Share

Bab 57 Flirting

Author: Strrose
last update Huling Na-update: 2025-08-29 14:00:39

Untuk Nadine Alvi:

‘Nadine, maaf, aku tak bisa menemuimu hari ini. Kita tunda lain waktu ya, nanti aku kabari lagi’

Leah menatap layarnya beberapa detik setelah pesan itu terkirim. Ia menarik napas panjang, lalu menghapus riwayat pesan, memastikan tak ada jejak tertinggal.

Begitu ponsel masuk ke dalam tas, Leah melirik cermin sekali lagi. Matanya tampak sedikit bengkak karena kurang tidur, tapi ia sudah cukup rapi.

Gaun kasual berwarna krem lembut menutupi tubuhnya, sementara rambutnya tergerai.

Leah membuka pintu toilet bandara, lalu melangkah keluar perlahan. Di luar pintu toilet wanita yang menyatu dengan ruang tunggu eksklusif bandara, Valesco sudah berdiri, menunggunya.

Pria itu menatap Leah dengan sorot tak sabaran, lalu tanpa sepatah kata pun, lengannya melingkar ke pinggang Leah dan menariknya mendekat. Gerakan itu sangat alami, sangat terbiasa... dan sangat mengikat.

“masih sakit perut?” tanyanya di te

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 71 Sisa gairah 21+

    Aroma bunga magnolia di suite room hotel itu tercampur oleh aroma tubuh, keringat dan sisa gairah yang masih terus dilepaskan.Cahaya remang dari lampu tidur menyapu kulit mereka yang lembap, meninggalkan kilau samar di atas bekas-bekas persetubuhan yang belum sepenuhnya mengering. Seprai berantakan, bantal-bantal tergeser hingga ke lantai, dan waktu seolah tak berjalan sejak malam menelan mereka berdua.Leah terbaring dalam diam, tubuhnya masih terasa berdenyut oleh sentuhan yang belum lama mereda. Di sampingnya, Valesco menatap langit-langit dengan napas berat namun damai.Ada begitu banyak hal yang bisa dikatakan namun keduanya seperti sepakat untuk tetap tetap diamAtau mungkin...Mereka berdua memang ingin menjaga intensitas dan menyesapi momen kenikmatan barusan.Valesco perlahan menoleh, memperhatikan sosok Leah yang terbaring telanjang dengan dada yang membengkak akibat ulahnya. Dada itu terangkat-angkat saat Leah bernapas.Ra

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 70 Malam pertama yang terlambat 21+

    Malam pertama mereka memang terlambat. Terlalu terlambat. Setelah luka-luka terbuka, setelah air mata tumpah begitu banyaknya, dan setelah kepercayaan dibangun dengan susah payah di atas trauma dan rasa takut yang tak pernah mau sepenuhnya pergi.Leah tidak mengharapkan malam pertama yang manis, tidak dengan Valesco Arden, pria yang jiwanya telah hancur berkeping-keping sejak bertahun-tahun lalu.Namun, dia juga tak pernah berpikir bahwa malam itu akan menjadi begitu… liar.Kenyataan jika pria yang baru saja menangis di pelukannya, yang baru saja ia cium setiap lukanya dengan kasih tanpa syarat, akan berubah begitu drastis.Bahwa Valesco, suaminya yang rapuh dan penuh luka, bisa menjadi begitu rakus. Begitu haus akan sentuhan dan kasih sayang, seolah tubuh Leah adalah satu-satunya air di tengah gurun panjang penderitaannya.Begitu Leah mengucapkan kalimat terakhirnya tentang tubuhnya yang bisa dipakai sebagai tempat perlindungan, Valesco lan

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 69 Rahasia masa lalunya (2)

    “Peremuan itu bilang.... Dia bilang... aku anak spesial.” Valesco masih menatap jendela, matanya tak fokus. “Jadi dia boleh mengajariku banyak hal, katanya. Hal-hal yang... tidak bisa diajarkan di buku.”Tangannya mengepal di atas lutut. Napasnya berat, tapi tetap stabil. Seolah semua ini adalah rutinitas cerita yang sudah pernah dia ulang ratusan kali—hanya tak pernah kepada siapa pun.Leah tak bisa berkata apa pun. Tenggorokannya tercekat. Dinding dadanya seperti remuk dari dalam. Matanya perlahan memanas dan air mata mulai menggenang, gemetar di garis bulu mata sebelum akhirnya jatuh begitu saja tanpa bisa ditahan.“Aku pikir aku anak yang buruk karena merasa jijik. Aku pikir aku yang salah karena merasa takut... karena dia bilang aku akan membuatnya sedih kalau tidak menurut.”Valesco akhirnya menoleh. Tatapan matanya kosong, tetapi saat melihat air mata di pipi Leah, dinding yang sudah ia bangun seumur hidup

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 68 Rahasia masa lalunya (1)

    Los Angeles, California, USA.22 tahun yang laluAnak lelaki itu baru berusia enam tahun ketika pertama kali duduk di ruang belajar keluarga Arden. Ruangan dengan langit-langit tinggi dan rak-rak buku menjulang itu terasa bagai dunia baru baginya. Dindingnya dipenuhi lukisan klasik dan rak yang penuh dengan buku berkulit tebal yang beraroma kayu tua dan tinta.Ia duduk tegak di kursi belajarnya, sepatu kecilnya menggantung karena belum cukup tinggi untuk menyentuh lantai. Seragam kecil dengan lambang keluarga di dada kirinya tampak terlalu besar untuk tubuh kurusnya. Tapi matanya, mata yang akan tumbuh menjadi mata tajam milik seorang pria yang dingin di masa depan bersinar penuh semangat.Hari itu, ia menunggu guru pribadinya dengan penuh harapan. Joy tidak pernah mengajarinya langsung karena sibuk dengan kakaknya yang sakit. Sedangkan Kenneth terlalu sibuk mengurusi bisnis dan ambisinya. Tapi kali ini, ia punya pengajar pribadi. Seorang wanita berusia t

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 67 Love to hate me

    “Aku minta maaf” Ucap LeahValesco tertarik, matanya menyipit, menatap Leah seolah kata-kata itu terlalu murah untuk diucapkan sekarang.“Maaf?” gumamnya pelan, nyaris seperti ejekan. Ia mendongak sedikit, mengamati wajah Leah yang berdiri tenang “Untuk apa kau minta maaf Leah?”“Karena tidak peka dengan keinginanmu” Jawab LeahValesco menyeringai jahat. Daripada melakukan apa yang ia pikirkan, lebih baik Valesco mengalihkannya dengan meminum alkohol.Mungkin, hanya mungkin...Setelah semua ini, Valesco takkan terluka dengan penolakan Leah atau bahkan sikap tenang Leah“Tidurlah duluan, aku akan menyusul” ucap ValescoLeah tak langsung bergerak. Ia tetap berdiri di tempatnya, menatap punggung Valesco yang kini tampak sangat jauh. Kata-kata pria itu terdengar tenang, terlalu tenang. Tapi Leah tahu, itu bukan ketenangan yang sebenarnya. Itu adalah diam yang berisi badai.

  • Sentuh Aku Seperti Kau Milikku   Bab 66 His Hope

    Mobil itu membawa mereka kembali ke hotel tempat mereka menginap, melewati hiruk-pikuk jalanan pagi yang mulai padat. Di dalam kendaraan yang hangat dan senyap itu, Valesco tertidur sambil memeluk Leah, tubuhnya sedikit meringkuk seperti seseorang yang baru saja selamat dari serangan badai.Wajahnya tampak damai dalam tidur, tapi masih ada sisa-sisa kelelahan di sekitar matanya. Nafasnya berat, tapi stabil. Tangannya tetap melingkari tubuh Leah, seolah alam bawah sadarnya pun menolak untuk melepaskannya.Leah memandangi wajah pria itu lama, menelusuri garis rahangnya, kelopak matanya yang tertutup, dan dahi yang terkadang berkerut sedikit seolah masih menyimpan mimpi buruk yang belum selesai.Sopir mereka sempat melirik lewat kaca spion dalam, ragu-ragu.“Signora, kita sudah sampai” ucapnya pelan, nyaris seperti bisikan, seolah enggan mengganggu keheningan di antara mereka.Leah menoleh pelan, mengangguk kecil sambil menaruh telunjuk di

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status