Share

65, Khawatir

AKU menjalani sisa hari di sekolah bersama gelisah. Lepas jam istirahat masih ada satu kelas lagi dan itu kulalui dengan usaha sangat keras untuk tetap berkonsentrasi. Beberapa kali membuat kesalahan, akhirnya kuputuskan berhenti. Kelas kuberi tugas. Aku ingin melarikan diri, tapi tentu tak bisa. Kelas ini masih menjadi tanggung jawabku. Aku terpaksa tetap duduk menemani mereka mengerjakan tugas sambil membuka buku. Hanya kubuka tapi tak kubaca. Aku benar-benar merindukan bel pulang.

Bel berbunyi, aku tak peduli jika aku terlalu bersemangat meninggalkan kelas. Yang aku mau saat ini hanya menyepi. Sendiri merasai hati. Marah pada Bhaga dan malu pada Vlad yang kurasa bersamaan membutuhkan jeda sendiri untuk mereda. Marahku pada Bhaga bisa kuselesaikan dengan bertelepon. Aku sudah merencanakan meneleponnya jika aku sudah lebih tenang. Tapi malu pada Vlad, ini yang sulit. Mungkin bukan malu, ini lebih tepat seperti aku menelanjangi diriku sendiri di hadapannya. Sesuatu yang sela

Sandra Setiawan

Fyuhhh… Vlad… Bikin Anna tambah malu aja. Nggak bisa apa pura-pura bolot lagi aja? Vlad kalau bolot masih tetap ganteng kok. Anna aja panggilnya si ganteng. Gimana ceritanya? Masih ngikutin cerita ini kan? Makasih loh. Buat yang baru gabung, langsung subs and follows aja ya. Lalu ramaikan rumah Vlad.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sukmawati Dewi
membaca sampai disini..dan hhhfftt...dengan alur seperti ini membuat semakin penasaran. karena kepingan puzzle tersebar dan mengarah perlahan ke tengah..membentuk sebuah gambar yang pelan-pelan semakin jelas.. pelan-pelan dan buatku itu mengasyikan. terima kasih.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status