Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Rahasia Yang Disembunyikan Perempuan Itu

Share

Rahasia Yang Disembunyikan Perempuan Itu

last update Last Updated: 2025-04-26 18:41:47

Malam semakin menua, tapi justru geliat kehidupan di Broken Wings semakin menguar. Musik yang menghentak menenggelamkan setiap pemilik jiwa yang berada di dalamnya. Membuat mereka melupakan bahwa kehidupan yang sebenarnya ada di luar sana.

“Ale, kita pulang yuk,” ajak Zee setelah melirik jam di pergelangannya. Perempuan itu mulai khawatir. Sepuluh menit berlalu dari pukul satu malam, dan ia masih berkeliaran di luar.

“Udah nggak betah sama aku?” Ale menggoda Zee sembari menyunggingkan senyum hangat untuk perempuan itu.

Zee balas melengkungkan bibir. “Bukan begitu, tapi ini udah larut malam. Udah jam satu sepuluh menit.”

Meskipun hatinya masih merasa berat, tapi Ale terpaksa harus mengakhiri kebersamaan mereka malam itu. Kemudian bola matanya bergulir liar mencari Rain, namun tak menemukannya. Jangan-jangan Rain dan Lady masih berada di mobil hingga saat ini.

”Zee, duduk dulu yuk, pulangnya bentar lagi.” Ale mengalihkan Zee untuk sesaat.

“Kenapa? Tapi ini udah terlalu malam.” Zee agak
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Rencana Nikah Siri

    Hanya sesaat. Celine segera memalingkan muka dari Giandra dan lebih memilih melihat ke arah lain, lebih tepatnya menundukkan kepala dalam-dalam. Sedangkan Tanya masih memeluk Giandra.“Tanya, aku ikut berduka, sorry, aku nggak tahu kalau abang yang kamu maksud ternyata David.” Giandra berbisik di telinga Tanya.“Nggak apa-apa, Gi, makasih ya udah datang.” Suara Tanya terdengar serak akibat kebanyakan menangis.Giandra mengurai pelukan. Lalu matanya berlarian mencari-cari sosok personil Let It Be serta manajer mereka.“Mas Haris sama yang lain tadi udah ke sini, tapi mereka baru aja pulang sekitar sepuluh menit yang lalu,” beritahu Tanya seakan bisa membaca apa yang ada di pikiran Giandra.Lalu Giandra dan Tanya berjalan bersisian menuju pusara David.“Ma, Pa, ini Giandra, temen satu band aku, dia gitarisnya.” Tanya mengenalkan Giandra pada kedua orang tuanya.Giandra menjabat tangan keduanya bergantian. “Saya ikut berduka, Om, Tante.” Giandra menyampaikan rasa belasungkawa.“Terima ka

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Giandra Dan Rasa Kecewanya

    Satu per satu pelayat di pemakaman David mulai meninggalkan tempat itu setelah menyampaikan ucapan belasungkawa pada keluarga yang sedang berduka. Kini yang tersisa hanyalah para sahabat dan kerabat dekat."Tante pulang dulu nggak apa-apa, Lin?" tanya Alana. Setelah mengurai pelukan tadi mereka sama-sama diam dan disibukkan oleh pikiran masing-masing. Alana tidak berani mengusik Celine yang sedang bersedih terlalu dalam. Tapi Alana sangat paham apa yang Celine rasakan saat ini. Tentunya tidak mudah untuk menjalaninya. Ditinggal meninggal oleh calon suami justru di saat mereka akan menikah. Sudah begitu harus mengandung janin yang entah bagaimana nasibnya."Nggak apa-apa, Tante," lirih Celine meskipun ia masih ingin lebih lama Alana bersamanya. Dengan memeluk Alana tadi Celine merasa sesuatu yang berbeda. Ia bisa menyampaikan kesedihannya meskipun hanya terucap di dalam hati.Alana memeluk Celine sekali lagi dan memintanya untuk tetap bersabar. "Kapan-kapan kalau kamu mau cerita tel

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Hamil

    “Kamu mau ngomong apa, Qey? Ayo bilang sekarang sama Papa,” kata Rain pada Qey sambil menatap serius pada anaknya itu, menunggu apa yang akan Qey sampaikan.Qey balas memandang pada Rain. Sudah berhari-hari ia merenung dan memikirkan baik-baik hal ini sebelum tekadnya menjadi bulat. “Qey…,” tegur Rain pada Qey yang masih membisu.”Pa, rencananya aku mau pindah dari sini.””Pindah?” Rain mengulang kata-kata Qey dengan dahi berkerut.“Iya, Pa, aku mau tinggal di apartemen aja.”Rain tersenyum geli. “Kamu ini ada-ada aja. Kalau ada rumah kenapa harus tiggal di apartemen?””Iya sih, Pa, tapi rumah kita kan jauh dari kampusku. Jadi aku putusin buat tinggal di apartemen aja yang lebih dekat dengan kampus. Aku juga mau lebih fokus kuliah.” Qey membeberkan alasannya pada Rain dan berharap Rain bisa menerimanya.“Seberapa jauh sih jarak rumah dari kampus kamu? Paling juga berapa kilo.””Tapi tetap aja jauh, Pa, apalagi kalau lagi macet aku bisa telat nyampe di sana. Tolong, Pa, izinin aku bua

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Tidak Seperti Dulu

    Qey mengambil soft drink dari kulkas serta segelas air putih dan meletakkan beberapa iris lapis legit ke dalam piring lalu berjalan ke ruang tamu, mengantarnya untuk sang tamu istimewa.Di ruang tamu rumahnya yang besar Qey melihat Max dan Brie duduk berdekatan di sofa yang sama. Qey meletakkan air putih di atas meja tepat di hadapan Brie sedangkan soft drink di depan Max, diakhiri dengan piring berisi lapis legit di tengah-tengahnya.“Silakan,” ucap Qey dengan nada dingin lalu bergerak pergi dari sana.Brie memandangi punggung Qey hingga menghilang dari ruang matanya. Brie merasa heran karena Qey bersikap tidak biasa. Apa ada yang salah? Brie tahu kalau Qey dan Max memang berhubungan dekat dan sangat akrab. Bahkan di ambang putus asanya Brie sempat mengira jika keduanya saling mencintai. Tapi jika memang begitu seharusnya Max menyatakan cintanya pada Qey kan? Bukan pada Brie. Seharusnya begitu kan logikanya?Brie kemudian menatap pada Max dan menemukan wajah kaku Max. Brie tidak tah

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Menagih Janji Maxwell

    Seperti ditampar kesadaran, Giandra tersentak. Apa yang telah dilakukannya? Semua kata-kata dan nasihat dari Ale terngiang di telinganya kini yang membuat Giandra seketika mengusap muka dan mengembuskan napasnya.Celine yang sejak tadi berada di pelukan Giandra melepaskan diri dari laki-laki itu dan dan turun dari ranjang. Dengan tertatih-tatih ia berjalan menuju kamar mandi.Celine bersandar di balik pintu kamar mandi sambil menahan perih yang menggerogoti bagian bawah tubuhnya.‘Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan?’ Ia membatin di dalam hati.Bercinta dengan pria asing yang baru dikenalnya merupakan hal paling bodoh dan tergila yang pernah dilakukannya sepanjang dua puluh enam tahun hidup di dunia.Celine menyalakan shower dan membasahi dirinya dengan air.Seluruh badannya kemerahan. Giandra meninggalkan jejak di mana-mana. Nyaris di sekujur tubuhnya. Bekas kemerahan itu tidak kunjung hilang meskipun Celine sudah menggosoknya sekuat yang ia bisa.‘Duh, kok nggak mau hilang sih?’ kel

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Challenge Achieved

    Celine menoleh ke belakang, hanya untuk mendapati Giandra menatapnya dengan tatapan sendu. Celine kaget dan terheran-heran sendiri. Baru kali ini ada laki-laki yang meminta tidur dengannya dengan sangat sopan. Giandra terpaku di tempatnya. Begitu menyadari apa yang baru saja ia katakan ia sudah menyiapkan diri untuk ditampar atau dimaki-maki.Tanpa diduga Celine memutar tubuh dan berjalan mendekati Giandra dan berdiri tegak tepat di depannya.”Jadi kapan?” tanyanya.”Apanya yang kapan?”“Tadi kamu katanya minta ditemenin tidur kan?””Ah, eh…” Giandra gelagapan.”Aku bersedia tidur sama kamu.” Ucapan Celine berikutnya mengejutkan Giandra.Tadi Giandra yang sudah kehabisan akal akhirnya meloloskan permintaan bodoh itu dari mulutnya sebagai cara untuk menahan Celine agar tidak meninggalkannya. Namun justru ia lebih terkejut lagi kala mendengar perkataan perempuan itu padanya kini.“Ayo, Giandra, tunggu apa lagi?” Di telinga Giandra Celine terdengar seperti sedang menantangnya. Justru

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status