Share

Penelepon misterius

Jan melambaikan tangan, sebuah taksi berhenti tepat di depan mereka. Anea membuka pintu dan masuk duluan sementara Jan membawa koper menuju bagasi dan dibantu sopir memasukkannya. Lain halnya dengan Mitha Ia memilih langsung pulang ke rumahnya sendiri dengan taksi yang berbeda bersama Reno.

Anea teringat ponsel yang dimatikannya. Ia ingin liburannya tidak terganggu sehingga memilih tidak menghidupkan benda pipih itu. Mungkin ia harus menghidupkan lagi gawai di tangannya karena liburan kali ini sudah selesai.

Tangannya memencet tombol power di sisi gawai, tak lama setelahnya layar mulai menampilkan gambar. Anea mendiamkannya beberapa saat. Taksi mulai melaju membelah jalanan. Jan duduk menyender di jok penumpang dengan membawa ukulele yang kemarin.

“Aku lapar, Apakah kita bisa ke restaurant dulu untuk makan, sayang?”

“Mungkin sebaiknya kita drive thrue saja. Makan dirumah sepertinya lebih nyaman.”

“Baiklah.&rdq

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status