Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Paling Nanti Ngehukum Di Ranjang

Share

Paling Nanti Ngehukum Di Ranjang

last update Last Updated: 2025-06-09 06:27:31

Tidak banyak laki-laki yang suka menemani perempuan berbelanja. Tapi mungkin Romy adalah salah satunya. Sudah sejak tadi Romy menemani Alana berbelanja. Memilih-milih baju hamil untuk perempuan itu. Sesekali Romy menimpali dan memberi pendapat ketika Alana meminta untuk mengomentari pilihannya.

”Yang ini bagus nggak, Rom?” Alana menunjukkan blouse hamil warna hitam ke arah Romy.

”Dari tadi kalau saya nggak salah kamu milihnya warna gelap semua,” ucap Romy melirik kantong bening di tangannya. Di dalam kantong itu terdapat berbagai pakaian hamil dengan warna-warna mendung seperti navy, coklat hingga abu-abu. “Nggak mau yang ini?” Romy mengambil sebuah terusan semi formal yang bisa digunakan untuk di rumah maupun dipakai ngantor. Terusan itu berwarna pink lembut, warnanya kaum hawa.

Entah mengapa Alana kurang tertarik pada warna itu dan cenderung menyukai warna-warna gelap. Ia tidak tahu apa pilihannya saat ini ada hubungan dengan kehamilannya.

“Kalau kamu nggak suka warna pink bukan mas
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tati S
iya thooo udah aja si ale balik lagi sama zee biar dia nyesel kalo ternyata zee tersygnya punya penyakit mental
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Bicara Dari Hati Ke Hati

    Baby yang menangis tiba-tiba membuat keduanya saling memisahkan pagutan. Terkejut tentu saja.Giandra memandang Celine dengan tatapan 'Tadi katanya kalau siang dia nggak akan bangun, tapi kok malah bangun?’Giandra dan Celine sama-sama tertawa atas tingkah anak mereka. Keduanya baru saja akan memulai romansa manis, tapi terinterupsi oleh sang pemersatu hubungan.Celine lalu bangkit dari tempatnya dan mendekat ke arah Baby. Ia tersenyum lagi mengingat kejadian barusan."Anak Mama kok tiba-tiba bangun? Masih siang lho ini." Celine menggoda sambil mengoyang-goyangkan tangan sang putri dan tidak seketika memberinya ASI seperti biasa.Giandra ikut bangkit dari berbaring dan duduk di sebelah Celine lalu mengangkat Baby dari kasur dan mendekap di dadanya."Halo cantik, lihat nih kita di mana sekarang? Kita lagi di rumah Oma. Yang betah ya, Nak, ya…” Giandra menggoyang Baby pelan-pelan seakan sedang menunjukkan setiap detail suasana tempatnya berada sekarang.Tangis Baby mereda ketika Giandr

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Hari Yang Membahagiakan

    “Dia kenapa panggil kamu yang, yang gitu?” Nada tidak suka terungkap dengan jelas dalam nada suara Giandra. Saat itu mereka sudah berada di mobil. Tadi Ryan akhirnya pergi setelah drama panjang yang melelahkan. “Aku udah larang, tapi dia nggak mau dengar,” jawab Celine. “Dulu dia memang manggil aku begitu, mungkin jadi kebiasaan sampai sekarang.”“Nggak ngehargain aku banget,” ucap Giandra lagi. Kesal pada Ryan. Sedangkan hingga saat ini Giandra masih memanggil Celine langsung menyebut namanya tanpa ada panggilan kesayangan apapun.“Dimaklumin aja, Gi. Dia orangnya memang gokil.””Tapi kenapa kamu nggak pernah cerita kalau dulu pernah pacaran sama dia?”“Kamu juga nggak nanya kan? Lagian apa gunanya kita mengungkit masa lalu,” ucap Celine bijak. Selama ini mereka memang tidak pernah menyinggung masa lalu masing-masing. Celine tidak pernah menanyakan Giandra pernah berpacaran sama siapa saja sebelumnya. Dan yang Giandra tahu Celine hanya pernah berhubungan dengan David.”Sekarang kala

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Melarikan Diri

    "Tunjukin effort lo semampu yang lo bisa."Ucapan Max terus terngiang di telinga Giandra, seakan tidak ada kata-kata lain yang bisa didengarnya.Ia lalu menyadari mungkin juga usahanya selama ini kurang keras. Boleh jadi upayanya tidak terlihat oleh Celine.Dari info yang Giandra dapat, Ryan sering ke rumah dan apotik Celine. Nongkrong di sana menunggu Celine.Jadi Giandra pikir, kalau Ryan saja tidak tahu malu kenapa ia harus mengalah? Laki-laki itu tidak boleh mengalahkannya.Hari ini Giandra memulai aksinya. Mendatangi langsung rumah Celine tanpa memberi kabar terlebih dulu. Dan apa yang ia dapati adalah Ryan yang juga sedang berada di sana. Ryan menunggu sendiri di kursi beranda. Sedang Celine masih di dalam rumah.Meskipun Celine sudah mengusirnya dengan cara halus mau pun kasar tapi Ryan belum ingin menyerah. Justru Celine yang pada akhirnya menyerah. Celine tidak memiliki cara lagi untuk mengenyahkan Ryan.Pernah Celine bertanya sebelumnya. "Sebenarnya mau kamu apa?" "Balika

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pembelaan Celine Untuk Giandra

    “Dari tadi sampai sekarang lo ngelamun mulu. Apa lagi sih yang dipikirin? Emang galaunya mau sampai kapan?”Giandra menghela napas. Ini entah teguran ke berapa kali yang didengarnya dari Max.”Kita tuh mau perform, Gi. Dan bukan perform biasa, tapi lagi promoin produk, lo jangan sampai malu-maluin, jangan sampai galfok.”Kali ini Giandra mengusap muka, mencoba menepis bayang-bayang Celine serta Baby yang tidak mau pergi dari ruang matanya meski sudah coba ia usir berkali-kali. Seminggu tidak bertemu membuat Giandra merindukan mereka berdua. Tidak hanya anaknya tapi juga mantan istrinya yang ternyata sangat ia sayangi, dan ternyata lagi perasaan itu terlambat ia sadari. Benar kata orang, kita akan sangat menghargai sesuatu ketika telah kehilangannya.Saat ini Anonim sedang berada di sebuah pusat perbelanjaan. Sebagai brand ambassador Digital Seluler, salah satu kewajiban mereka adalah mempromosikan produk milik provider tersebut seperti saat ini.“Woy, malah tambah ngelamun!” Max mene

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Pesona Janda Muda

    Pagi hari adalah waktu di mana segala kerepotan bermula. Seperti hari-hari yang dilalui Celine selama ini. Baru juga memejamkan mata beberapa jam yang lalu, ia harus membukanya lagi karena tangisan Baby mengusiknya.Meskipun matanya masih berat akan tetapi kewajiban sebagai seorang ibu mengharuskannya untuk bangkit dan menyingkirkan segala rasa enggan.Kadang Celine ingin ada seseorang yang bisa menggantikannya di saat-saat seperti ini. Sayangnya ia hanya bisa menanggung semua sendiri.Baby tidak berhenti menangis ketika Celine susui, sehingga ia harus duduk dan memeriksa diapernya. Ternyata Baby pup, pantas saja anak itu merasa tidak nyaman.Dengan sempoyongan Celine bangkit dari tempat tidur menuju tempat penyimpanan perlengkapan sang putri. Celine mengambil diaper dan tisu basah dari sana. Setelahnya ia kembali ke tempat tidur dengan terhuyung-huyung karena kurang tidur. Di saat-saat inilah Celine baru menyadari betapa pentingnya peran seorang pendamping. Andai saja Giandra masih b

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Talk To My Hand

    Celine tersenyum kikuk dan berusaha sekuat mungkin untuk bersikap biasa dan terlihat wajar.“Maaf, Mas, apa ada lagi yang bisa dibantu?”Laki-laki itu terheran-heran melihat Celine yang berpura-pura tidak mengenalnya.“Celine, ini aku, Ryan!” Laki-laki itu memberi penekanan pada namanya.”Iya, Mas Ryan, ada lagi yang bisa saya bantu?” Reaksi Celine masih seringan sebelumnya.Ryan tercengang. Tidak mengerti apa maksud Celine berlagak tidak mengenalnya.”Kamu jangan gitu dong, Yang, jangan pura-pura nggak kenal sama aku.””Maaf, Mas, saya memang nggak kenal anda sebelumnya,” jawab Celine, lalu memutar tubuh dan melangkah cepat meninggalkan laki-laki itu. Ia kembali ke ruangannya.“Yang, tunggu, Yang!” Tidak patah arang, Ryan melangkah cepat menyusul Celine. Tidak peduli dianggap lancang, ia memutar gagang pintu ruangan sang apoteker.Mata Celine membundar menyaksikan laki-laki itu kini berada di ruangannya tanpa meminta izin.“Anda mau apa masuk ke sini?” tegur Celine tidak suka. Fyi,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status