Share

Apa Berikutnya

Perhentian transit di Singapura, sepupu Sara mengantar kami mengikuti pemeriksaan di salah satu klinik. Ralat, hanya Sara.

Aku menunggu di luar ruangan dengan resah, bahkan belum bisa duduk tenang sebelum mendapat kabar dari Sara hingga dia menghampiriku di ruang tunggu.

Kuhela napas panjang lebih dulu tanpa menatap ke arahnya, tanpa tahu bagaimana raut wajahnya saat berada di sisiku. Aku pun enggak tahu kenapa hanya kami berdua di bangku ini. Bukannya tadi Sara bersama sepupu dan teman-temannya?

"Apa kata dokter?" tanyaku lebih dulu.

"Satu bulan, Sa."

Benar dugaanku. Minimnya pengalaman, aku baru ingat soal penggunaan pengaman. Dia menopang kehidupan calon anakku.

"Masih sakit?"

"Udah dikasih obat tadi."

"Aman?" Sulit sembunyikan getar dalam suaraku. Ini berbeda dari jalan hidupku sebelumnya. Pilihan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status