Share

111, Dia yang Kembali

PLUP.

Ponsel yang kupegang sebagai tempatku mengetik daftar barang jatuh ke pangkuan. Jantungku berdetak sangat keras dan rindu yang sejak kepergiannya kutekan mendadak mencuat, membuncah, dan meluap. Aku terhipnotis. Total terdiam melihatnya yang berdiri terengah mengatur napas di ambang pintu.

“Savannah…” Lirih lembut dan masih sama seperti dulu dia menyebut namaku. Tapi kelembutan itu justru menyakitiku saat aku tiba-tiba tertarik ke masa pertemuan terakhir kami.

Saat dia menatapku dengan tatapan sadis dan sinis yang sejak remaja sudah membuatku bergidik. Saat dengan tatapannya itu dia menatapku begitu dingin dan menuduhku hanya perempuan kesepian mencari kehangatan lelaki. Saat itu aku tidak sempat malu, tapi saat ini, rasa itu mendadak hadir. Membuat aku spontan menarik kakiku mendekat dan berakhir aku meringkuk mengecilkan diri memeluk tubuhku.

“Savannah…” ucapnya lagi yang membuatku makin kacau. Dalam beberapa langkah lebar dia sudah menjulang di atasku lalu meluruh bersimpu
Sandra Setiawan

Apa yang dirasa Anna waktu Vlad ngomong kayak gitu akhirnya keluar sekarang. Dibilang jablay sama orang yang dia sayang memang perih, Jendral. Lalu kalimat-kalimat itu dia bawa. Dia memang nggak marah. Sakit? Nggak. Sedih. Sedih banget. Poor, Anna.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status