Share

Hidup Denganku

"Masih mual?" tanyaku setelah kami tiba di pelataran parkir kafe.

Harusnya pulang sekolah ya pulang, tapi Sara malah ngotot ikut meski aku bilang bukan urusan pekerjaan. Kulepaskan helm dari kepalanya setelah turun dari motor dan menyampirkan milikku jugga di setang.

"Enggak lagi." Sara menggeleng, tersenyum ketika menggelendot manja di lenganku. Dia beralasan, "Tadi baunya emang enggak enak pas udah masuk mulut."

"Besok-besok hindarin makan ayam kalau gitu."

Kami berjalan melewati pintu kaca yang aku buka dan tahan hingga Sara berada di dalam ruangan didominasi warna putih, termasuk perabotan yang mengisi. Beberapa corak kayu untuk stan barista dan meja penyajian.

"Padahal ayam tuh dulunya enak banget." Sara mendeskripsikan sampai terpejam, membuka telapak tangan di depan wajahnya ke arah atas.

"Lo mau kita ketahuan?" Kutarik lengannya biar duduk

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Khristina Vrastanti
Hidup nggak selamanya uang, tapi dengan uang elo bisa punya segalanya.... Aku suka kalimat ini dan tahu betul maksudnya karena pernah mengalaminya. Thanks ya Aldrich Candra🙏
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status