Share

43, Stand By [2]

HARUSKAH aku menyesal? Menganggap ucapannya dulu hanya ucapan remaja labil yang tidak bisa mengendalikan hormon testosteronnya. Sepanjang kebersamaan kami, dia selalu kuanggap muridku, anak didikku. Jadi, meski umur kami hanya selisih tiga tahun, aku tak pernah memandang dia sebagai lelaki. Aku selalu menganggap dia bocah yang perlu bimbingan lebih. Kuabaikan fisiknya yang mulai tumbuh sempurna sebagai lelaki. Kulupakan dua tahun ketertinggalannya karena semua kuanggap kenakalan remaja yang wajar saja. Remaja yang sedang tumbuh mencari jati diri,

Kutemani dia mencari jati dirinya, dan ternyata dia mengartikan lain kebersamaan kami. Apa aku pernah memberinya sinyal lain selain hubungan guru dan murid?

Ya Tuhan… dia muridku! Apa dia tidak berpikir untuk memeriksakan kejiwaannya? Mungkin dia menderita oodiepus complex? Karena aku yakin aku tidak tertarik pada daun muda. Brondong tidak ada dalam kamusku. Aku menyukai lelaki mapan yang matang seperti Bhaga yang l

Sandra Setiawan

Penyesalan memang sering datang terakhir. Karena kalau di awal namanya pendaftaran. Tapi ini Anna nyesal karena nggak percaya? Mending nggak usah nyesal. Ribet urusannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status