun kita mau kasih tahu keluarga David.”Celine mengangkat kepalanya yang tertunduk, lantas memandang tepat pada Ririn yang juga sedang menatap padanya. Jika sebelumnya ia dan Giandra sepakat untuk segera mengatakannya, dan Ririn yang melarang dengan alasan menunggu waktu yang tepat. Tapi sekarang justru pikiran lain melintas di benaknya.“Mi, tahan dulu, tolong jangan bilang sama keluarga David.””Lho, kenapa?” Ririn berkerut heran.”Soal aku, Giandra dan Baby bukanlah masalah yang kecil. Aku baru kepikiran sekarang soal konsekuensinya, Mi. Kalau keluarga David tahu pasti kabar ini akan beredar ke luar. Apalagi sebelumnya hubungan Tanya sama band Giandra yang dulu nggak begitu baik. Aku takut kalau nanti Tanya bakal nyebarin soal ini. Aku nggak mau reputasi Giandra jadi rusak gara-gara masalah ini. Lagian saat ini bandnya Gian lagi ada kontrak yang mewajibkan mereka sem

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Jika Waktu Bisa Diulang

    Terdengar helaan napas Giandra sesaat sebelum menjawab pertanyaan Raia. Giandra menganggap Raia adalah salah satu dari orang terdekatnya. Maka Giandra pun menceritakan kondisi hubungannya dengan Celine.“Aku masih sayang dia banget, Rai. Aku pengen balikan sama Celine. Aku pisah sama Celine sebenarnya hanya karena salah paham.”Raia menegakkan duduk dan mulai menyimak dengan baik setelah mendengarkan keterangan awal Giandra.“Salah paham gimana?””Kamu ingat nggak waktu kita baru pulang tur? Waktu itu aku langsung ke rumah Celine. Ternyata di sana aku ketemu dia lagi sama cowok dan hanya berdua. Jadi gimana aku nggak emosi?”“Mereka lagi ngapain? Selingkuh? Ketemunya di dalam kamar? Lagi nggak pake baju?”Dugaan demi dugaan Raia membuat Giandra bergidik. Sungguh sangat ngeri membayangkannya.“Bener, Gi? Mereka ketangkap basah sama kamu lagi gituan?” kejar Raia lagi.“Bukan, Rai, bukan! Nggak kayak gitu!” Giandra menyahut cepat, menyangkal dugaan perempuan di sebelahnya.“Jadi mereka b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status