Home / Romansa / Semakin Red Flag Semakin Cinta / Rahasia Yang Disimpan Zee Selama Ini

Share

Rahasia Yang Disimpan Zee Selama Ini

last update Last Updated: 2025-06-04 09:34:33

Pagi ini Alana sudah bersiap-siap. Ia mematut diri di depan cermin sambil memindai penampilannya dari puncak kepala hingga bawah kaki. Bajunya yang lama kebanyakan masih muat di badannya. Hanya saja bagian perutnya sudah mulai menonjol.

"Mau ke mana kamu, Na?" Suara Ale terdengar di telinga Alana. Pria itu pun sama rapi dengannya dan sudah siap untuk berangkat ke kantor.

"Mau ke kantor temennya Romy. Dia tertarik sama portofolio aku, Romy bilang aku diminta ke sana sekarang sekalian interview," terang Alana menjelaskan. Tadi malam tidak lama setelah mengirim portofolionya Romy menelepon memberitahu hal tersebut. Di saat itu Ale sudah tidur.

"Baru tadi malam dan sudah ada hasilnya?" respon Ale kurang yakin.

"Yup, Romy bilang mereka butuh cepat."

"Jadi kamu perginya sendiri?"

"Sama Romy. Aku belum tahu tempatnya, jadi Romy yang anter. Mungkin bentar lagi dia nyampe."

Ale menghela napas. Tidak mengerti kenapa Romy begitu gencar mendekati istrinya. Ale merasa keberatan. Tapi jujur saja in
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Tolong Jangan Dipersulit

    “Aku nggak punya pilihan lain, Lin. Aku pikir Giandra yang paling berhak. Aku nggak tahu alamat orang tua kamu di mana, makanya aku kasih ke Giandra. Kamu kan tahu sendiri kalau aku tinggal di kota ini sendiri. Aku ngggak tega nitipin ke baby sitter sedangkan aku kerja seharian. Aku nggak sanggup ninggalin dia tanpa pengawasan,” terang Agha memberitahu alasannya."Jadi keluarga Giandra sudah tahu soal hubungan kami?""Sudah, Lin, dan orang tuanya menerima kamu dengan baik. Aku nggak mau ikut campur dalam masalah kalian, tapi untuk lebih jelas lebih baik kamu dan Giandra bicara berdua. Jadi aku panggilin dia sekarang ya? Boleh kan, Lin?"Celine terpaksa menuruti saran dari Agha begitu menyadari semua perkataannya adalah benar. Agha tersenyum ketika Celine akhirnya melunak.Sementara itu tepat di luar ruangan, Giandra duduk di lantai sambil menyandarkan punggung ke dinding merenungkan semua yang sudah terjadi."Giandra!" Agha yang memanggil namanya membuat Giandra menengadah dan memand

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Aku Sudah Hapus Dia Dari Hidupku

    Ale dan Alana baru saja tiba di rumah sepulang dari rumah sakit. Mereka turun dari mobil. Alana menggendong Baby sedangkan Ale mengeluarkan stroller bayi mungil itu dari bagasi.Langkah keduanya sama-sama tertahan ketika mereka melihat seseorang sedang duduk di kursi beranda.Seseorang yang sedang duduk itu adalah Raia. Sudah sejak tadi Raia berada di sana.Tadi sebelum datang ke rumah itu Raia terlebih dahulu menelepon Giandra. Tapi panggilannya tidak kunjung dijawab yang membuat Raia memutuskan langsung mendatangi rumahnya.Raia terkejut ketika melihat Alana turun dari mobil sambil menggendong bayi. Gadis itu langsung berdiri dari duduk.”Tante, itu anak siapa?” tanyanya penasaran.Alana melempar pandang pada Ale, meminta bantuan untuk menjawab. Hal ini tidak pernah ada dalam prediksi mereka sebelumnya bahwa Raia akan datang ke rumah.”Ini cucu Om sama Tante.” Ale yang menjawab, membantu Alana yang belum mendapat ide apa-apa.”Cucu?” Kerutan dalam tercipta di dahi Raia. Sepanjang pe

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   BVL

    “Bisa-bisanya ya kamu bohongin Mama sama Papa. Kapan memangnya kami ngajarin kamu berbohong?”Kepala Giandra tertunduk dalam. Menyadari bahwa ini adalah kesalahannya ia tidak membela diri.“Kalau perbuatanku bikin Mama sama Papa jadi malu aku akan pergi dari rumah.””Ini bukan masalah malu atau bukan, tapi tentang kekecewaan kami sebagai orang tua.” Ale angkat bicara. “Apa kamu pikir dengan pergi dari rumah akan menyelesaikan masalah?”“Nggak, Pa. Sekali lagi aku minta maaf, aku juga nggak mau bikin Mama sama Papa kecewa. Yang aku mau sebagai anak hanyalah membahagiakan Mama dan Papa sebagai orang tua. Tapi aku khilaf.”Ale yang tadinya ingin marah setelah pengakuan dan penuturan panjang Giandra kemudian segera tersadar dan merasa ditampar ketika ingat akan perbuatannya dulu. Di masa itu ia dan Alana juga melakukan kekhilafan yang sama. Yang membedakan mereka berdua adalah Giandra berani bertanggung jawab meskipun caranya kurang tepat.Tangisan Baby yang kemudian terdengar membuat at

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Kejutan Tengah Malam

    Giandra tergesa-gesa ke kamar begitu mendengar teriakan Qey. Ponakannya itu tampak panik karena Baby yang terus menangis."Qey, ini susunya." Giandra memberikan botol susu pada Qey untuk kedua kali."Udah nggak panas lagi kan?""Enggak, tadi udah aku cicip sedikit, udah pas kok."Qey meletakkan Baby di atas tempat tidur dan mendekatkan ujung dot ke mulut anak itu. Baby langsung diam begitu mendapat sumber asupannya yang membuat Giandra dan Qey merasa lega untuk sesaat. Ketika susunya habis Baby kembali menangis."Dia mau apa lagi ya, Gi?" tanya Qey bingung."Mungkin dia masih belum kenyang," duga Giandra."Ya udah, Gi, bikinin lagi."Dengan sigap Giandra beranjak ke belakang, membuatkan susu seperti tadi. Tapi ketika kembali memberikannya, Baby masih menangis dan menolak."Dia kok nggak mau ya? Dia mau apa lagi sih?" Qey kebingungan, begitu pun dengan Giandra."Qey, mungkin dia pup."Qey langsung memeriksa dan tertawa ketika mendapati dugaan Giandra tidak salah. "Bersiin, Gi," suruh

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Susahnya Menjadi Orang Tua

    Lantaran kasihan akhirnya Agha terpaksa mempertemukan Giandra dengan anaknya. Walau bagaimanapun Giandra adalah bapaknya. Giandra berhak atas anak itu.Agha membawa Giandra ke ruangan bayi. Mereka masuk ke sana dan berhenti tepat di dekat box seorang bayi perempuan. Bayi itu masih belum memiliki nama. Hanya ada nama Celine sebagai ibunya serta hari dan tanggal lahir anak itu beserta panjang dan beratnya saat dilahirkan.Giandra terpaku di tempatnya berdiri dengan mata menatap sendu pada bayi itu. Bayi berumur empat hari tersebut baru saja terlelap setelah seharian ini terus menangis. Kulit wajahnya putih kemerahan serupa dengan warna bibirnya. Matanya tertutup rapat sehingga Giandra tidak tahu apa warna iris matanya.“Dia baru saja tidur. Sejak lahir dia nggak berhenti menangis. Paling hanya saat tidur kayak gini. Mungkin dia tahu apa yang saat ini sedang dialami ibunya,” kata Agha memberitahu. Agha berdiri di sebelah Giandra, ikut mengamati anak itu.Giandra membisu, masih tidak sang

  • Semakin Red Flag Semakin Cinta   Rainy Day

    Agha yang duduk di sebelah Celine dari tadi memerhatikan Celine yang tidak melepaskan pandangannya dari arah panggung. Agha tahu persis siapa sosok yang mengambil atensi perempuan itu. “Bagus ya suaranya, main gitarnya juga oke.” Celine refleks menolehkan kepala ke sebelahnya. Ia terlambat menyadari bahwa Agha memerhatikannya. Entah sejak kapan.Dilengkungkannya bibir membentuk senyuman. “Gian memang multitalenta. Dari kecil dia udah suka musik, jago main gitar, bahkan udah bercita-cita mau jadi anak band.” Celine menceritakannya dengan berbinar-binar.Agha ikut tersenyum menimpali perempuan itu. Ia mengerti bahwa Celine masih menyimpan perasaan pada Giandra. Jika tidak, mana mungkin ada binar di matanya.Senyum di bibir Celine tiba-tiba memudar yang kemudian berganti dengan ringisan.”Kenapa, Lin?” tanya Agha kala melihat perubahan di wajah Celine.”Gha, aku mules banget.” “Braxton hicks lagi?””Kayaknya sih. Tapi ini mulesnya nggak kayak biasa, Gha.””Kita pulang aja ya?”Celine

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status