Share

Bahagia yang kejam

   "Nana," pekik Pak Wijaya saat melihat apa yang ada di atas meja. Yaitu kue ulang tahun yang sengaja di bawa Nana untuk di berikan kepada Ayahnya.

    Pak Wijaya berlari kecil menuju ke arah keluar. Saat berada di depan kantor dan melihat seorang Resepsionis, ia bertanya.

    "Fika, apakah tadi ada orang yang ingin menemui saya?" tanya Pak Wijaya.

    "Iya Pak. Dan dia bilang dia adalah anak bapak," jawab Resepsionis itu yang ternyata bernama Fika.

    "Ah, sial..!!" ujarnya pelan dan langsung keluar untuk mencari anaknya tersebut. Matanya memandang ke kanan dan ke kiri berharap kalau Nana masih ada di sekitaran kantor. Namun sayangnya tidak ada terlihat batang hidungnya.

      Sementara Nana yang telah menaiki Taxi meluncur menuju tempat dimana dia rasa tempat yang pas. Ia berusaha menahan tangisnya agar tidak di curigai sang supir Taxi tersebut. Namun ia tidak mampu. Air matanya t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Zila_aicha
Kalau aku yg ada di posisi mana, udah pasti aku marah. Iya gimana lagi, kekecewaan yg besar itu udah gak bisa d hindari . Apalagi dia nyaksiin obrolan ayahnya itu. Wajar sih reaksi Nana ini.. cuman aduh pelariannya neng.. bikin takut, semoga nggak ngapa2 in ya d bioskop
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status